1 • Net

2.3K 128 44
                                    

Happy Reading

James buru-buru memasukkan semua benda yang ia bawa hari ini kedalam tas bahunya, setelah selesai, ia bergegas beranjak dari duduknya, dan hendak berlalu keluar dari kelasnya hari ini, namun sebuah suara lebih dahulu menghentikan langkahnya.

"Ai James, tunggu aku!"

Yim Pharinyakorn Khansawa, teman dekatnya.

James berbalik menghadap sang teman, raut wajahnya menampakkan kegelisahannya, dan Yim bisa menangkapnya dengan jelas.

"Kau kenapa?"tanya Yim heran.

James melirik kearah pintu keluar, lalu kembali menolehkan pandangannya pada sang teman.

"Bisakah kau sedikit lebih cepat Yim? Aku takut pengganggu itu akan muncul sekarang,"seru James tidak sabaran.

Yim mengganggukkan kepalanya mengerti, mengenai siapa pengganggu yang disebutkan oleh temannya itu.

Ia bergegas membereskan mejanya, kemudian melangkah mendekat kearah James.

"Tenang saja, ada aku, dan aku akan mengusirnya untuk-mu James,"aju Yim menenangkan sang teman.

Keduanya berbalik, melangkah beriringan menuju pintu keluar, dan hendak berbelok kearah kanan.

Lagi-lagi sebuah suara menghentikan langkahnya juga Yim.

"Halo cantik,"sapa suara itu, mendengarnya saja James luar biasa malas, apa lagi kala melihat sang pemilik suara.

Yang kini bersandar tegap didinding, kedua lengannya dimasukkan kedalam saku celana jeans hitam-nya, dengan t-shirt putih oversize menjadi atasannya.

Yang kini bersandar tegap didinding, kedua lengannya dimasukkan kedalam saku celana jeans hitam-nya, dengan t-shirt putih oversize menjadi atasannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Ya gitulah kira-kira, bayangin aja Net-nya pakai pakaian yang author sebutkan wkwk,)

Yim dengan sigap menyembunyikan James yang sebetulnya sedikit lebih tinggi darinya itu kebelakang punggungnya, kedua lengan putihnya ia rentangkan lebar, seolah-olah menjadi benteng untuk James sang teman, agar tidak dijangkau oleh makhluk yang berada dihadapan mereka saat ini.

"Ai Net, bisakah sehari saja kau tidak mengganggu teman-ku?"Yim berseru tanya, raut wajahnya menampakkan bertapa jengahnya ia terhadap pemuda bernama Net itu, yang entah bagaimana bisa berada disini.

Padahal jadwal kelas mereka sudah pasti berbeda, mengingat jurusan mereka yang tak sama.

Net menegapkan posisi berdirinya, melangkah mendekat kearah Yim, namun matanya yang tajam sama sekali tidak pernah lepas dari sesosok yang berada dibelakang Yim.

"Tentu saja tidak bisa, kau tahu? Teman-mu itu terlalu menarik untuk tidak aku ganggu, iya kan James?"balasnya dengan nada tengilnya.

James mengalihkan pandangannya kesembarang arah, sama sekali tidak membalas ucapan Net, apa lagi menatap pemuda berkulit tan itu.

𝘾𝘼𝙎𝙎𝘼𝙉𝙊𝙑𝘼Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang