Chapter 18

2.6K 301 8
                                    

Pagi itu Lee Junghyun bangun dengan pikiran bingung ia yang tengah makan di kantin hanya terdiam dengan dahi berkerut begitu asik dengan pikirannya—tentang mimpi yang datang menyambanginya tadi malam.

Sampai temannya Kim Hansol menepuk bahunya beberapa kali ia tak bergeming saking larut dengan pikirannya hingga ditepukan ke lima diiringi suara nyaring Hansol lantas sekon kemudian ia segera tersadar.

"Sial kau mau merusak gendang telingaku?" Sahutnya melirik Hansol kesal.

Hansol yang melihat ekspresi pria itu berkata dengan wajah tak pedulinya. "Seharusnya aku yang kesal disini" ujar pria itu. "Angkat ponselmu dari tadi berdering terus" tunjuk pria itu ke saku celana Junghyun.

Menoleh sesuai arahan Junghyun lantas mengambil ponselnya seraya mengangkat panggilan.

"Oh Haerim-ah wae? Pergi keluar? Makan siang hari ini? Baiklah nanti aku jemput bye" menutup panggilan Hansol yang melihat itu pun tak tahan untuk bertanya.

"Siapa?" Tanyanya sambil bersidekap.

"Hm? Oh itu Haerim dia ingin mengajakku keluar" jawab Junghyun tak menatap Hansol sibuk menyuap makanannya di atas meja.

"Keluar? Kemana?" Sahut Hansol.

Mendengar pertanyaan itu Junghyun yang berfokus mengunyah lalu menatap Hansol disebelahnya. "Heh kenapa? Apa kau begitu penasaran? lagipula tidak semua kegiatanku ku beritahu padamu" kekeh Junghyun.

"Ya hanya bertanya" balas Hansol menyesap minuman.

"Dasar aneh" ucap Junghyun. "Tapi ngomong-ngomong kenapa dengan hidungmu? Kau habis berkelahi" tanya pria itu.

Hansol yang meminum bubble teanya nyaris tersedak seraya membalas hampir mengumpat lantaran kembali mengingat kejadian seminggu lewat brengsek gara-gara bajingan itu aku hampir dibunuh ibuku decak pria itu menyentuh hidungnya yang dibalut perban.

"Eoh aku berkelahi tidak lebih tepatnya penganiayaan" balas pria itu.

"Benarkah? lalu bagaimana? Apa kau sudah melapor polisi?" Ucap Junghyun kepo.

"Tidak"

"Kenapa?" Sahut Junghyun.

"Aku mabuk saat itu jadi ketika bangun tahu-tahu hidungku sudah begini" bohong Hansol.

"Begitu jadi percuma saja melapor kalau orangnya tidak kau ingat ya kan?" Tebak Junghyun.

"Ya begitulah" tukas Hansol mencomot keripik kentang Junghyun dengan ekspresi masam terkait kejadian itu ia bisa saja membalas namun ia urung melakukan ditambah lagi hatinya dilanda resah akibat perkataan pria itu.

...Atau kau ingin rahasiamu terbongkar?

A-apa yang kau bicarakan?

Lho kok malah balik bertanya apa menurutmu aku tidak tahu?

Apa dia tahu sesuatu? Pikir Hansol.

Kalau pun ia bertanya Kim Saehyun jelas tidak akan menjawabnya sekalipun itu hanyalah gertakan ia jelas tidak bisa mengambil langkah gegabah mungkin saja pria itu sedang merencanakan sesuatu.

Dan jujur di hatinya ia ingin sekali menghancurkan pria itu sampai berkeping-keping.

Jalang itu awas saja kau

Sementara itu Junghyun yang melihat keterdiaman Hansol merotasikan matanya dengan pandangan aneh.

◇●◇●◇

Ada yang aneh terkait sikap Do Han padanya Saehyun yang sedang berada di ruang klub sedang menata beberapa buku-buku sambil meletakkanya sesuai dengan tempatnya.

I Became The Lousy Side AntagonistWhere stories live. Discover now