Part 20: Connected

389 65 15
                                    


Sepuluh menit sebelum Namjoon tiba di ruang kantor Jungkook

"Jadi, ledakan yang terjadi di kondominium itu bukan bagian dari rencana." Taehyung menghela napas panjang seraya duduk di tepi meja kerja Jungkook. "Kesalahanku."

Seokjin merosot ke sofa yang dia duduki. Merasa sangat lelah. "Oh, kesalahanmu? Jadi, kemampuanmu hanya sebatas itu?"

Taehyung mengernyit, seakan mempertimbangkan kata-kata Seokjin. "Hm, tidak juga. Aku lebih hebat dari itu."

"Tidak lucu!" Tukas Seokjin kesal.

"Aku tahu. Dengar, aku hanya tidak tahu bagaimana caranya meminta maaf. Aku tidak pernah meminta maaf dalam pekerjaanku. Aku selalu melanggar peraturan agar semua misi berjalan lancara. Aku tidak tahu ledakan itu akan terjadi saat kau ada di sana."

Seokjin mendengus, "Mereka menaruh bom di dalam bangunan itu!"

"Ya, tapi itu bukan bom yang sangat besar. Bom semacam itu tidak mampu menghancurkan seluruh gedung. Jika memang mereka menginginkan hal itu, mereka membutuhkan bom yang memiliki ledakan lebih dari itu. Aku pikir, itu bagian dari distraksi."

Itu tidak membuat Seokjin merasa lebih baik. "Aku adalah umpan, dan seluruh situasi ini membuatku gila!"

"Tapi, aku tidak yakin. Setelah meninjau semua situasi ini, aku tidak takin bahwa kau adalah target yang mereka inginkan."

"Maksudmu?" Seokjin tidak mengerti.

"Aku baru saja menginterogasi salah satu tersangka, Harry Lim. Dia beroperasi bersama rekannya. Danny."

Seokjin hanya diam.

Taehyung mengerjap, "Kau tidak ingin bertanya?"

"Kupikir kau akan terus berbicara."

"Hm, baiklah. Harry dan rekannya tidak masuk ke dalam sampai Namjoon tiba di lokasi."

Seokjin sudah tahu itu, tapi... "Namjoon bilang, dia sudah memastikan tidak ada siapa pun yang mengikutinya."

"Aku tahu itu. Aku tahu bahwa si pelaku mengikuti jejak yang sengaja kutinggalkan. Tapi mereka hanya terus mengawasi gedung dan menunggu sampai akhirnya Namjoon datang dan setelah itu mereka mulai bergerak."

Jantung Seokjin kembali berdebar kencang di dadanya. Sekarang, dia mengerti apa yang berusaha Taehyung katakana kepadanya. "Menurutmu, salah satu dari mereka mencoba untuk membunuh Namjoon."

Taehyung mengangguk. "Tepat sekali." Lalu, dia mencondongkan tubuhnya ke depan dan tangannya meluncur ke bawah dagu Seokjin.

Seokjin mendadak tegang, "Apa yang kau lakukan?"

"Merencanakan sesuatu. Kau tahu, aku pandai memprediksi hal-hal seperti ini. Mungkin sekitar enam puluh detik ke depan, akan ada seseorang yang datang."

Seokjin mengernyit.

Terdengar suara pintu berderit terbuka

"Jadi bagaimana, Seokjin?" Kata Taehyung. "Apa kau tertarik menjadi seorang intel?"

Mendengar hal itu, tentu saja membuat Namjoon yang baru saja masuk ke dalam ruangan tercengang.

"Serius?" Tidak bisa dipercaya. Namjoon menendang pintu di belakangnya hingga tertutup begitu berada di dalam. "Kau membawanya ke dunia intel dan aku bersumpah itu akan menjadi kesalahan terakhir yang kau buat, Kim Taehyung."

Dan sebelum Taehyung bisa kembali berbicara, Namjoon telah lebih dulu menyerbu ke arahnya. "Singkirkan tanganmu darinya, Taehyung!"

Taehyung perlahan menarik tangannya kembali.

Sweet Chaos | NamJinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang