1.

2 3 4
                                    

Drettt... Drettt... Drettt

Suara getaran handphone yang tertindih di balik bantal itu, berhasil membangunkan cewek yang sedang tidur nyenyak dengan selimut unicorn pink miliknya.

Namanya Casandra, empat bulan lagi dia akan menginjak umur dua puluh satu tahun. Ia bekerja di salah satu stasiun pengisian bahan bakar. Status? Ya tentu saja jomblo. Bukannya tidak laku, hanya saja dia tidak memiliki kepercayaan diri. Memiliki berat badan tujuh puluh dua kilo, dengan tinggi seratus lima puluh, tentu saja itu menjadi alasannya.

Jatuh cinta? Tentu saja pernah, apalagi setiap hari dia bertemu dengan orang-orang yang berbeda. Dan jika bertemu yang tampan dan juga rapi, dengan cepatnya ia tertarik kepada lelaki tersebut. Sedikit terlalu cepat ya.

Namun, itu hanya perasaan sementara yang bertepuk sebelah tangan. Lagi pula, Casandra juga sadar diri, mana mungkin lelaki tampan dan mapan tersebut mau dengan nya. Melirik saja dia enggan.

Casandra meloncat dari tempat ternyaman bagi semua kaum rebahan. Dia berjalan gontai dengan handuk yang bersender di bahu, lalu berjalan ke arah kamar mandi.

Mempersiapkan diri menghadapi kenyataan, bersiap untuk bekerja. Di umur yang hampir menginjak dua puluh satu tahun, terkadang casandra sedikit merasa sedih. Casandra iri dengan teman-teman yang kini tengah sibuk menyiapkan kuliahnya. Sedangkan dia? hanya merasa begitu-begitu saja setiap hari. Martabak saja ada yang spesial, masak hidupnya tidak.

Sudahlah menagisi nasib tidak ada gunanya. Sekarang bagimana merubah diri dan takdir menjadi lebih baik lagi adalah tujuan yang utama. Casandra ingin memberikan tantangan pada dirinya untuk merubah semuanya. Dari berat badan, hingga masalah percintaan yang ia impikan.

Casandra : "Terus mulai nya dari mana dulu nih? "

.

.

.

.

Next nggak?

Mulainya darimana dulu? Where stories live. Discover now