ISTRI PERTAMA [ Versi 2 Swasan ]

Aku Sangat Mencintaimu

Swara selesai makan, Sharmishta lalu memberitahu Swara tentang kedatangan Sanskar dan keluarganya nanti sore. Mendengar itu Swara bingung apa yang harus dia putuskan karena jika dia menolak ikut itu akan membuat keluarganya malu untuk kedua kalinya tapi jika dia ikut dia akan terluka karena dia harus menjadi istri kedua Sanskar. Swara mengira kalau dirinya adalah istri kedua Sanskar padahal sebenarnya dia adalah istri pertama Sanskar.

"Swara, lbu mendukung apapun keputusanmu karena Ibu hanya ingin yang terbaik untukmu dan melihatmu bahagia. Ayahmu juga akan mendukung keputusanmu jadi jika kau menolak untuk ikut dengan Sanskar pasti Ayahmu tak akan keberatan apalagi jika dia sampai tau alasannya,"kata Sharmishta lalu pergi dari sana dengan membawa nampan yang berisi piring kotor. Sedangkan Swara memikirkan apa yang harus dia putuskan untuk nanti sorenya karena keduanya sama-sama berat baginya.

Sore harinya, terlihat Sanskar, Ram dan Sujata yang baru saja sampai dikediaman Gadodia. Sanskar membawa sebuah kotak yang berisi sebuah kain saree untuk Swara pakai nanti. Shekar dan Sharmishta sudah berdiri didepan pintu untuk menyambut Sanskar dan kedua orang tuanya. Sanskar, Ram dan Sujata  lalu menghampiri Shekar dan Sharmishta. Shekar dan Sharmishta menyambut mereka dengan baik lalu mereka masuk ke dalam rumah. Sharmishta berusaha untuk tetap bersikap normal didepan Shekar, Sanskar dan kedua orang tua Sanskar walaupun dia sudah tau yang sebenarnya tentang pernikahan Sanskar. Mereka semua lalu duduk di ruang tamu.

"Ayah Shekar bolehkah aku menemui Swara untuk memberikan saree untuk Swara?"tanya Sanskar

"Sanskar biar Ibu saja yang memberikannya pada Swara," kata Sharmishta.

"Tidak perlu Sharmishta. Biarkan saja Sanskar yang memberikannya sendiri pada Swara agar mereka bisa bicara berdua dan melepaskan kerinduan mereka. Setelah itu Sanskar akan membawa Swara kesini. Sanskar sekarang pergilah," kata Sanskar.

"Terima kasih Ayah," kata Sanskar lalu pergi ke kamar Swara.

Ram dan Shekar lalu mengobrol, sedangkan Sharmishta dan Sujata hanya menjadi pendengar yang baik tapi dengan pikiran masing-masing.

"Aku yakin pasti Kakaknya wanita itu sudah menceritakan tentang Roshni tapi kenapa mereka tetap mengizinkan Sanskar untuk membawa Swara. Aku yakin mereka melakukan itu hanya demi uang karena aku yakin pasti mereka akan meminta uang pada Sanskar sebagai gantinya. Dasar keluarga tak tau malu," batin Sujata.

"Ayahnya Sanskar sepertinya orang yang baik seperti Sanskar tapi melihat Ibunya Sanskar aku rasa dia tidak menyukai pernikahan Swara dan Sanskar. Bisa saja sebenarnya Sanskar dipaksa atau terpaksa menikah dengan istrinya itu setelah Sanskar menikah dengan Swara. Aku melihat Sanskar yang bahagia karena dia akan menjemput Swara dan aku bisa melihat cinta untuk Swara di matanya. Tapi bagaimana dengan istri kedua atau pertamanya? Apakah Sanskar akan menceraikannya demi Swara?"batin Sharmishta.

Sanskar sampai dikamar Swara, Sanskar melihat Swara yang duduk di ranjang dan terlihat sebuah koper disamping ranjang. Sanskar menghampiri Swara lalu duduk disampingnya.

"Swara aku sudah membelikan kain saree untukmu jadi pakailah kain saree ini," kata Sanskar memberikan kotak yang berisi kain saree dan Swara menerimanya.

Swara tak mengatakan sepatah katapun pada Sanskar lalu dia pergi ke kamar mandi untuk mengganti pakaiannya. Sedangkan Sanskar heran dengan sikap Swara karena Swara tak bahagia dengan kedatangannya dan sikapnya pun dingin padanya tak seperti sebelumnya.

"Apa  sebenarnya Swara sudah tau tentang pernikahan keduaku dengan Roshni? Tapi kenapa Ibu Sharmishta dan Ayah Shekar bersikap baik padaku dan seolah tak terjadi apa-apa? Tapi jika Swara sudah tau tak mungkin dia mau ikut denganku, sedangkan Swara sudah menyiapkan semuanya untuk ikut denganku. Lebih baik aku bertanya pada Swara dan jika dia belum tau tentang pernikahan keduaku aku akan menceritakan semuanya karena aku tak mau Swara sampai mendengarnya dari orang lain dan aku tak ingin membohongi Swara. Aku akan menerima apapun keputusan Swara," batin Sanskar yang memilih untuk jujur.