ICE BREAKER

218 27 7
                                    

Halo, how are you?

Yang puasa semangat, yang gapuasa makan yang banyak ya.

Enjoy reading!

_______________________________________

Panggilan itu, terdengar seakan ditujukan memang untuk dirinya. Membuatnya harus mengurungkan niat untuk memasuki mobil, padahal ia sudah buru-buru pergi karena melihat pemuda tersebut sedang memiliki waktu berdua dengan kekasihnya. Takut menganggu, dan juga merasa kacau pada pikirannya, ia memutuskan untuk meninggalkan tempat itu. Pemandangan yang membuat matanya berkedut tidak rela, namun juga tidak bisa berbuat apapun. Lagipula ia hanya baru menebak saja.

Suara helaan nafas terdengar berkali-kali dari seseorang, posisinya berada tepat beberapa langkah saja pada belakang tubuhnya. Sepertinya, pemuda itu sedang melangkah menghampirinya setelah selesai mengatur pernafasan akibat berlari.

Tap Tap Tap

"Tunggu sebentar saja, apa anda sedang buru-buru?" raut wajah yang sudah dibanjiri oleh keringat, membuat pemuda itu terihat berkilauan dibawah sinar lampu.

Henney masih menggunakan masker dan kacamata, belum mau melepaskannya hingga ia sampai dirumah. Menoleh kearah pemuda yang ia pikir memang niat untuk mengejarnya, dengan berlari dari kafe tempat ia bekerja. Kenapa sampai sebegitunya? ia jadi menukikan alis dibalik kacamata hitamnya, ada perasaan aneh yang hinggap saat melihat Jungkook mengampirinya, juga rasa penasaran dengan alasan pemuda itu kemari. Tapi, ia memilih untuk tidak mau berbesar hati dulu, mungkin saja kunci mobilnya ketinggalan lagi. Bisa jadi, kan? tapi kunci mobilnya kini ada ditangannya, lalu barang apa yang ketinggalan?

Pokoknya, ia tidak mau berbesar hati duluan.

"Not really, why?" ia memilih untuk bertanya saja.

"Apa.. kita bisa bicara sebentar, pak?" pinta Jungkook padanya.

Melihat pemuda itu menatap intens pada matanya, seperti sedang mengajak alam bawah sadarnya untuk mengikuti ajakan dari pemuda itu.

Namun Henney segera tersadar, ia berdeham sejenak untuk menetralkan pikirannya.

"Ehem, talk for?" tanyanya lagi.

"Ada banyak hal yang ingin saya obrolin, dengan anda" final Jungkook, to the point.

Apa dia baru saja mengajak dirinya untuk mengobrol, berdua?

Henney melirik pemuda tersebut, ia masih betah menatap mata milik Henney dibalik kacamata itu. Sorot matanya sudah seperti burung elang saja, tajam dan penuh hasrat untuk menangkap mangsa.

"Dan juga, disini hanya kita berdua-" ucap Jungkook yang menahan untuk melanjutkan perkataannya.

Henney masih bergeming ditempatnya, menunggu pemuda itu untuk melanjutkan perkataannya yang belum selesai. Namun tidak kunjung terucap olehnya, memutuskan untuk menaruh kunci mobil pada saku celananya.

Pemuda itu menaruh satu tangannya kedalam saku celana bahannya, dan satu tangannya lagi menunjuk kearah masker juga kacamata hitam yang masih menutupi wajah Henney.

"Kenapa masih menutupi wajah anda yang menawan itu?" lanjutnya.

Entah itu sedang melontarkan pertanyaan atau pernyataan, suaranya terdengar samar namun juga sangat seductive. Seakan ingin menunjukan kekagumannya, pada wajah dari sosok dihadapannya. Jika saja, saat ini Henney adalah seorang wanita yang mendapat ucapan seperti itu, mungkin hatinya detik ini akan meleleh seperti bongkahan es di kutub yang terkena panasnya matahari.

Tapi, saat ini pun hatinya memang sudah tidak karuan. Walau belum merespon apapun sejak tadi, dan menampilkan raut yang terkesan biasa saja jika dilihat dari gestur tubuh. Namun salah satu organ dibagian dalam tubuhnya sudah merespon duluan, suara degup jantungnya yang berpacu. Seperti sedang menguji nyali diketinggian, mungkin juga lebih dari itu.

DADDY AND HIS BABY (BL)Where stories live. Discover now