Chapter 5

206 12 0
                                    

Cuplikan chapter 5

Sakura menyibakkan tirai yang menutupi jendela. Sinar matahari langsung menerobos masuk melewati kaca dan dalam sekejap membuat suasana menjadi terang benderang. Sakura berbalik dan berjalan mendekati seseorang yang masih telelap di atas ranjangnya. Sama sekali tidak merasa terganggu dengan silaunya sinar matahari yang memenuhi kamar tersebut. Dia menyingkap selimut yang menutupi tubuh tersebut.

"Bangun pangeran manja! Kau harus pergi ke sekolah." Serunya pada pemuda raven yang masih terlelap itu. Sakura menanti beberapa saat, namun tak ada reaksi dari pemuda tersebut.

"Bangun, Sasuke! Kau harus segera siap-siap untuk ke sekolah." Sakura mengguncang-guncangkan tubuh Sasuke untuk membangunkannya. "Sasuke! Bangun, Sasuke!" Masih pantang menyerah Sakura mengguncang-guncangkan tubuh Sasuke.

Greep

"Kyaaaaa..."

Tiba-tiba tubuh Sakura tertarik ke depan karena ada yang menarik pergelangan tangannya. Sakura terhuyung dan jatuh di atas ranjang. Kini dirinya terbaring di ranjang dengan Sasuke yang berada di atasnya. Menimpa tubuhnya. Sasuke mengunci gerakan Sakura dengan cara memeluknya.

"Mana ciuman selamat pagi untukku, Preman Pinky?" Tanyanya.

"A—apa maksudmu?" Sakura gelagapan. Pasalnya saat ini mereka dalam posisi yang sangat dekat.

"Kau harus memberiku ciuman selamat pagi tiap kali membangunkanku, Pinky." Jelas Sasuke. Sakura melotot.

"A—apa? Aku tidak mau." Tolak Sakura.

"Kau harus melakukannya." Titah Sasuke. "Kalau kau tak mau melakukannya, kau harus memandikanku." Ancamnya.

"A—apa?" pekik Sakura. Tampak seringai diwajah tampan Sasuke.

"Aku tidak mau menciummu. Dan aku juga tidak sudi memandikanmu." Sasuke merengut sebal karena Sakura membantah perintahnya.

"Pilihannya hanya ada dua. Memberikan ciuman selamat pagi untukku atau memandikanku."

"Aku tidak harus menuruti perintahmu, Pantat Ayam." Bantah Sakura.

"Tapi kau harus. Apa kau lupa kalau sekarang kau bekerja untukku?" Timpal Sasuke.

Sakura terdiam. Dia tampak berpikir. 'Ini semua gara-gara ayah sialan itu. Awas kau ya tua bangka.' rutuk Sakura dalam hati. Berkali-kali dia mengutuki ayahnya karena telah membuatnya masuk dalam kandang singa.

"Jadi kau pilih yang mana, Pinky?" Sasuke bertanya. Dia menyeriangai senang.

Sakura mengerak-gerakkan matanya ke kanan dan ke kiri, sedang berpikir. Sementara Sasuke hanya menelengkan kepalanya menanti jawaban Sakura. Dia tidak begitu peduli apa yang akan dipilih oleh Sakura. Toh dua-duanya tetap menguntungkannya. Dasar licik kau Uchiha.

"Baiklah. Aku..." ucapan Sakura menggantung. "Aku pilih yang pertama." Jawabnya. Dia memalingkan wajahnya yang memerah. Tampak sekali sedang menahan malu.

"Pilihan bagus, Pinky." Sasuke menyeriangai. "Meskipun aku agak kecewa dengan pilihanmu itu." Dia tampak kecewa. Ingin sekali rasanya Sakura mencekik hingga mati Sasuke sekarang juga.

"Lalu? Tunggu apa lagi?" Lanjutnya. Sakura mengerti apa maksudnya.

"Kenapa? Kau malu?" Seperti mengerti isi hati Sakura, Sasuke berkata. "Bukankah kita sudah pernah melakukannya? Kemarin juga—"

Perkataan Sasuke terhenti demi merasakan sesuatu yang lembut di bibirnya. Untuk sekejap Sasuke dapat merasakan deru napas gadis itu menyentuh kulit wajahnya. Tidak lama, karena Sakura memang hanya menciumnya sekilas kemudian segera melepas ciumannya.

"Sudah kulakukan. Kau puas?" Kesal Sakura.

"Belum."

"Apa?"

Sasuke cepat memperpendek jarak antara mereka, sehingga wajah mereka hanya terpaut beberapa senti. "Kalau hanya begitu aku tidak akan puas." Perlahan Sasuke merengkuh wajah Sakura.

"Sa..su..ke.." Gadis itu gugup mendapat perlakuan dari Sasuke.

Sasuke mulai mendaratkan bibirnya di atas bibir Sakura. Emerald Sakura membulat. Dia memberontak ingin lepas tapi buru-buru ditahan oleh Sasuke.

Disela mengulum dan melumat, Sasuke jilat permukaan lembut bibir Sakura.

"Mmmph...Sasu.." Sakura hendak menolak, tapi hal itu justru dimanfaatkan Sasuke untuk memasukkan lidahnya ke dalam mulut Sakura.

Sakura berontak, merasa tak nyaman dengan perlakuan Sasuke. Berulang kali lidahnya menolak pergerakan lidah Sasuke yang hendak menjelajah isi mulutnya. Namun bukan Sasuke jika mudah menyerah begitu saja. Dia terus memaksa lidahnya untuk masuk dalam rongga mulut Sakura, hingga akhirnya Sakura yang merasa kewalahan menyerah dan membiarkan Sasuke menginvansi mulutnya.

Sasuke menyeriangai disela ciumannya. Dia senang karena Sakura tak lagi berontak. Dia pejamkan matanya dan tanpa sadar Sakura pun melakukan hal yang sama. Menikmati ciuman Sasuke.

....

Untuk membaca cerita lengkapnya, bisa langsung ke Karyakarsa.

https://karyakarsa.com/KinkyRain/chapter-5-459792

Spoiled PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang