Jerremy and Gracia

353 36 6
                                    

   Basmallah pun masuk kedalam portal, dan kini ia berada disebuah rumah yang tersa pengap, berdebu seakan sudah lama terbeengkalai dan juga gelap hanya diterangi oleh sebuah lilin disebuah meja yang tak jauh dari dirinya. Ia pun mendekat kearah meja tersebut dan mengambil lilin untuk menerangi jalannya. 

  Saat Basmallah tengah mengambil lilin, ia merasakan sebuah angin berhembus dari belakang nya, dan melihat sebuah bayangan baru saja melintas, "siapa disana?" tanya Basmallah sambil berjalan mendekati kemana bayangan tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

  Saat Basmallah tengah mengambil lilin, ia merasakan sebuah angin berhembus dari belakang nya, dan melihat sebuah bayangan baru saja melintas, "siapa disana?" tanya Basmallah sambil berjalan mendekati kemana bayangan tersebut. Dan Basmallah melihat kearah sebuah lemari hias. Dan melirik kebagian bawah lemari tersebut.

  Nampak sesosok anak kecil yang sedang ketakutan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

  Nampak sesosok anak kecil yang sedang ketakutan. Basmallah pun mendekati sosok tersebut, "kayaknya sosok ini baik! gue gak ngerasain ada energi jahat dari anak ini!" (ucap Mala pada hatinya) "kemari dek, aku baik kok! nama kakak Mala, kakakkesini untuk membantu menuntaskan permasalahan setiap roh agar mereka bisa pulang dengan tenang" ucap Mala sambil mengajak anak tersebut keluar

  Setelah mendapat ajakan dari Mala, sosok tesebut pun akhirnya mau keluar, ia nampak sedih dan auranya menunjukkan sebuah kesedihan, "kakak beneran mau bantuin aku?" tanya sosok tersebut

  "Iya dek, kamu kenapa masih ada disini? ini bukan tempat kamu, seharusnya kamu sudah berpulang dengan tenang" ucap Mala

  "Aku sedang mencari ayah dan ibu kak. Aku dibunuh oleh ayah dan ibuku! Ayah dan ibu masih ada disini kak, dan aku yakin jika ayah dan ibu masih dibiarkan disini, ayah dan ibu akan menyakiti dan membunuh manusia lainnya" ungkap anak tersebut

   "Kok bisa mereka membunuh kamu? Sebenarnya apa yang saat itu terjadi?" Tanya Mala

    "Kala itu, aku sedang bermain bola di dalam rumah. Aku tak sengaja menendang bola kearah ayah yang tengah membaca koran. Ayah sangat marah kepada ku, lalu ayah memukul ku berkali - kali. Dan ibu yang saat itu sedang memegang pisau daging datang kearah kami, aku fikir,ibu datang untuk memisahkan kami namun tak  disangka ternyata ibu datang untuk membunuh ku. Mereka mencacimaki ku, mereka bilang aku hanyalah anak yang tidak pernah diharapkan untuk lahir" ucap sosok anak tersebut hingga sesekali meneteskan airmata, "Kak, kakak mau kan bantu aku untuk memusnahkan jiwa kedua oragtuaku? karna aku yakin, rasa kebencian mereka kepada ku akan berlanjut kepada seluruh anak kecil di antara manusia yang masih hidup kak" sambung sang anak

   "iya dek, kakak bakal bantu kamu. Sekarang, orangtua kamu ada dimana?" tanya Mala

   "Sini kak, mereka da dikamar" ucap anak tersebut lalu melangkah kearah kamar diikuti oleh Mala. Setelah mengikuti langkah roh anak tersebut, Mala berhenti disebuah kamar yang dipenuhi oleh aura roh jahat. Panas, gelap seakan - akan aura kejaahatan memenuhi ruangan tersebut. Dan betapa terkejutnya Mala, ketika ia melihat sosok roh berkepala dua, satu kepala berbentuk wanita dan sisi kepala lainnya berbentuk pria, seakan roh tersebut aadalah roh sepasang suami istri.

  "Kembalikan anak itu kepada kami!" teriak salah seorang sosok wanita, "anak itu harus ikut kami ke dunia kami" sambungnya

   "apakah tidak cukup kalian menyiksanya selama masih hidup?" tanya Mala, "sekarang, kalian harus melepaskan jiwa kalian" sambung Mala sambil membacakan mantra Martion Jaya. Sebuah amalan mantra yang dipercaya dapat memukul semua roh - roh jahat. Namun anehnya, roh kedua orang tua Jeremy tidak merasakan sakit sedikitpun. Lalu akhirnya, Mala pun terpaksa menggunakan metode metode lain dengan cara memasukan roh kedua orang tua Jeremy kedalam sebuah botol yang ia bawa, kini hanya tersisa jiwa dari roh kedua orang tua Jeremy.

  Namun sesuatu keanehan pun terjadi, tiba - tiba saja, sebuah cahaya kemerahan dan aura kejahatan mulai menyelimuti tubuh Jeremy. Dan kini Jeremy terlihat memancarkan sebuah kemarahan dan kebencian. 

  Jeremy berteriak, yang membuat telinga Mala merasa kesakitan setelah mendengar teriakan Jeremy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

  Jeremy berteriak, yang membuat telinga Mala merasa kesakitan setelah mendengar teriakan Jeremy. Ditambah lagi, akibat dari teriakan Jeremy banyak barang yang terlempar dan hampir mengenai tubuh Mala, "Jeremy Stop! apa yang kamu lakukan!" teriak Mala

   "Kamu bodoh! Manusia bodoh! tak sedikitpun kamu mampu merasakan aura kejahatan yang berada di roh ku! Dengan jiwa dari kedua orangku, aku menjadi semakin kuat sekarang! Dan aku akan membunuh kakakku!" jelas Jeremy

   "Jeremy, jadi selama ini kamu membohongi ku? Pantas saja ketika aku membacakan mantra Martion Jaya yang sudah jelas mantra tersebut ampuh untuk mengusir roh jahat, tapi orang tua kamu tidak sedikitpun merasakan kesakitan" tegas Mala

   "kamu adalah satu - satunya pemburu roh terbodoh yang pernah aku temui! Asal kamu tau, semarah - marah nya mereka kepadaku, mereka tetap oragtuaku dan mereka tidak aka pernah membunuhku kecuali aku yang membunuhnya karna mereka telah mengatakan sesuatu yang tidak ingin aku dengar!" ujar Jeremy, "dan sekarang, dengan jiwa mereka aku akan membalaskan dendamku kepada kakak ku yang selalu menyuruhku ketika kami masih hidup!" sambungnya

  "apa yang harus gue buat? gue gak tau mantra mengeluarkan roh dari dalam botol! Coba aja kalo gue tau, gue bakal keluarin orang tua dia. Sekarang gue harus gimana" (ucap Mala pada hatinya) 

   "Kamu pasti bingung kan cara untuk melepaskan orangtua ku dari dalam botol itu? Orang yang bisa melakukan itu hanyalah pemburu roh yang sudah lulus melakukan ujian di tingkat penjaga. Dan kamu? untuk tingkat penasehat saja sepertinya kamu akan gagal!" ucap Jeremy, "rasakan ini!" sambungnya sambil bersiap akan membunuh Mala

Dark WoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang