Sangat Berat

16 3 0
                                    

Malam harinya, diruang tamu terlihat Sanskar, Roshni, Laks, Ragini, Sujata dan Ram yang sedang makan. Sedangkan Swara tak terlihat karena dia berada di kamarnya. Mereka semua akhirnya selesai makan.

"Ayah Ibu Kakak aku pamit dulu ya karena aku harus pulang," kata Ragini sedih.

"Ragini kau jangan sedih karena kau kan bisa kesini sesukamu. Lagi pula aku tak akan melarangmu," kata Laks.

"Laks benar Ragini," kata Ram.

"Iya Ayah," kata Ragini.

"Kami akan mengantar kalian sampai diluar," kata Sujata.

Mereka lalu mengantar Ragini dan Laks sampai diluar rumah. Sebelum pergi Ragini memeluk Ram, Sujata dan Sanskar secara bergantian. Setelah itu Ragini dan Laks masuk mobil, kemudian Laks melajukan mobilnya pergi dari sana.

"Jika sampai pernikahan Ragini hancur itu karena kalian semua dan terutama istri pertamamu itu Sanskar," kata Sujata marah lalu pergi dari sana.

"Jangan dengarkan dia Sanskar. Jika Ragini dan Laks ditakdirkan bersama pasti mereka tak akan berpisah karena masalah ini. Mereka juga sudah dewasa dan aku yakin Laks bisa berpikir dengan baik karena sebuah pernikahan itu bukan sebuah mainan,"kata Ram.

"Iya Ayah," kata Sanskar lalu Ram pergi dari sana.

"Aku akan selalu ada untukmu Sanskar dan aku juga tak akan membiarkan mereka berpisah walaupun jika nanti Ayahku mengetahui segalanya. Aku akan melarangnya untuk melibatkan Ragini dan Laks dalam hal ini," kata Roshni memegang tangan Sanskar.

"Terima kasih Roshni. Yaudah aku pergi dulu karena aku akan mengambilkan makanan untuk Swara karena dia belum makan," kata Sanskar melepaskan pegangan Roshni lalu pergi dari sana.

"Kau harus bersabar Roshni karena Sanskar butuh waktu untuk memperlakukanmu seperti apa yang dia lakukan pada Swara.  Tapi kau harus bisa yakin kalau Sanskar pasti akan bisa berbuat adil,"batin Roshni menguatkan dirinya lalu dia masuk ke dalam rumah.

Sanskar sampai dikamar Swara sambil membawa nampan yang berisi makanan. Sanskar menghampiri Swara lalu dia duduk disampingnya.

"Aku akan menyuapimu Swara," kata Sanskar.

"Tidak perlu Sanskar. Aku bisa makan sendiri dan aku juga tak ingin sampai Roshni cemburu denganku jika dia melihatnya. Aku tak ingin dia salah paham," kata Swara yang ingin menjaga perasaan Roshni.

"Dia tak mungkin salah paham dan cemburu Swara. Dia pasti sekarang ada di kamar nya jadi dia tak mungkin melihatnya. Setidaknya untuk kali ini saja Swara dan tolong jangan menolak," kata Sanskar.

"Baiklah Sanskar tapi untuk kali ini saja," kata Swara.

"Iya Swara," kata Sanskar.

Sanskar menyuapi Swara dengan penuh cinta. Sanskar selesai menyuapi Swara. Sanskar akan mengembalikan nampan itu ke dapur tapi Swara menahannya.

"Biar aku saja Sanskar. Kau pergilah ke kamarmu," kata Swara mengambil nampan dari Sanskar.

"Tidak Swara. Aku akan mengembalikan nampan ini lalu aku akan kembali ke sini. Aku tak ingin tidur dengan Roshni," kata Sanskar.

"Dengar baik-baik Sanskar. Bukanlah kau memintaku untuk mengajarimu bersikap adil. Jadi sekarang kau harus tidur dengan Roshni dan tidur seranjang dengannya seperti aku dan dirimu. Dia itu istrimu dan perlakuan dia layaknya istrimu. Dan jangan membantah," kata Swara membuat Sanskar tak punya pilihan lain.

"Baiklah dan itu artinya aku harus tidur bergantian dengan kalian. Jika malam ini aku tidur dengan Roshni berarti besok aku tidur denganmu," kata Sanskar.

"Tepat sekali Sanskar dan itu berlaku seterusnya. Yaudah aku pergi ke dapur dulu untuk menaruh ini. Kau harus sudah ada dikamarmu saat aku kembali kesini nanti," kata Swara lalu pergi ke dapur.

"Apakah aku sanggup terus hidup seperti ini? Rasanya sangat sulit untuk bersikap adil tapi aku harus bisa melakukannya demi Swara," kata Sanskar lalu pergi ke kamarnya.

Dikamar Sanskar terlihat Roshni yang sedang duduk di ranjang samping menatap foto Sanskar yang ada di dinding. Sanskar masuk ke dalam kamarnya dan Roshni yang melihat itu segera menghampirinya.

"Sanskar apa kau butuh sesuatu?"tanya Roshni.

"Tidak Roshni. Aku kesini karena aku akan tidur dikamar ini," kata Sanskar membuat Roshni tersenyum bahagia.

Sanskar duduk di ranjang dan Roshni juga duduk diranjang. Sanskar lalu berbaring di ranjang dan itu membuat Roshni heran karena biasanya Sanskar tidur disofa.

"Sanskar kau akan tidur seranjang denganku?"tanya Roshni.

"Apakah kau keberatan dengan ini? Jika iya aku akan tidur disofa seperti biasanya," kata Sanskar yang membenarkan posisinya menjadi duduk.

"Bukan begitu Sanskar. Aku malah sangat senang jika kau mau tidur seranjang denganku," kata Roshni bahagia.

"Roshni aku mengantuk dan aku ingin tidur. Aku harap tak ada lagi yang ingin kau bicarakan," kata Sanskar lalu kembali berbaring.

"Tidak ada Sanskar," kata Roshni lalu berbaring.

Sanskar memejamkan matanya lalu dia tidur. Sedangkan Roshni hanya menatap Sanskar dengan penuh kebahagiaan karena akhirnya Sanskar mau tidur seranjang dengannya dan Roshni yakin itu berkat Swara.

Dikamar Swara terlihat Swara yang duduk di ranjang. Swara lalu menangis karena sebenarnya sangat berat menjalani pernikahannya dengan Sanskar. Dia istri pertama tapi dia harus menyembunyikan pernikahan mereka. Dia sebenarnya hanya berpura-pura kuat dan tegar di depan semua orang. Apalagi gara-gara kehadirannya pernikahan Ragini dan Laks bisa hancur.

"Apakah aku bisa sanggup terus seperti ini dan berbagi suami dengan wanita lain. Apalagi dirumah yang sama. Tapi aku harus bisa dan aku pasti kuat menjalani semua ini karena lambat laun aku pasti akan terbiasa," kata Swara menguatkan dirinya.

Disisi lain terlihat Ragini yang duduk di ranjang. Ragini menatap Laks yang sedang tidur dengan sedih. Ragini takut kehilangan Laks setelah dia tau kebenaran tentang pernikahan Sanskar dan Swara. Ragini tiba-tiba teringat perkataan Swara.

"Jika seseorang mencintaimu setulus hatinya, dia rela melakukan apapun untukmu. Dia akan menentang siapapun yang ingin melawanmu dan dia akan selalu membelamu. Dia tak akan berpikir berpisah sekalipun apapun yang terjadi. Apalagi jika 2 orang yang mencintai terikat dalam pernikahan, hubungan akan semakin kuat. Jadi jangan pernah ragukan kekuatan cinta dan jangan pernah ragukan cinta suamimu. Lakukanlah apa yang menurutmu benar karena kita tak tau takdir akan membawa kita kemana. Jika suamimu adalah cinta sejatimu walaupun badai menerjang tak akan ada yang bisa memisahkan kalian," batin Ragini mengingat perkataan Swara. Setelah Ragini mengingat perkataan Swara dia menjadi sedikit lega dan ketakutannya akan kehilangan Laks berkurang.

"Apa yang dikatakan Kak Swara benar? Aku takut tanpa alasan dan aku harus bersikap seperti biasanya agar Laks tak curiga,"batin Ragini.

Ragini lalu berbaring dan dia melihat ke arah Laks dengan tersenyum. Tapi tiba-tiba Laks membuka matanya dan membuat Ragini terkejut dan dia bingung harus menjawab apa jika Laks bertanya.

"Kenapa kau belum tidur Ragini?"tanya Laks.

"Tidak papa. Aku belum mengantuk," kata Ragini.

"Ragini tidurlah dan berhentilah menatapku seperti ini," kata Laks.

"Apakah aku salah menatapmu seperti ini?"tanya Ragini.

"Tidak Ragini, tapi aku merasa ada sesuatu yang kau sembunyikan dariku karena sikapmu sedikit berubah setelah kau pulang dari rumah orang tuamu," kata Laks.

"Itu mungkin perasaanmu saja Laks. Sudahlah jangan bahas ini lagi karena aku ingin tidur," kata Ragini lalu menutup matanya.

"Sikap Ragini benar-benar aneh dan sepertinya ada sesuatu yang dia sembunyikan dariku. Tapi aku yakin dia akan memberitahuku tentang itu suatu saat nanti karena dia tak bisa menyembunyikan apapun dariku," batin Laks.

ISTRI PERTAMA [ Versi 2 Swasan ]Where stories live. Discover now