Tak aneh jika kini gadis itu punya lebih banyak teman. Sejujurnya Qila punya personality yang ceria sehingga mudah disukai siapa saja. Tidak. Ini bukan berdasarkan perasaan sepihak Angkasa, banyak anak-anak yang berkata bahwa Qila adalah sosok menyenangkan, mereka bahkan menyesal baru mengenal Qila sekarang.

"Eh berarti lo tahu ya anggota kpop yang itu?"

"Tau!"

"Sumpah gue juga suka banget sama dia."

Ketika sedang asyik-asyiknya bercerita sambil melepas penat, gerombolan siswa IPS 2 datang menghampiri Qila dengan muka yang dipenuhi kesal. Dibelakangnya terdapat beberapa anak teater yang turut mengikuti.

"Heh anjing!" Bahu Qila tiba-tiba di dorong kasar.

"Eh apa-apaan nih dateng-dateng ngerusuh!" Seorang gadis yang duduk disebelah Qila terlonjak kaget.

"Lo diem ya! Gue gak ada urusan sama lo!?" tunjuk Dera dengan wajah marah. "Maksud lo apa ngelaporin gue sama yang lain! Lo pikir keren kayak gitu? Tingkah menye lo selama ini pasti buat ngejebak gue sama yang lain kan!?"

Alis Qila mengerut, ia menatap sekelilingnya yang menjadikan Qila sebagai pusat perhatian. Tangannya sedikit bergetar, "Ayo bicara di tempat lain."

Dera menghempas tangan Qila, memandang Qila dengan tatapan jijik dan muak. "Kenapa? Biarin semuanya tahu sejahat apa lo sebenernya!"

"Licik lo Qila, gak nyangka ternyata cewek selemah lo bisa punya pikiran picik buat jebak kita." Firda maju mendorong bahu Qila berkali-kali.

"Tanggungjawab! Gara-gara lo kita semua kena skors 3 minggu."

"Lo temen bukan sih? Bisa-bisanya ngelakuin hal gini ke kita?!"

"Dasar gak tahu malu."

Semua anak-anak mulai berkumpul, penasaran dengan apa yang terjadi, tatapan mereka menusuk seperti tengah menghakimi Qila.

"Semuanya!" Kini Dera menunjuk wajah Qila. "Lo semua jangan sampe ketipu sama muka jalang ini!"

"Ada apa sih?" Bisik-bisik mulai terdengar dari segala arah.

Kedua mata Firda sudah berkaca-kaca. "Lo ada masalah apa sih, Qi, sampai tega laporin kita ke kesiswaan? Lo emang dendam sama kita dari dulu? Ini semua pasti udah lo rencanain, kan?"

Qila menggeleng lelah, tangannya terkepal. "Udah selesai marah sama nuduhnya?" Tak jauh dari posisinya ada Angkasa yang sedang ditahan oleh beberapa anak Osis, wajahnya bahkan terlihat lebih marah dari siapapun.

"Apa?" tanyanya tak percaya. "Emang beneran iblis ya lo?"

"Hei, sejak awal aku gak pernah sekalipun kalian anggap temen." Qila tersenyum kecil, ia menatap lekat-lekat wajah mereka, "Kenapa disaat gini kalian baru bilang aku ini temen?"

Para gerombolan siswa di depannya tampak menggeram, kesal.

"Gak perlu penjelasan apapun, buktinya udah diserahin ke bagian kesiswaan, kalau penasaran datang dan tanyain sendiri kenapa nama kalian bisa ada di list orang yang kena skors."

"Bangsat ya! Jadi selama ini tampang sok polos lo cuma pura pura!?" Kepala Qila menegak saat Firda menarik rambut Qila. Membuat beberapa anak panik dan segera memisahkan dari Qila.

Paradise (Segera Terbit)Where stories live. Discover now