BarHotel

250 24 8
                                    

          Saat sampai dilantai 5 betapa terkejutnya mereka melihat lantai tersrbut masih sepi dan belum ada satu orang pun disana, namun benar adanya bahwa ditempat tersebut terdapat bar yang masih tutup. Disepanjang lorong dari keluar lift sampai dengan jala kearah bar banyak sekali poto – poto aneh dipajang didinding tersebut.

"Kan, masih tutup!" keluh Rasya

"Gapapa deh, gue mau nunggu disini!" ucap Jefan dengan semangat

Sementara itu, Mala terus menyusuri setiap poto yang ada di dinding tersebut, Mala melihat salah satu poto yang terpajang, dimana poto tersebut terdapat seorang pria yang tengah berbaring diatas sebuah mesin pemotong kayu berukuran besar, dengan dua pria lain di sisi kanan dan kiri nya yang seakan tengah bersiap akan memotong kepala pria tersebut menggunakan alat pemotong bamboo tersebut. Tanpa sengaja, Mala pun menyentuh gambar tersebut, dan keanehan pun terjadi. Setelah Mala menyentuh poto tersebut, tiba – tiba saja orang – orang tersebut seakan bergerak dan bersiap memotong kepala pria tersebut, Mala terus menerus menggelengkan kepalanya tak percaya dan seakan ingin berteriak agar perbuatan tersebut dihentikan, namun apadaya hal tersebut pun terjadi. Ketika kedua pria misterius tersebut memotong pria yang dijadikan tumbal, Mala merasakan gambar tersebut mengeluarkan darah dan darah tersebut seakan mengenai kedua mata Mala, "ARRRRGHHHH!" Mala berteriak sambil menutup matanya menggunakan kedua tangannya

Dengan rasa khawatir, Rakha pun berlarian menuju Mala sambil memeluknya, "Mal, lo gak papa kan? Mata lo kenapa? Sini gue periksa" ucap Rakha lalu memeriksa kedua mata Mala dan mulai meniupnya dengan lembut, "uda mendingan?" tanya Rakha

Mala yang masih kebingungan pun menatap kearah gambar tersebut, dan tak ada darah di photo itu, bahkan poto itu juga tidak bergerak sedikitpun, "gue gak papa kok Rak, makasih yah" ucap Mala lal berjalan menuju Emil

"Kenapa? Lo liat kejadian kelam di gambar itu?" tanya Emil

Mala pun mengangguk, "kok bisa yah kak? Jujur, itu sadis banget!" ucap Mala

"Gue, Kimberlly, Adryan dan bhkan menurut firasat gue, Sridevi juga ngerasain hal yang sama kaya lo! Sekali lagi, gue titip pesen sama kalian terutapa lo Kimberlly, Adryan! Kalo kalian ngerasain hawa gak enak di tubuh kalian atau kalian ngerasa tubuh kalian kayak ada yang nguasain, kalian harus cepet – cepet kasih tau gue ataupun Mala, biar kita bisa cepet – cepet usir roh jahat itu" jelas Emil

"tapi kalian ngerasain ada hal yag aneh gak sih di tempat ini? Padahal gue yakin banget tempat ini menyimpan banyak roh jahat, tapi aneh nya kita gak ada yang liat sesuatu yang buruk! Kayak orang – orang yang sempet lewat itu kayak manusia normal aja" ucap Adryan

"Gue juga setuju sama lo! I think, mereka pintar memanipulasi kita semua! And maybe, roh – roh itu tau keberadaan kita disini, mangkannya mereka punya taktik yang jeas – jelas pinter banget" tambah Kimberlly

"Yaudah lah, pokok nya kita harus lebih hati – hati lagi yah!" ucap Mala

Jam 10 malam pun tiba. Lampu – lampu pada bar di hotel tersebut mulai menyala, dan music mulai terdengar. Bahkan seakan terdengar banyak suara orang dari dalam, padahal mereka semua tak melihat satu orang pun melewati mereka yang sudah menunggu bar tersebut terbuka sedari tadi.

"lo semua denger suara orang dari dalem gak sih?" tanya Rasya dan dibalas dengan anggukan dari semua orang yang berada disana, "padahal dari tadi gaada satu orang pun yang lewat" sambung Rasya

"Aaahh, udah deh! Mungkin aja mereka nnunggu nya didalem tadi, gue udah laper nih!" keluh Jefan, lalu mereka semua pun memutuskan unntuk masuk kedalam club tersebut.

"Aaahh, udah deh! Mungkin aja mereka nnunggu nya didalem tadi, gue udah laper nih!" keluh Jefan, lalu mereka semua pun memutuskan unntuk masuk kedalam club tersebut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

   Ketika mereka mulai memasuki bar, betapa terkejutnya mereka, didalam sudah terdapat banyak orang yang berada di tempat dansa. Sebagian diantara mereka memilih untuk memesan makanan, dan sebagian lainnya memilih untuk menikmati malam dengan cara berdansa. Begitu pun dengan Jefan, ia segera berpamitan bersama teman - teman nya karna mendaptkan wanita sesuai dengan apa yang ia inginkan, "gais, gue cabut dulu yah! temen cewek gue ngajak gue makan malam ditempat lain!" ucap Jefan sambil berlalu pergi

   "Jefan dalam bahaya!" ucap Mala kepada Emil, "lo gak mau ngelakuin apa gitu kak?" tanya Mala

  "Lo tetep disini yah sama Kimberlly, biar gue sama Adryan yang kejar Jefan dan tetep awasin dia dari jauh" ucap Emil lalu pergi bersama Adryan

   "Be carefull gais" ucap Kimberlly.

    Disisi lain, setelah selesai makan, Sridevi memutuskan untuk pergi melihat - lihat sekeliling bar tersebut, "lo mau kemana?" tanya Afan

    "Gue mau liat - liat sekeliling doang kok" jawab Sridevi

    "Cuma liat - liat kan? gak ada niatan buat cari cowok?" tanya Afan

    Sridevi pun menggeleng dan pergi begitu saja. Sridevi keluar dari bar dan melihat pria tua pegawai hotel yang sebelumnya ia dan teman - teman nya temui, bapak tersebut bersiap akan memasuki lift hotel, Sridevi yang berniat akan kembali ke kamar nya pun segera berlari mengejar bapak tersebut. Namun ketika Sridevi mendekati lift, betapa terkejutnya ia melihat bapak tersebut berubah menjadi sosok hitam yang terus menerus membesar dan mengeluarkan bulu lebat dari tubuhnya

   Dalam perasaan ketakutan setengah mati, Sridevi pun pergi berlari menjauhi sosok tersebut hingga akhirnya ia tak menemui jalan lain hanya sebuah pintu bertuliskan 'tangga darurat'

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

   Dalam perasaan ketakutan setengah mati, Sridevi pun pergi berlari menjauhi sosok tersebut hingga akhirnya ia tak menemui jalan lain hanya sebuah pintu bertuliskan 'tangga darurat'

   Sridevi menatap sosok hitam tersebut sebentar, sosok tersebut masih saja mengejar dirinya, ia pun akhirnya mau tak mau memutuskan untuk turun ke lantai kamar nya menggunakan tangga darurat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

   Sridevi menatap sosok hitam tersebut sebentar, sosok tersebut masih saja mengejar dirinya, ia pun akhirnya mau tak mau memutuskan untuk turun ke lantai kamar nya menggunakan tangga darurat. Saat ia sampai di pintu darurat menuju lantai tiga, naasnya pintu tersebut terkunci yang meyebabkan dirinya kebingungan harus kemana lagi. Sosok tersebut terus mendekat ke tubuh Sridevi dan bersiap akan menerkam Sridevi, "gue mohon gue mohon! Maafin gue maafin gue! biarin gue pergi dari sini! Jangaaaaaann!!!..."

Dark WoodWhere stories live. Discover now