Part 14: Need to Calm Down

822 127 15
                                    

∞

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Kau pikir aku akan membiarkanmu membawa adikku pulang ke rumahmu begitu saja?" Hoseok menatap Namjoon seolah pemuda itu sudah gila. "Setelah apa yang terjadi di antara kalian berdua?"

"Aku akan menjaganya tetap aman." Gumam Namjoon.

"Yeah, dan kau juga akan mencoba membawanya ke tempat tidurmu!"

Namjoon tidak perlu mencoba. Tapi dia sudah memiliki Seokjin di sana. Hanya saja, ya, tentu saja dia ingin Seokjin selalu berada di tempat tidurnya lagi dan lagi. "Aku mengerti bahwa kau sangat ingin memukulku. Tapi, Hoseok, omong kosong itu harus menunggu."

"Berengsek, ini bukan lelucon!"

"Aku tahu, itulah alasan mengapa aku tidak tertawa." Namjoon menatap sahabatnya itu dengan serius. "Aku mengerti kau marah. Dia adalah adikmu, dan aku mengerti bahwa kau menginginkan yang terbaik untuknya, dan kita berdua tahu bahwa aku tidak berada di dalam daftar itu."

"Dengar, Namjoon─"

"Tapi di saat seperti ini, Hoseok, akulah yang dia butuhkan. Dan aku bisa menjaganya tetap aman."

"Aku juga bisa melakukannya! Kau pikir aku tidak akan mempertaruhkan segalanya untuk adikku?"

Namjoon mengikis langkah, "Dan menurutmu aku tidak?"

Hoseok berkedip. "Dia keluargaku. Dia adik kesayanganku. Aku mencintainya."

"Aku tahu, dan Seokjin juga mencintaimu. Dia telah membuktikannya ketika dia melompat untuk melindungimu dari peluru itu."

Hoseok tercekat, "Dan dia akan melakukan hal yang sama untuk menyelamatkanmu. Seperti itulah Seokjin. Kau mengerti bagaimana adikku, bukan? Hatinya terlalu besar. Dia ingin membantu semua orang. Berpikir bahwa setiap orang berhak mendapatkan kesempatan. Aku menghabiskan masa remajaku untuk melindunginya sementara Seokjin selalu berpikir bahwa dunia hanya dipenuhi dengan hal-hal baik yang nyatanya tidak!"

"Seokjin mengerti." Tukas Namjoon dengan kemarahan yang bersenandung di dalam suaranya. "Dia bukan anak kecil lagi, Hoseok. Berhenti memperlakukannya seperti itu."

"Aku mencintainya," kata Hoseok lagi. "Bisakah kau mengatakan hal yang sama?"

Di balik bahu Hoseok, Namjoon melihat Jungkook yang baru saja memasuki lorong rumah sakit, dan wajah detektif itu terlihat tegang.

Ya, sobat, bergabunglah bersama kami.

"Seperti yang kuduga, kau tidak bisa mengatakannya." Desis Hoseok. "Jika kau tidak mencintainya, maka berhentilah sebelum dia terluka lebih dari ini."

Ketika Namjoon menoleh ke ruang rawat yang Seokjin tempati, dia melihat pemuda itu telah berdiri di depan sana dengan tatapan sedih.

Sial.

Namjoon tidak fokus pada kata-kata Hoseok karena kedatangan Jungkook. Tetapi dia dengan cepat memutar ulang percakapannya dengan Hoseok di dalam ingatannya sementara dia tidak mengatakan apa-apa.

Sweet Chaos | NamJinWhere stories live. Discover now