2. (c)

12.2K 1.9K 213
                                    

Masih ada seminggu lagi sebelum waktunya untuk memulai masa orientasi, Ametys sama sekali tidak khawatir. Beberapa syarat sebelumnya sudah dilengkapi via online, termasuk biaya pendaftaran ulang. Adapun berkas tersisa yang harus diserahkan dalam bentuk cetak, akan dilakukan tiga hari sebelum jadwal masuk.

Jadi keesokan harinya, Ametys keluar untuk sarapan sambil menyinggahi bank dan mencairkan beberapa uang. Memikirkan rencananya di masa depan, Ametys juga membeli ponsel baru. Setelah itu, dia pergi berkeliling untuk menghafal jalan dan mengamati sekitar.

Tanpa diduga, Ametys telah melihat dua toko yang jelas-jelas mengiklankan jasa meramal dan paranormal, bahkan ada tulisan kecil di bawah pamplet yang menyebutkan apa saja yang bisa mereka lakukan, mulai dari; menanam susuk kecantikan, mengobati penyakit, membuka aura atau bahkan meramal jodoh.

Ametys berpikir, benar atau tidaknya tentang kemampuan orang yang membuka toko tersebut, sepertinya bisnis ini cukup diterima dengan baik di kalangan masyarakat karena toko itu masih berdiri tegak, jadi bisa dipastikan belum ada yang mengusulkan pembakaran.

Tentu saja Ametys belum tahu bahwa dibandingkan kota kecil seperti kampung halamannya, kepercayaan orang-orang yang hidup di kota besar terhadap hal metafisika tidak kalah sama sekali. Dengan pola pikir yang masih dipengaruhi oleh ajaran lama para tetua, banyak orang yang tumbuh dengan kepercayaan terhadap hal yang gaib.

Bahkan, para klien dari kota-kota besar lebih murah hati saat memberikan bayaran pada paranormal yang mereka temui. Sehingga orang dengan kemampuan kecil pun berani membuka usaha dan bisa hidup dengan nyaman jika mereka bertemu dengan pelanggan yang mudah dibodohi.

Namun, Ametys sebenarnya tidak terlalu terkejut. Mungkin dia tidak pernah melihat yang membuka toko pribadi seperti ini, tapi bukankah banyak orang di media sosial yang mengklaim diri mereka sebagai paranormal dan sering kali membuat sensasi. Meskipun beberapa masyarakat akan berkata tidak percaya, tapi pasar hal metafisika ini masih tetap diminati. Tidak hanya paranormal itu menjadi terkenal, bahkan pundi-pundi mereka meningkat drastis dengan diundang ke berbagai acara hanya untuk memprediksi kehidupan seorang publik figur.

Menjelang siang, Ametys yang lapar memutuskan mencari sesuatu untuk dimakan. Suhu kota itu sangat panas, tapi untungnya banyak pohon yang ditanam baik di pinggir jalan maupun taman kota sehingga pemandangannya tetap asri dan tidak menyengat mata. Mengikuti petunjuk yang dia temukan di internet, Ametys akhirnya sampai di sebuah jalan yang khusus menjual berbagai hidangan baik yang cepat saji atau makanan khas kota setempat.

Pemilik tempat makan yang melihat Ametys berdiri di depan tokonya menebak gadis itu mungkin orang baru dan mengira dia malu untuk singgah, jadi dengan keramahan profesional, pemilik toko akan menawarinya masuk. Namun, Ametys hanya menggeleng setelah melihat beberapa saat sebelum pergi dari sana.

Itu terus berlanjut sampai empat tempat makan lagi, sebelum akhirnya Ametys berdiri di depan warung sederhana yang tampaknya lebih mirip rumah pribadi. Sambil menatap sekeliling, Ametys masuk ke warung dan dipersilakan memilih sendiri hidangan yang dia inginkan. Dia sangat terkejut karena harganya yang murah, bahkan dibandingkan kota kecil di kabupaten tempat dia tinggal, ini masih jauh lebih terjangkau.

Setelah akhirnya berjuang mencari tempat makan yang tidak menggunakan 'penglaris' jahat, Ametys tidak membuang waktu lagi dan hanya fokus pada makanannya dengan serius. Sampai kemudian dia merasakan aura kuat yang aneh dari arah lain. Gadis itu menoleh, lantas melihat seorang pria berpakaian bagus dengan model sederhana duduk sambil menahan ponsel di sebelah telinganya.

Aura di sekeliling pria itu sangat buruk dan merupakan sesuatu yang membawa ketidakberuntungan, tapi Ametys bisa melihat hanya dalam sekilas bahwa karma tersebut bukanlah milik orang itu.

Syahdan ✓Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα