03. his mom

192 18 0
                                    

happy reading !

••

kanaya dan ketiga temannya sedang berkumpul di kantin

"gue pengen pindah sekolah deh" celetuk kanaya

"ANJRIT"

"WOY"

"MAKSUD"

kanaya berdecak malas. "bukan gitu maksudnya, gue males ketemu hesa" kanaya mengeluh

"emang si hesa bangke!" sambung gisa ikut kesal

"jujur iya, gue pengen banget gengnya si hesa dikeluarin" bening juga ikut kesal kepada mereka, terutama jay

"iya banget lagi, mesuman orangnya" sambung winara

"yakaan, kayak huuh—" kanaya sudah tidak bisa berkata kata.

"kemaren lo ketemu mereka?" tepat sekali, winara menanyakan ini

kanaya mengangguk."iya! gue hampir di apa apain sama dia! gila kesel banget gue"

"DILECEHIN?"

"WAAAH"

"GILAAA"

"terus terus gimana" tanya bening penasaran

kanaya memakan kentang gorengnya "yaa gitu, untung ada janar disana" ujarnya

"ANJRIT JANAR!????" kini gisa membulatkan matanya

"IYAAA!"

"LO GAK DIAPA APAIN JUGAKAN NAY? LO AMAN KAN NAY? LO BAIK BAIK—"

"—haduuh gisaa iyaa gue aman, justru janar ngebantuin gue." kanaya lelah dengan gisa

"gimana ceritanya ada si janar tiba tiba" ujar gisa masih sangat amat penasaran

"gatau, tiba tiba aja dia mukul si hesa terus dia minta gue ngejauh biar gak kena pukulannya. terus dia tiba tiba ngajak gue kemobil gue—"

"—LO GAK DI APA APAIN?" gisa lagi lagi memotong perkataan kanaya

"dengerin dulu gisa!" tegur halus kanaya

"yaudah lanjutin"

"terus dia nanya rumah gue dimana, gue kasih tau terus dia yang nyetir, gue minta mampir duluu, biasalah basa basi. terus gw nanya 'mampir dulu, aku obatin itu lukanya' gue bilang gitu." kanaya berhenti karna mengambil nafas. 'sumpah gilee sesek banget cerita tanpa hentii!'

bening dan winara mendengarkan sambil memakan makanannya, sedangkan gisa dia sangat serius mengamati cerita kanaya

"terus, si janar mauuu yaudah gue izinin masuk terus gue kasih air hangat terus obatin lukanya" finish kanaya

gisa mengangguk mengerti. "untung deh lo gapapa"

berbincang bincang beberapa puluh menit belum puas bagi keempat wanita itu.

"WIDIIH, CIWI CIWI CANTIK LAGI NGAPAIN NICH" haidar, iya haidar memang sangat menjengkelkan.

keempat lelaki dengan tubuh tinggi dan tatapan tajam menghampiri mereka berempat

"apa lagi sih!" jujur, winara sudah risih!

"paan sih lo win, belagu banget" haidar tak terima diperlakukan seperti itu oleh 'ADIKNYA'

"gak sih, kita mau makan doang" sambung haidar sambil duduk dibangku sebelah mereka.

wina dan haidar saling menatap sinis

Wait for me || JenrinaWhere stories live. Discover now