enemy

474 59 9
                                    

•••

•••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

•••

   " Apa maksudmu? Para werewolf memiliki sekutu yang berasal dari klan yang tidak diketahui?"

   Pria blonde terang itu mengangguk disela meneguk cairan merah kental dari gelasnya. Melepas dahaga dengan meneguk sekaligus seluruh isi gelas.

  "Ahh... Darah perawan memang yang terbaik," gumam pria itu.

  "Bisa kau jelaskan lebih rinci Hollande?" Sosok pria blonde lain yang memiliki fitur wajah feminim berjalan mendekat.

   Hollande batuk kecil membersihkan tenggorokannya, "well ketika aku berburu tadi. Aku melihat pemimpin klan werewolf dari selatan membawa satu mahluk tambahan, aku tidak mengetahui pasti mahluk seperti apa dia. Seperti mayat hidup— u'uh! Bukan seperti kita Felipe." Pria itu menaikkan jari telunjuknya tidak setuju dengan tebakan Felipe yang akan keluar.

  "Kulitnya putih, berbeda dari kita—saking putih kulitnya aku bahkan bisa melihat banyak pembuluh darah yang tergambar jelas di tubuhnya tapi tidak ada darah yang mengalir. Kedua bola matanya berwarna hitam dengan pupil yang merah. Merah, semerah batu Garnett milik yukarin," tutur Hollande.

  Para mahluk immortal itu diam menyerap penjelasan Hollande. Yukarin menyentuh kalung garnett pemberian kekasih manusianya yang telah lama gugur dalam perang kedua.

  "Dimana kau melihatnya?" tanya judith.

   "Seperempat kilo meter dari sungai green momment arah barat daya," jawab Hollande.

   "Apa ada lagi kejanggalan yang kau lihat?"

   Hollande tanpak berpikir keras untuk mengingat kejadian kemarin. "Aku ingat dia tidak memiliki bayangan dan menghindar dari sinar matahari."

   "Apa kau yakin dia bukan vampir?"

   "Dia bukan." Namun Hollande menggeleng penuh keyakinan. Dan oleh sebab gelengan kepalanya ruang itu dibuat sunyi oleh rasa penasaran.

•••

   Sepertinya rasa kesal tidak terlihat dalam diri theano dan rueve. Kedua pemuda itu menikmati perjalanannya dengan melompat-lompat kesana kemari dan mengambil asal beri liar yang mereka temui. Perilaku mereka itu diam-diam menghibur sang alpha dan werewolf lainnya yang dari awal diam mengamati.

   "Kau berubah," celetuk alpha itu.

   "Semua akan berubah." Theano menoleh sebentar pada sang alpha sebelum kembali asik dalam dunianya.

[✓] House of memory | NCTWhere stories live. Discover now