empat belas

234 8 0
                                    

Jimmy sudah sampai di mansion, dia juga membawa dokter dan berjalan menuju kamar Shena. Dia sangat terkejut melihat kamar Shena yang kacau.

Pecahan kaca ada di mana mana dan juga darah juga berceceran di sana. Jimmy melihat Ariel di sana tengah menangis melihat keadaan Shena.

Jimmy mendekati istrinya dan menenangkan istrinya. Ariel menatap Jimmy dengan tatapan pedih nya.

"Shena pasti bisa, dia hanya butuh waktu untuk kembali pulih". Ujar Jimmy.

Dia memberi kode kepada dokter untuk menyiapkan obat penenang.  Jimmy mendekati Shena perlahan.

"Jangan mendekati ku! Pergi dari sini!". Ujar Shena.

Jimmy terus mendekati Shena. Dia la gaung memeluk putri nya dan memberi kode kepada dokter untuk langsung menyuntik Shena.

Akhir nya Shena tenang, saat ini Shena tertidur akibat efek obat itu. Jimmy mengangkat Shena ke kasur nya.

"Periksa keadaan putri saya". Ujar Jimmy.

Dokter itu langsung menatap kearah sepasang suami istri itu. Jimmy mengenggam tangan Ariel untuk memberikan ketenangan pada wanita paruh baya itu.

"Kondisi spsikis nona elen semakin memburuk, nona Shena kembali mengigat kejadian yang membuat my trauma. Apa nona shena punya trauma?". Tanya dokter.

"Ada, Shena trauma jika ada kecelakaan terjadi di depan mata nya". Jawab Jimmy.

"Seperti nya nona Shena harus menghindari kejadian seperti itu, takut nya kondisi nona Shena memburuk jika dia kembali ingat dengan kejadian itu". Jawab dokter.

"Apa putri saya bisa sembuh dok?". Tanya Ariel.

"Bisa nyonya, anda membawa nona Shena ke psikiater". Jawab dokter

"Baik dok". Jawab Ariel.

"Ini obat nona Shena". Ujar dokter.

Jimmy mengambil obat yang sudah di sediakan oleh dokter. Jimmy mengantarkan dokter sampai ke luar sedangkan Ariel sedang menemani Shena.

Wanita paruh baya itu mengenggam tangan Shena. Shena seperti ini pasti karena dia melihat Aaron kecelakaan, gadis itu memang selalu menunjukkan ekspresi datar.

Dia akan mengeluarkan semua rasa sakit jika sendirian. Karna itu Ariel selalu memantau Shena agar gadis itu tidak kembali kambuh.

Jimmy mengelus kepala Ariel. Wanita paruh baya itu menatap kearah Jimmy dengan tatapan pedih nya.

"Jangan menangis lagi, Shena akan marah jika kamu menangis". Ujar Jimmy.

Ariel menganggukkan kepala nya. Jimmy menatap putrinya yang sedang tertidur. Wajah damai nya terlihat tenang saat tidur.

" Maafkan aku kak yang lalai menjaga putri mu". Guman Jimmy.

Jimmy mengelus kepala Shena. Dia mengecup kening Shena, Jimmy menatap Shena sendu.

"Kita biarin Shena istirahat dulu". Ujar  Jimmy.

Ariel menganggukkan kepala nya, dia dan Jimmy meninggalkan Shena di kamar. Sepertinya Shena kelelahan, tenaga nya juga banyak terkuras.

Aaron sedang menatap layar ponsel nya, cowok itu sedari tadi mengotak atik hp nya. Cowok itu merasa kebosanan.

Dia ingin menghubungi Shena. Tapi Aaron merasa tidak enak menganggu waktu istirahat Shena.

Dia memutuskan untuk menghubungi Shena saja.  Aaron menekan kontak shena, awal nya Shena tidak mengangkat telpon dari nya, Aaron kembali menelpon Shena.

Aeros GengOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz