BLACK TIGER : Early Defeat

174 20 0
                                    

Happy Reading!

"Lo dapet apa aja?"

Pertanyaan Adika membuat Bagas menatapnya, akankah dia harus tahu tentang kerja sama Gibran dengan dalang yang menjadi sumber masalah ini? Bagas langsung menatap Adika sebentar.

"Gue dapet yang penting aja."

Adika mengangguk paham. Bagas masih menutup mulut agar tahu permainan ini, sampai kapan Gibran membohongi semua masalah ini padahal dia juga ikut dalam kerja sama ilegal ini.

"Mas Gibran mana? Sampai jam segini dia belum dateng," cetus Bagas.

"Kurang tau, tapi kayaknya dia bakal dateng dikit lagi."

Bagas tertawa kecil di sana. Mana yang katanya akan siap sedia dalam misi ini? Senior seperti Gibran aja kebanyakan buang buang waktu.

"Kenapa? Ada yang lucu?"

"Nggak, gue ketawa sedikit aja sama kebodohan kita."

Adika menatap Bagas dengan satu alis yang di angkat. "Maksudnya?"

"Kita tuh bodoh ka, bisa bisanya kita di bohongi senior kita sendiri."

☠︎☠︎☠︎

Saat ini Gibran masih berdiri di mansion nya. Sudah jam 11 lewat namun Gibran masih belum melakukan misinya. 1 jam lebih dia sudah menatap ponsel atau HT nya belum ada tanda tanda dari Black Tiger.

"Mending kita ke sana dulu nggak sih? Gue punya perasaan yang nggak enak soal mereka, gue takut mereka udah di tangkap dan HT nya di genggam oleh Raven."

Ucapan Fajar membuat satu ruangan menatapnya. Fajar yang duduk sambil menyesap benda berisi nikotin. Gibran mulai mengambil kunci mobilnya.

"Ayo kita ke sana."

Akhirnya mereka memulai perjalanan menuju Diamond Company. Selama perjalanan hanya di isi dengan keheningan, semua ikut tanpa adanya yang di mansion.

Saat di sana tentu mereka melihat mobil Black Tiger yang terparkir rapih tak jauh dari mobil nya. Gibran langsung bergerak untuk menuju gedung yang sudah lama berdiri.

"Jadi gimana?"

"Kita lewat belakang, untuk bertemu langsung dengan Raven biar gue sama Bian yang maju."

Semuanya langsung paham dan mulai berjalan ke arah belakang. Gibran membuka pintu belakang itu dengan perlahan, tidak ada siapa siapa.

"Kita pisah?" tanya Juan.

"Iya, gue sama Bian lurus kalian seterah mau lewat kiri atau kanan."

Semuanya mulai bergerak sesuai arahan. Kini kita beralih ke Gibran dan Bian, keduanya tentu berlari menurut jalan namun tak lama terlihat seseorang sedang mengendap endap menuju ruangan.

"Itu kayaknya Adika deh."

"Kita ke sana."

Keduanya berlari kecil untuk menuju tempat di mana Adika berada. Saat di depan ruangan tentu Gibran membuka pintu itu dengan pelan, benar punggung keduanya terlihat di penuhi dengan keringat.

"Adika?"

Sang pemilik nama langsung menoleh. Banyak sekali map di tangan nya dan keringat yang bercucuran, bahkan nafas yang memburu.

MISSION BLACK TIGERWhere stories live. Discover now