Part 19: Diggity

900 98 16
                                    

"Aku tidak akan mengatakan apa pun tanpa pengacaraku!"

Namjoon menatap jengah pada si pelaku melalui cermin dua arah ruang interogasi. Dia telah melakukan pemeriksaan terhadap latar belakang si pelaku─Harry Lim. Tentu saja pemuda itu membutuhkan pengacaranya. Berdasarkan penemuan Namjoon tentang latar belakang si pelaku, ini bukan pertama kalinya bagi Harry berurusan dengan hukum.

Melainkan sudah tercatat puluhan kali.

Harry mulai bermasalah sejak usia remaja. Dia melakukan pencopetan, perampokan hingga tindakan kekerasan fatal yang membuatnya dilempar ke penjara. Dari sana, dia mulai melakukan permainan yang lebih berbahaya; penculikan, menjadi pembunuh bayaran dan melenyapkan para saksi yang akan membantu penyelidikan polisi.

Jungkook duduk di seberang meja Harry, mengangguk, "Tentu saja. Kau tidak perlu mengatakan apa-apa. Seperti yang kukatakan, kau punya hak untuk tetap diam sampai pengacaramu datang. Aku hanya akan menjelaskan beberapa hal sehingga kau mengerti mengapa kau akan segera dipindahkan."

Keping matanya membola, "Dipindahkan?" Harry duduk dengan tegak di kursinya. "Ke mana aku akan dipindahkan?"

"Aku tidak tahu, dan aku tidak ingin tahu. Itu bukan bagian dari pekerjaanku." Kata Jungkook. "Agen pemerintahan sedang dalam perjalanan untuk menjemputmu."

Harry tertawa. "Kau pikir aku akan percaya? Apa hubungannya kasus ini dengan agen pemerintah─"

"Kau telah melakukan pembobolan dan masuk ke gedung kondominium, memasang bom─"

"Aku tidak memasang bom! Bukan aku yang melakukannya!"

"Kemudian, kau juga menyerang seorang intel."

"Intel? Intel siapa? Sialan!"

Namjoon memerhatikan gerak tubuh si pelaku; dia hampir percaya pada apa yang dikatakan olehnya karena dia nyaris tidak bisa melihat kebohongan di sana. Tapi, bukankah penampilan bisa menipu?

"Kau tidak sedang membicarakan tuan muda arogan itu, kan? Karena dia bukan intel, dan tidak ada hubungannya dengan agen pemerintah! Kau tidak bisa menuduhku seperti ini tanpa bukti!"

"Tanpa bukti? Apa kau lupa bahwa kau telah membobol dan masuk ke kondominium seseorang, lalu memasang bom di sana?"

"Kalian tidak bisa mengirimku ke fasilitas rahasia pemerintah! Aku mendengar tentang orang-orang yang menghilang begitu saja saat mereka dikirim ke sana!"

Oh, jadi dia telah mendengar cerita itu.

Jungkook menutup file-nya, "Jadi kau sudah tahu tentang hal itu, bagus. Kupikir aku harus menjelaskan padamu panjang lebar, tapi sepertinya kau sudah paham dan aku tidak perlu repot-repot." Dia melirik ke arah arlojinya, "Kau akan tetap menunggu di ruangan ini sampai agen itu tiba untuk menjemputmu. Hm... mungkin sebentar lagi dia akan sampai." Kemudian, Jungkook bangkit berdiri. Kaki kursi yang baru saja dia duduki bergeser di atas lantai dengan bunyi yang nyaring. "Omong-omong..." Dia mencondongkan tubuhnya ke arah bajingan itu, "Tuan muda arogan yang kau maksud itu adalah sahabatku, dan aku tidak suka jika seseorang menyakiti sahabatku."

Harry menelan ludah, "Ja-jadi kau ingin balas dendam? Itulah mengapa kau mengirimku ke fasilitas milik pemerintah?"

Sebelah alis Jungkook menukik, "Sudah kukatakan itu bukan bagian dari pekerjaanku," Dia tersenyum. "Sebentar lagi kau akan pergi dan menghilang. Begitu pula teman-temanmu yang lain." Lantas setelahnya, Jungkook bersiul selagi dia melangkah menuju pintu. Bersiap untuk keluar dari sana.

"Kau tidak bisa meninggalkanku begitu saja!"

Jungkook hanya terus berjalan, "Aku tidak bisa berbicara denganmu terlalu lama. Lagi pula, kau yang tidak ingin berbicara sampai pengacaramu datang, dan agen khusus itu sebentar lagi akan tiba."

Sweet Chaos | NamJinWhere stories live. Discover now