empat

492 15 1
                                    


Alfa meletakkan semua cemilan dan juga minuman yang dia bawa dari dapur ke atas meja.mereka memakan cemilan itu sambil mengobrol.

"Kenapa kalian mau temanan sama gue?". Tanya Shena.

Dia penasaran apa alasan mereka mau berteman dengan dirinya. Padahal dia sangat berbahaya jika dekat dengan mereka.

Belom lagi dengan Yuna yang sampai sekarang belum bisa dia kendalikan, Shena takut melukai mereka dan membuatnya kembali di benci oleh semua orang.

Cukup sekarang aja keluarganya menyiksa nya. Shena tidak mau lagi hidup dalam penderitaan ini, dia mau hidup bahagia dan normal.

"Lo baik,hati Lo bersih". Jawab Aaron.

"Gue jahat". Ujar shena.

"Itu cuma kecelakaan Shen, Lo gak jahat,buktinya Lo ngasih makan anak pinggiran jalan pas di warung bakso". Ujar Aaron.

"Lo liat?". Tanya Shena datar.

"Iya gue liat,pas sebelum gue di gebukin Sama mereka". Jawab Aaron.

"Kita Nerima Lo jadi teman kita dengan apa ada nya Shen". Tambah Alfa.

"Gue punya alter ego,itu bakalan buat kalian celaka". Ujar shena.

"Gak kok,kita bakalan bantuin Lo ngendaliin Yuna sama sama". Ujar abral.

"Mending kita pulang,sekarang udah jam 10 malam". Ujar Adam.

"Iya,kita anterin Lo pulang sampai mansion". Ujar Aaron.

"Gue pulang sendiri aja". Tolak shena.

"Gak baik cewek pulang sendirian, kalo ada apa apa gimana". Ujar Alfa.

"Gue bisa lindungi diri gue sendiri". Ujar shena.

"Gak ada penolakan Lo pulang kita anterin atau gak pulang sama sekali". Ancam Aaron.

"Oke kalian boleh anterin gue". Pasrah Shena.

Mereka keluar dari markas aeros. Shena memakai helm nya dan naik keatas motor nya.

Aaron dan yang lainnya mengikuti Shena dari belakang. Mereka melajukan motornya menuju ke mansion milik paman nya.

Sesampai di depan mansion. Shena turun dari motor nya, di depan mansion sang paman sudah menunggu Shena pulang.

"Kenapa di luar?". Tanya Shena melihat pamannya.

"Menunggu keponakan ku yang keras kepala ini". Jawab Jimmy.

Shena menatap Jimmy sinis, sepertinya laki laki paruh baya ini suka sekali memancing emosinya dan membuatnya berdebat.

"Terimakasih udah anterin Shena ya". Ucap Jimmy.

"Sama sama om,besok saya sama teman teman saya ke sini buat jemput Shena". Ujar Aaron.

"Nanti jadi ngerepotin". Ujar Jimmy tak enak hati.

"Gak ngerepotin kok om". Jawab Alfa.

"Kami kan temannya Shena om, jadi udah sewajarnya kita lindungi Shena". Ujar Adam.

"Ya sudah,kalian pulang kerumah,ini udah malam besok kalian harus sekolah kan". Ujar Jimmy.

"Iya om,kami pamit dulu". Pamit abral.

"Iya hati hati". Ujar Jimmy.

Shena dan Jimmy masuk kedalam mansion setelah mereka pergi. Shena menatap pamannya dengan tatapan kesal.

"Kenapa kamu menatap paman seperti itu?". Tanya Jimmy.

" Menyebalkan". Ketus Shena.

"Paman tidak menyebalkan, kamu saja yang keras kepala". Ujar Jimmy.

Aeros GengWhere stories live. Discover now