21. so this is love(?).

189 16 4
                                    

happy reading
warning : dirty talk!

••

Hari dimana mereka memulai semuanya sebagai pasangan 'Suami Istri'. mungkin rasanya aneh, tapi mereka berdua harus benar benar menerima semua itu.

Sesuai janji, Janar dan Kanaya tidur dikamar yang sama. dan tentu saja mereka melakukan kewajiban yang memang harus dilakukan (waduchh).

Kanaya bangun lebih dulu, Kanaya harus menyiapkan sarapan dan seragam untuk Janar pergi ke Kantor dan ya, ini hari pertama Janar bekerja di kantor sebagai boss.

Kanaya mengikat rambutnya yang terurai dan langsung pergi ke kamar mandi untuk mandi dan bersiap untuk pergi kuliah.

"bangun, nanti telat" ucap Kanaya dengan suara lembutnya.

Janar sedikit membuka matanya. "lima menit lagi" balasnya serak.

Kanaya tak mempedulikan itu, Kanaya harus benar benar mengejar waktu karna jika ia terlambat, itu akan menjadi masalah besar baginya.

tetapi, ketika Kanaya hendak berdiri, Janar malah menahan tangan Kanaya agar tidak pergi. "gamau cium dahi gue dulu sebelum masak?" tanya Janar dengan senyuman jahilnya.

Kanaya langsung menepis tangan Janar. "ngaco, cepet bangun." oceh Kanaya lalu pergi meninggalkan Janar sendirian dikamar.

Janar tersenyum lebar dan tertawa kecil, dia mengingat Kanaya pada saat malam itu.

"i wish you can be my wife forever, Kanaya" gumamnya lalu tersipu malu.

••

Meskipun Kanaya sudah berpakaian rapih, Kanaya tetap berada di dapur untuk menyiapkan sarapannya bersama Janar.

"JANAR! UDAH BANGUN BELUM??" teriak Kanaya sambil mencuci piring yang kotor.

Terdengar suara sepatu yang mendekat. iya, itu Janar. Janar turun dari tangga sambil membenarkan kemejanya.

Janar tiba di dapur, dan tiba tiba Janar mencium dahi Kanaya sekilas. tentu saja, itu membuat Kanaya terheran heran dan terdiam.

"kenapa lo nyium gue?" tanyanya heran.

"biar jadi kebiasaan."

Kanaya hanya menggelengkan kepalanya. Lagi lagi Janar sedang merayunya.

Kanaya langsung duduk lalu menyiapkan piring untuk Janar dan mengisinya dengan nasi secukupnya.

"lo tau? LEHER GUE BANYAK BERCAK MERAH!!" protes Kanaya kepada Janar. pelaku hanya bisa tertawa karna ulahnya. itulah tujuan Janar memberi banyak tanda dileher Kanaya, 'agar Kanaya bisa marah kepadanya'. entah mengapa, Janar sangat menyukai saat Kanaya marah. karna, jika Kanaya marah bawaannya bukan serem, tapi lucu (katanya sih, wkwkwk).

"nanti juga ilang" Balas Janar dengan tawa.

"YA ELO ENAK NYANTAI! GUE MAU KEKAMPUS, MALU DONG NANTI PADA NGELIATIN?!" oceh Kanaya. yang dikatakan Kanaya ada benarnya juga, tapi yaa mau gimana lagi?

"pake baju yang nutupin leher aja, nanti juga ga bakal ada yang notice" sarannya sambil memakan sarapan yang Kanaya buat.

"masa iya gue pake baju turtle neck? gerah!" Kanaya bingung, apa yang harus ia lakukan untuk menutupi tanda itu.

Wait for me || JenrinaWhere stories live. Discover now