Manis-manis

225 15 2
                                    

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Jgn lupa vote, comment and share guys!

🍓HAPPY READING🍓

Di dalam kamar bernuansa hitam putih terlihat seorang pemuda yang tengah memainkan gitarnya sembari bernyanyi ria, petikan gitar yang indah di padukan dengan alunan lagu yang menghanyutkan membuat siapapun yang mendengarnya akan terpesona, tetapi saat ini pemuda itu sedang sendirian.

Ia menyanyikan lagu berjudul Ribuan Hati dari Rizky Febian, otaknya terus berputar bayang-bayang sosok perempuan yang akhir-akhir ini hadir di kehidupannya.Entah kenapa ia merasa ada yang berbeda setiap bertemu dengan perempuan itu, terkadang ia merasa jantungnya berdebar tak karuan, merasa gemas dengan tingkahnya, telinganya pun sering merasa panas saat melihat senyumnya.

Sebelumnya ia belum pernah merasakan hal ini meskipun ia sering bergonta-ganti pacar, namun baru kali ini ia merasa seperti ada bongkahan es yang mencair di hatinya.Apa mungkin ia menyukai perempuan itu? ahh tidak mungkin!, lelaki itu menggelengkan kepalanya berusaha untuk melupakan perempuan itu lalu letakkan gitar yang di mainkan tadi ke atas kasur dan berjalan menuju balkon.

Setiap kali Gara merasa rindu dengan seseorang ia pergi menuju balkon di malam hri untuk melihat bulan, seseorang itu sangat menyukai bulan bahkan sempat memintanya untuk membawanya ke bulan, namun sebelum keinginannya itu terwujud tuhan sudah mengajaknya pulang terlebih dahulu.Setetes air mata jatuh dari mata elang Gara, ia sangat merindukan kasih sayangnya, tawanya, tatapannya, ia juga ingin memeluknya lagi namun sayang orang itu tak akan bisa kembali lagi.

Gara teringat akan kejadian dua tahun silam dimana insiden itu terjadi hingga merenggut nyawa orang yang ia cinta, dia mencengkram pagar pembatas dengan kuat untuk menahan emosi yang kian meluap.Setiap Gara teringat akan kejadian itu ia selalu merasa sangat bersalah."Maaf", Hanya satu kata yang selalu terlontar dari mulutnya saat teringat semua hal yang membuat ia trauma.

Ia berusaha menetralkan emosinya dengan memejamkan matanya, sekelibat bayangan Rara muncul di benak Gara.Ia mengacak rambutnya kesal kenapa selalu cewek itu yang muncul, aneh sekali

Tok Tok Tok..

Terdengar suara ketukan pintu, mungkin itu pembantunya dengan membawa segelas susu coklat hangat, "Masuk aja, Bi.Pintunya ngga di kunci!".

Ceklek

Suara derap langkah mendekat ke arah Gara, ia mengernyit tumben sekali Bibinya itu tidak berkata apa-apa tetapi malah berjalan ke arahnya.Saat menoleh ke belakang ia sedikit terkejut ternyata bukan Bibi tetapi Maanya, sedetik kemudian ia mendatarkan raut wajahnya lalu berbalik menghadap luar.

"Mau apa?", Sangat tidak sopan bukan? membelakangi orang tua saat berbicara, tetapi bukan tanpa alasan Gara melakukan itu ada satu alasan yang membuatnya seperti tidak menghormati orang tuanya."Mama bawain kamu susu, sayang", ucap Mamanya dengan lembut.

Gara mendengus mendengar suaranya, ia tau Mama tirinya itu hanya sok baik, ya memang perempuan itu hanya Mama tiri karena Mama kandungnya sudah meninggal saa melahirkan Gara.Ia tidak menyukai Mama tirinya karena menurutnya Mama hanya satu yaitu Mama Shaina, lagipun usianya dengan Keshy pun tak jauh berbeda hanya terpaut 2 tahun.Tidak ada yang bisa menggantikan posisi Mama Shaina di hatinya.

"Ga usah, susu buatan lo ga enak."

Keshy mencengkram nampan yang ia bawa berusaha menahan emosi, ingin sekali rasanya ia melemparkan nampan yang di bawanya ke kepala Gara, namun ia harus berusaha sabar demi mencuri hati anak dari suaminya itu.Keshy menarik nafasnya guna meredam emosi,"Ini buatan, Bibi, kok bukan Mama".Alibinya agar Gara mau meminum susu buatannya itu.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 10, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

FAITH INTERMEDIARY Where stories live. Discover now