19. Kehancuran Akan Selalu Menjadi Akhir Kejayaan (a)

Começar do início
                                    

Juan merasa kakinya lemah, jika bukan karena ia sudah duduk di sofa, Juan mungkin akan jatuh ke lantai. Pada Kahliya? Apa artinya itu karma buruk yang sama dengan yang ada pada Kahliya?

Menatap ke arah peta itu sekali lagi, Juan tiba-tiba memahami satu hal tanpa diduga. Makam itu, mungkinkah menjadi tempat sebenarnya dari semua karma yang harus ditanggung oleh keluarga Hansa?!

Di masa lalu, Handiko pernah berkata bahwa pemimpin keluarga Hansa sebelumnya telah menyebutkan bahwa asal mula karma itu ditempatkan di suatu lokasi yang tidak mungkin ditemukan. Petunjuk menuju ke sana telah dihapuskan sepenuhnya, sehingga itu akan menghindari orang-orang yang berniat ingin merusaknya.

Sementara metode pemanggul karma diwariskan secara lisan kepada pewaris, hal lainnya tidak pernah disebutkan lagi. Siapa yang bisa menebak jika peta makam yang hanya disebutkan sekilas ini sebenarnya sangat penting, yaitu peta menuju tempat dari pemilik karma bersemayam!

Jika makam itu sebenarnya telah disentuh dan siapa yang tahu apa yang terjadi di sana, bukankah itu artinya keluarga Hansa sudah berakhir sekarang?

Dengan gemetar Juan merobek peta itu. Jika Tristan dan Sienna ada di depannya sekarang, dia pasti akan menampar keduanya sampai mati! Karena ulah mereka, karena keserakahan mereka, keluarga ini hancur!

"Tuan Darsana, lakukan sesuatu!" teriak Juan panik. "Makam itu, bisakah Anda menguncinya?!"

Darsana mundur saat melihat tatapan tajam Juan. "Aku, aku tidak yakin," katanya. "Itu penuh dengan karma buruk, jika aku salah melakukan sesuatu, konsekuensinya akan fatal."

Juan membanting asbak di meja dengan kesal. "Tidak berguna! Dasar dukun!" makinya.

Ini salah Handiko juga karena sengaja memilih paranormal yang biasa saja agar mereka tidak bisa mendeteksi kelainan pada keluarga Hansa. Akibatnya sekarang, di saat yang paling penting, paranormal ini sangat tidak bisa diandalkan.

Darsana merasa tersinggung karena ucapan Juan. Ia berdiri dan balas berkata, "Siapa yang kamu sebut tidak berguna?! Apakah kamu tahu apa balasannya jika bermain dengan karma buruk? Tidakkah kamu melihat anak bungsumu itu?! Kapan hidupnya pernah tenang! Siapa yang mau menanggung nasib seperti itu?!"

Justru karena Juan tahu seperti apa kehidupan Kahliya selama ini sehingga dia ketakutan. Bahkan dekat dengan Kahliya bisa membawa masalah dan ketidakberuntungan, apalagi jika kini kemungkinan besar makam itu telah diusik dan sumpah sebelumnya gagal. Keluarga Hansa yang akan menanggung semua karma itu, bukan lagi Kahliya! Mereka akan tamat!

Juan memaksa, tapi Darsana terus menolak. Keduanya terlibat perkelahian, sampai kemudian mereka mencium aroma terbakar yang kuat. Keduanya terkejut, sebelum kemudian bergegas keluar. Apa yang mereka lihat selanjutnya adalah api sudah menjalar sampai ke dapur. Seorang pelayan menarik kasar seorang wanita yang berteriak gila, Juan mengenali itu sebagai ibu dari Tristan.

"Tuan, cepat keluar!" Pelayan itu berteriak. "Wanita ini menerobos masuk dan membakar rumah!"

Karena masalah yang muncul di keluarga Hansa belakangan ini, banyak staf telah lama mundur dari pekerjaan mereka. Saat ini hanya ada satu pelayan dan satu sopir yang tinggal, jadi bukannya tidak mungkin wanita itu bisa menerobos masuk.

"Lepaskan aku! Biarkan aku menghabisi kalian semua! Kalian telah membunuh anakku, jadi kalian juga harus mati!" Wanita itu berteriak histeris sambil menggigit tangan pelayan tersebut.

Naesa sedang pergi bersama Ulia untuk mengantar Henky ke rumah sakit, yang ditemani oleh sopir mereka. Dwiyon sedang keluar untuk mengurusi beberapa hal dan belum kembali. Jadi hanya ada dirinya dan pelayan di sini, bersama Darsana yang datang karena dipanggil.

Syahdan ✓Onde histórias criam vida. Descubra agora