Prolog

9.3K 704 6
                                    

Dimana aku?

Dua kata itu menjadi sesi pembuka Kim Saejoon kala ia terbangun di tempat aneh bukan tempatnya yang aneh tapi,situasinya sekarang yang tidak bisa ia pahami di dalam kepala sebab pria itu kini mendapati dirinya tengah meringkuk di lantai beserta bau anyir darah tercium kuat.

Sementara Saejoon yang dilanda kebingungan ada seorang pria sedang berdiri di hadapannya dengan satu tangan terkepal menatapnya nyalang pria itu berucap dengan rahang mengatup geram.

"Kau tahu apa kesalahanmu?" Tanya pria itu dengan intonasi dingin.

Ditanyai begitu Saejoon hanya terdiam lalu kembali mengedarkan pandangan guna mencerna apa yang terjadi padanya melihat kesana kemari ia tidak peduli pada perkataan pria itu.

Melihat gelagat Kim Saejoon yang tidak biasa serta mengabaikan ucapannya pria itu lantas berteriak dengan urat-urat lehernya yang menonjol.

"KIM SAEHYUN"

Merasa teriakan itu ditujukan padanya Kim Saejoon tersentak di tempat mengernyitkan alisnya ia menatap pria itu jengkel.

Apa-apaan pria ini? Batin Saejoon.

"Kau tidak mendengarku? Sekarang katakan apa kesalahanmu?" Pungkas pria itu.

"Berisik"

Usai mendengar itu pria didepannya lantas terkaget sekaligus tercengang melihat Saehyun yang berani membalas perkataannya sebelumnya Kim Saehyun tidak pernah menjawab kalimatnya apalagi dengan nada kesal.

"Memangnya siapa kau menyuruhku?" Ujar Saejoon.

Saat ini ia kepalang bingung terbangun di tempat yang berbeda,bertemu dengan orang yang tidak di kenal dan juga namanya itu Saejoon bukan Saehyun lagipula siapa sih pria ini mengubah namanya seenaknya?.

"Kau...apa yang baru saja kau katakan?" Tanya pria itu.

"Kau tuli ya! aku bertanya siapa kau menyuruh—"

PLAK

Bunyi tamparan menggema nyaring Saejoon yang belum menyelesaikan ucapannya terdiam dengan netra membulat ia menoleh ke arah pria itu.

Apa ini? Apa aku baru saja di tampar?
Batin Saejoon linglung.

Memenggangi pipinya yang kebas Saejoon menatap pria itu tajam kepalanya sedikit berkunang belum lagi rasa nyeri mendera di area rahangnya efek dari tamparan yang di berikan.

Sial rahangku sakit

"Kau berani membentak ku dimana sopan santunmu Kim Saehyun"

Dimana ini?

Tempat apa ini?

Apa aku diculik?

Lalu siapa pria ini seolah mengenal dirinya.

Dan kalau memang begitu kenapa ia tidak di panggil Saejoon? Alih-alih Saehyun yang tidak ia tahu orangnya.

Ia bahkan tidak kenal dengan orang ini.

Pusing meraja ia benar-benar tidak tahu apa yang sedang menimpanya sekarang pertanyaan demi pertanyaan berseliweran di kepala namun mau beribu atau ratusan kali pun dipikirkan ia tetap tidak memiliki jawabannya.

Pikirannya kacau.

"....hyun"

"Kim...hyun"

"Kim Saehyun kau dengar aku"

"Ya? Ini...dimana?" Tanya Saejoon melupakan rasa sakit di bagian pipinya.

Menaikkan alisnya heran pria itu tetap menjawab. "Di rumahku" balas pria itu.

"Bukan maksudku kita ada dimana? lebih tepatnya kita ada di daerah mana? Kau siapa dan kenapa aku bisa ada disini?" Beruntun Saejoon dengan nada mendesak.

Lantas si empu yang diberikan pertanyaan kontan tergelak. "Kau bercanda apa yang terjadi padamu? Kau sakit?" Ujar pria itu meletakkan satu tangannya di kening Saejoon.

Saejoon yang mendapat perlakuan seperti itu langsung menepis tangan pria itu kasar. "Jawab aku kita ada dimana?!" Sahutnya setengah berteriak.

"Yang benar saja Leo bawa dia pergi ke kamarnya aku akan keluar sebentar" panggil pria itu pada salah satu bodyguard yang berdiri tak jauh darinya.

"Baik tuan"

Tanpa membuang waktu pria itu melenggang pergi meninggalkan Saejoon dan seorang pengawalnya disana.

Dia bertingkah aneh batin pria itu.melangkahkan kakinya memasuki mobil pria itu melajukan kendaraannya ke suatu tempat sementara itu Saejoon di tengah kebingungannya hanya membisu dengan ekspresi muram.

Jujur setelah ia bertanya pada pria itu ia akhirnya tersadar bahwa ini bukanlah tempat asalnya dengan kata lain ia masuk ke dunia novel,yah gila bukan? Ia bahkan tidak bisa mempercayainya bagaimana mungkin nyawa seseorang bisa berpindah ke tubuh orang lain? terlebih masuk ke dalam karakter fiksi yang mana jelas-jelas ini hanya sebuah cerita hasil karangan seseorang.

Itu terdengar tidak masuk akal.

Juga Kim Saehyun nama itu memiliki kesamaan dengan namanya sama-sama bermarga kim yang membedakan hanya terletak di bagian ujungnya saja hyun dan joon.

"Beristirahatlah tuan" ucap pengawal itu memecah keheningan diantara mereka Saejoon yang tidak fokus pada sekitar spontan terperanjat kala pria itu bersuara.

"Ah tunggu sebentar" seru Saejoon.

"Ya anda butuh sesuatu?" Meskipun kata-katanya penuh perhatian dan sopan wajah bodyguard itu terlihat tak minat dengan air muka datar.

"Bisa beritahu dimana aku sekarang lalu siapa pria tadi?"

Terdiam pengawal itu dengan dahi berkerut menatap Saejoon beberapa detik sedangkan Saejoon yang tak kunjung mendapat jawaban kemudian berdecak.

"Jawab saja bisa?" Titah Saejoon keki.

Menghela nafas pengawal itu tanpa basa basi berkata. "Kita di Korea Selatan lebih tepatnya Seoul salah satu tempat tinggal tuan yang anda singgahi sekarang dan untuk pria tadi adalah pemilik apartemen ini sekaligus majikan saya" terang pengawal itu jelas.

"Ada lagi?" Sahut pria itu.

"Kalau begitu siapa nama pria itu?" Ujar Saejoon memastikan bahwa novel yang ia masuki bukan novel dengan alur cerita yang menguras emosi serta peran yang dibenci semua orang.

Ku mohon semoga aku tidak mendapatkan peran yang buruk harap Saejoon.

Namun sayang Tuhan sepertinya tidak mengabulkan harapannya tepat ketika mulut sang pengawal mengucapkan sederet nama Saejoon yang berada di ranjang lantas meringis dengan bibir yang digigit keras.

"Jo Taehwan pemilik J.Corp sekaligus kekasih anda tuan"

Sialan

Maki Saejoon.

Sepertinya kedamaian tidak akan datang dalam waktu cepat seperti harapan pria itu dalam doa yang ia rapalkan tadi.[]

I Became The Lousy Side AntagonistWhere stories live. Discover now