Hurt

27 1 0
                                    




Jujur saja, Nevara sangat bahagia karena telah menemukan Niskala nya. Gelang couple yang tak pernah ia lepaskan ia peluk dengan sepenuh hati.

Meskipun terkadang ia sedih, karena mengingat pemuda itu sedang amnesia. Dan om Dewa yang melarangnya untuk mengingatkan Niskala tentang siapa dirinya.

Perjuangan beberapa tahun telah berakhir, Nevara sangat beruntung pindah di kota ini, ia menyebutnya kota keberuntungan.

"Aduh, anak gadis kelihatan bahagia banget kenapa tuh?"

Itu Cindy, aunty Nevara yang merawatnya saat selamat dari tsunami hingga saat ini. Sudah sangat besar balas budi gadis itu pada cindy dan Bima, suami Cindy.

"Tante tau nggak, Kala masih hidup dan yang paling bikin Vara seneng ternyata selama ini Vara satu sekolah sama dia" katanya, ikut bergabung dengan tantenya di sofa.

"Kala sahabat kamu yang dulu itu?"

"Iya, tapi sekarang Kala abis kecelakaan dan di diagnosa amnesia. Tapi beberapa hari yang lalu Kala pernah manggil aku dengan panggilan Vanilla. Dan tante tau, gelang ini aku dapat di tempat Kala kecelakaan kemarin"

"Jadi Kala nggak bisa ingat kamu dong"

Nevara menggeleng lesu.

"Pelan-pelan aja, pasti bisa" kata Cindy memegang kedua pundak gadis itu.

"Iya tante"

~~~

"Var pulang sekolah temenin gue ke rumah sakit ya, mau jenguk calon pacar" kata Neta sambil cekikikan.

Nevara hanya tersenyum tipis, ada rasa jealous dalam lubuk hatinya. Coba saja bencana beberapa tahun lalu tak pernah terjadi mungkin ia dan Kala masih bersama seperti orang pacaran pada umumnya.

Namun di sisi lain ia tetap bersyukur, buktinya sekarang ia masih bisa satu daratan dengan lelaki itu, lelaki itu tumbuh dengan wajah yang tampan. Semakin tak sabar jika nanti Niskala sudah bisa mengingat dirinya.

"Var?"

"Huh, iya kemana pun gue bakal nemenin elo" ucapnya sambil merangkul pundak Neta.

"Yaudah kita ke mars yuk"

"Ya nggak nyebrang planet juga kali"

"Gimana sih katanya di temenin kemana pun gue pergi, yaudah kita ke kantin aja bayi gue udah pada demo nih"

"Iye nih si paling bumil"

"Bicindi mbak" Canda Neta membuat keduanya tertawa.


~~~


"Gue dimana?"

"Kamu di rumah sakit Kal, kamu abis kecelakaan kata dokter kamu amnesia. Tapi amensianya nggak terlalu parah kok" jelas Neta.

"Hah, amnesia?"

"Lo siapa?"

Niskala memijit kepalanya yang terasa sakit saat melihat dua perempuan yang kini berdiri di samping brankarnya.

"Aku Neta Kal—"

"Bukan elo tapi dia" dagu pemuda itu seakan-akan menunjuk Nevara.

"G—gue?, Gue Vara" cicitnya

"Jadi kamu masih ingat aku Kal?" Seru Neta antusias namun Niskala tak menanggapi gadis itu.

"Mending lo jangan terlalu maksa otak dia buat ngingat semuanya deh Net, maksud gue pelan-pelan aja" kata Nevara membuat Neta mengangguk.

VANILLA LOVING GIRL Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin