Chapter 13

3.1K 366 10
                                    

Aneh.

Kenapa pria itu meneleponnya dari sekian orang kenapa harus dia? Dan yang lebih yang membuatnya bingung pria itu adalah Lee Junghyun.

Sampai tiga kali panggilan pula yang membuat keningnya mengerut lebih dalam jika soal kerja kelompok bisa tinggal chat saja bukan? kenapa harus repot-repot lewat panggilan telepon.

Toh pria itu juga bisa menghubungi yang lain seperti Haerim misalnya serta mereka juga tidak sedekat itu untuk saling menghubungi ada apa dengan sikap pria satu ini?

Setelah panggilan ketiga Kim Saehyun mau tak mau mengangkat panggilan lantaran percakapannya dengan Do Han terhenti akibat pria itu barangkali penting begitu yang dikatakan Do Han kemarin.

"Halo?"

Hening tak ada sahutan meski begitu Kim Saehyun mendengar deru nafas yang berhembus pelan disana.

Apasih sudah diangkat malah diam gerutu Saehyun setengah jengkel.

"Halo Lee Junghyun-ssi jika tidak ada yang dibicarakan aku mati—"

Belum ia menyelesaikan ucapannya panggilan itu terputus ditutup sepihak oleh si pemanggil secara tiba-tiba.

Tut.

Apa-apaan! Benak Saehyun menahan sebal si sialan ini maunya apa coba membuatnya misuh-misuh tak karuan tepat panggilan itu terputus ada satu pesan yang dikirim pria itu.

Ting!

Lee Junghyun
Bisa ketemu besok? Hanya berdua

"Apa sudah selesai?" Tanya Do Han masih di posisi duduk setelah diam cukup lama tak ingin menganggu sambil menatap Saehyun yang berdiri tak jauh darinya.

"Ya sudah" jawab Saehyun.

"Oh apa yang ingin kau katakan tadi?"

Mendapati pertanyaan itu Do Han yang merasa waktunya tidak tepat hanya menggeleng lalu berkata.

"Tidak bukan apa-apa"

"Benarkah?"

"Um" angguk pria itu.

Belum saatnya

◇●◇●◇

Di kafe

Sekarang ini Saehyun sedang bekerja setelah empat hari cuti usai sesi hindar-menghindarnya dengan Do Han yang hasilnya berakhir sia-sia.

Dia berpikir setelah meminta izin dua hari ditambah dua hari lagi tanpa keterangan manajer akan memecatnya dengan beberapa kata-kata makian seraya menendangnya keluar dari kafe secara tak etis padanya.

Namun nyatanya tidak ketika ia datang kemari dengan pandangan tertunduk lesu pasrah bila harus di pecat sang manajer malah berseru sambil meraih kedua tangannya.

"Aduh sayangku kau pasti kesulitan ya?" Ucap wanita berumur empat puluhan itu.

Hah? Bingung pria itu tak mengerti situasi.

"Um ya? Manajer aku.." akan tetapi ia yang hendak mengatakan permintaan maaf spontan perkataannya dipotong oleh sang manajer cepat.

"Sstt tidak apa-apa Do Han telah mengatakan semuanya" Sela wanita itu meletakkan satu jarinya tepat di bibir Saehyun. "Kalau kau ingin curhat katakan saja padaku oke?"

"Oke" balas Saehyun kaku.

"Bagus aduh anak yang malang kau pasti banyak mengalami kesulitan ya" menangkup pipi Saehyun gemas sesaat setelahnya wanita itu kembali berujar seraya memasuki ruangannya.

I Became The Lousy Side AntagonistWhere stories live. Discover now