Part 4: Fearless

1.3K 214 27
                                    

∞

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Seperti yang kuduga, kau akan kembali ke TKP." Detektif Kepolisian Jeon Jungkook berdecak seraya berkacak pinggang saat melihat sosok Namjoon yang menghampirinya. "Baiklah, kebetulan aku perlu memeriksamu juga."

"Hei, aku juga harus turun tangan untuk menangani masalah ini." Kata Namjoon. Tempat di dekat parkiran restoran tiba-tiba saja terasa seperti kebun binatang yang menakutkan. Reporter dan wartawan ada di mana-mana dan hampir semua pengunjung restoran berada di luar untuk melihat kekacauan yang terjadi. Sebagian besar dari mereka bahkan merekam dengan ponsel mereka. Namjoon yakin, berita tentang penembakan ini sudah viral di sosial media.

"Aku tahu. Karena masalah ini telah melibatkan Kim Seokjin, kan?"

Namjoon mengangguk. "Nah, kau sudah tahu." Lalu, dia melirik ke arah Choi Yeonjun yang sedang berbicara dengan salah satu polisi. "Apakah dia mengatakan sesuatu tentangku?"

"Seharusnya tidak perlu. Lagi pula, kau sudah cukup terkenal. Mungkin karena kau hobi memamerkan wajahmu di setiap kamera yang kau lihat."

Namjoon menyilangkan tangannya di depan dada, "Sayang sekali, malam ini bukan hanya aku yang menjadi bintang utamanya. Kau juga, Jeon Jungkook."

Jungkook menggedikkan bahu, "Aku seorang polisi. Mereka sering melihatku dalam setiap berita kriminal, sedangkan kau seorang bad boy of tech? Kita memiliki jenis ketenaran yang berbeda."

Namjoon beringsut semakin dekat pada Jungkook. Terkadang pemuda itu bisa menjadi menyebalkan. Tapi sebagai seorang sahabat, tentu saja Namjoon harus memakluminya. Selalu. "Ini tentang Seokjin, oke? Seseorang baru saja mencoba menembaknya. Jadi kau pikir, apa yang akan kulakukan? Hanya berdiri di pinggir jalan dan membiarkan bajingan itu membunuhnya? Aku membawanya pergi dari sini secepat yang kubisa. Aku harus melindunginya."

Jungkook menghela napas. "Aku mengerti dan aku sudah melihat rekaman CCTV-nya."

"CCTV lalu lintas?"

"Tidak. CCTV yang ada di restoran ini. Mereka memiliki bayak kamera keamanan yang dipasang di luar gedung. Jadi aku bisa melihatnya dari rekaman itu." Lampu jalan yang bersinar di atas Jungkook membuat Namjoon bisa dengan jelas melihat ketegangan di wajah pemuda itu. "Seokjin cukup beruntung karena dia sedang bersamamu."

"Apakah kau melihat penembaknya?"

"Tidak. Tapi aku tahu dari arah mana tembakan itu dilepaskan." Jungkook berbalik dan menunjuk ke sudut jalan yang berlawanan. "Tidak ada CCTV yang menjangkau area itu. Tapi berdasarkan sudut peluru, tim-ku memperkirakan si pelaku ada di sana." Dia menoleh dan kembali menatap Namjoon. "Aku melihat peluru itu gagal membidik Seokjin dan aku melihatmu yang segera masuk ke dalam mobil bersamanya.Omong-omong, di mana Seokjin sekarang?"

"Di rumahku."

Jungkook bersiul pelan.

Namjoon mengangkat sebelah alisnya. Siulan Jungkook adalah alarm tanda bahaya. "Kenapa?"

Sweet Chaos | NamJinWhere stories live. Discover now