3 • Flashback pt1

Mulai dari awal
                                    

Zee melirik malas, tapi seharusnya ia tidak perlu bertanya mengenai hal ini.

Karena sudah pasti Net bisa mendapatkan pasangannya dengan mudah, tentu saja. Siapa yang bisa menolak pesona seorang Net Siraphop? Pemuda yang sedari lahir bisa memikat semua orang. Ya anggap saja begitu.

Dalam satu minggu-pun Net bisa bergonta-ganti kekasih, baik itu perempuan, maupun laki-laki.

"Ya-ya-ya. Terserah kau, kalau begitu aku pulang, karena aku harus mencari pakaian untuk nanti malam bersama Max, kau mau ikut?"kata Zee tidak ingin bertanya lebih lanjut pada Net, yang tertawa pelan mendengarnya.

"Hm, ya sudah sana, aku nanti saja, karena masih mau disini,"

"Untuk apa lagi? Acara kelulusan kita sudah selesai, kau mau membantu bersih-bersih disini?"tanya Zee dengan ejekannya.

Net menepuk kuat bahu kanan Zee, membuat sang empunya mengaduh pelan.

"Sialan kau Net, sakit!"umpat Zee dengan teriakannya.

Net kembali tertawa.
"Hadiah kelulusan untuk-mu dari-ku,"ujar Net dengan tanpa dosanya.

Karena memang benar, hari ini adalah hari kelulusan mereka, yang telah resmi menyandang status sebagai alumni dari sekolah mereka.

Dan malam ini adalah perpisahannya, disalah satu hotel terbaik yang ada dikota Bangkok.

"Seharusnya kau berikan aku hadiah yang sedikit lebih istimewa!"sungut Zee tidak terima, dan balas memukul Net, tepat dibagian belakang kepala pemuda itu yang semakin tertawa lebar.

"Kau mau apa? Uang? Aku bisa memberinya untuk-mu Zee,"aju Net dengan sombongnya.

Membuat Zee kembali mengumpatinya.

"Sudahlah. Dimana yang lainnya?"

Net menghentikan tawanya dan membalas pertanyaan Zee.

"Kantin, katanya mau salam perpisahan disana,"lalu ia tersenyum geli, melihat kelakuan teman-temannya yang berlari kekantin usai acara kelulusan tadi.

Zee mengangguk-anggukkan kepalanya, ia bertanya karena tepat setelah acara kelulusan selesai, ia pergi menemui Max Kornthas Rujeerattanavorapan, yang mungkin saja juga berada dikantin bersama teman mereka lainnya.

"Baiklah, kalau begitu aku kesana ya? Sampai jumpa nanti malam Ai Net!"seru Zee sebelum berlalu dari hadapan Net, yang hanya memberikan senyuman serta lambaian tangan pada Zee sang teman.

"Hmm.. Waktunya menemui dia,"gumam Net.

Ia tersenyum lebar, dan berlari menuju kesatu arah.









Kelasnya dan..










James.

Iya, James, karena memang Net dan James berada disekolah yang sama.

Sudah dikatakan bukan, jika Net dan James itu berada disekolah yang sama saat Menengah Atas.

Termasuk dengan Zee, Max, Tommy Sittichok Pueakpoolpol.

•••

"Untuk-mu James,"

Net menyodorkan sebuah paper bag hitam ditangannya kearah James yang duduk disampingnya didalam mobil miliknya.

James mengernyit heran, namun tangannya tetap bergerak menerima paper bag tersebut.

"Isinya apa?"tanya James penasaran.

𝘾𝘼𝙎𝙎𝘼𝙉𝙊𝙑𝘼Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang