31 • Tamu Tak Diundang

646 68 7
                                    

Happy Reading

Akhir pekan pertama dibulan september.

Pagi-pagi sekali Net sudah pergi mengunjungi James diapartement-nya, membangunkan lelaki cantik itu dengan cara menekan bell-nya secara brutal.

James yang saat itu masih tertidur pulas dengan terpaksa beranjak dari tempat tidurnya, usai menendang kasar selimutnya hingga jatuh kelantai, hanya untuk membukakan pintu.

Entah makhluk mana yang mengunjunginya sepagi ini.

“Ya..! Tunggu sebentar!”teriak James, kesadarannya yang setipis itu membawanya berjalan sempoyongan menuju pintu apartement-nya.

Net memang tidak memberi tahu pada James kalau dia pagi ini akan berkunjung, maka dari itu sekarang ia justru dibuat tertawa-tawa sendiri, dengan tangannya yang terus menekan-nekan bell.

Agar James didalam sana semakin bertambah kesal saja.

“DIAM SIALAN! Aish.. Siapa yang bertamu sepagi ini?”kesal James, dengan umpatannya.

Tangannya bergerak membuka pintu, hingga menampakkan wajah tampan rupawan Net yang tersenyum lebar.

“Selamat pagi cantik!”sapa Net dengan tatapan penuh cintanya.

James yang awalnya ingin kembali mengumpat seketika tertelan kembali mendengar sapaan Net.

“AI NET!!!”pekiknya menggema.

Net mengernyitkan dahinya heran.
“Aku kenapa?”tanya Net bingung, atau lebih tepatnya pura-pura bingung alias pura-pura tidak mengerti.

“KENAPA KAU DATANG SEPAGI INI???!!”lagi, James berteriak nyaring.

“Tentu saja untuk mengunjungi calon pendamping hidup-ku, apa lagi?”jawabnya santai, raut wajahnya terlihat tenang sekali.

“Berhenti membual brengsek!”entah sudah berapa kali James mengumpat pagi ini, hanya untuk Net.

Net mendelikkan kedua mata tajamnya, merasa tidak terima disebut pembual oleh James.

“Pembual apanya? Aku berkata serius James!”

James merolingkan matanya jengah, kesadarannya telah terkumpul penuh sekarang.

“Ya-ya-ya. Dan satu lagi,”

“Apa?”tanya Net.

Bugh!

Dan malah mendapatkan pukulan yang untungnya tidak terlalu kuat didada bidangnya, yang ditutupi oleh t-shit cokelat, dimana bagian lengannya teramat sangat ketat.

Net heran mendapatkan pukulan itu dari James, maka dari itu ia kembali melayangkan pertanyaan.

“Kenapa memukul-ku?”

“KARENA KAU MENGESALKAN SEKALI! KAU TAHU PASSWORD APARTEMENT-KU AI NET! KENAPA HARUS MEMENCET BELL BAGAI TAMU?!!”akhirnya James kembali berteriak, kali ini tepat didepan wajah tampan Net, yang menampakkan senyuman tanpa dosanya.

Kedua tangannya bergerak meraih pinggang ramping James untuk ia peluk, kakinya melangkau maju, membuat James melangkah mundur.

Hingga akhirnya mereka masuk kedalam apartement James.

Pintunya ditutup kembali oleh Net menggunakan sebelah kakinya.

James diam dalam pelukan Net, awalnya hendak protes, tapi tidak jadi, tangannya malah membalas pelukan itu, dengan cara memeluk punggung tegap Net dengan eratnya.

“Tapi-kan aku memang tamu James, lag-pula aku sengaja memencet bell karena ingin membangunkan-mu James,”seru Net kemudian.

Mengiring James untuk terus melangkah mundur mendekat pada sofa diruang tamu.

𝘾𝘼𝙎𝙎𝘼𝙉𝙊𝙑𝘼Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang