[14] pindahan

99 51 6
                                    

"Ken lo tidur di sofa aja, biar gue di kasur!" kesal sheelin dirinya sudah berdebat dengan Kenzo selama 15 menit hanya karna berebut kasur.

"Ga mau,gw disini" Kenzo tetap bersikukuh tidak mau mengikuti ucapan sheelin.

"Ih masa gw di sofa"sheelin tidak mau kalah pun langsung menidurkan dirinya di kasur agar Kenzo mengalah.

"Yaudah tidur bareng aj"jawab kenzo enteng.

Sheelin yang terkejut mendengar itu pun langsung bangkit dari tidur nya dan menatap kenzo dengan tatapan aneh.

Ko nggak kaya cerita di novel yaa? Batin sheelin merasa heran karna dirinya pernah membaca novel dan di situ cowok yang jadi pemeran pertamanya tidak mau tidur bersama bahkan tidak mau satu kamar.

"Kenapa?" Sahut Kenzo menyadarkan sheelin yang sedang ngelamun.

"Gw di sofa aj!!" Sungut sheelin kesal mengapa Kenzo tidak mau mengalah saja?

"Terserah"

bukannya melarang atau menghalang sheelin untuk tidur disofa malah Kenzo membiarkan sheelin menidurkan badannya di sofa.

Ish bukannya di larang malah dibiariin,dah tau gw nggak bisa di tidur di sofa yang ada badan gue sakit semua! Batin sheelin sungut ingin saja ia memukul mukul Kenzo dengan bantal atau guling saking kesalnya.

"Mukanya biasa aj" sindir kenzo yang sedari tadi memperhatikan gerak gerik sheelin.

Sheelin tak menghiraukan sindir an Kenzo lebih baik dirinya membaringkan tubuh di sofa dan mulai menyelami alam mimpi.

Setalah sekian lama Tiba tiba saja Kenzo bangkit dari tidur nya dan menghampiri sheelin yang sudah tenggelam di alam mimpi,mungkin saking capek nya karna seharian berdiri dan menyalami para tamu undangan.

Kenzo memperhati dengan jelas bagaimana wajah natural sheelin yang memiliki alis yang tebal tanpa bantuan pensil alis,hidung sedikit pesek dan bulu mata yang lentik tidak lupa bibir mungil yang selalu menarik perhatian kenzo.

Karna merasa iba dirinya pun mengangkat badan sheelin ala'bridal style' dan menaruhnya di kasur.

Drinya pun menidurkan badan tepat di samping sheelin dan mulai menyusul ke alam mimpi.

°°°°°°°°°°°°°°°°°°

"Hati hati ya nanti kalau udah nyampe sana kabarin."ujar Zahra yang memberi arahan pada sheelin dan Kenzo.

Sheelin hanya mengangguk canggung bagaimana tidak mamah mertuanya ini sudah lebih 10 kali mengatakan hati hati.

"10 kali bund,,nggak cape?"keluh Kenzo daritadi ia berdiri hanya mendengar bunda mengoceh tak jelas.

"Yaudah sana berangkat" ucap Revan menyelamatkan sheelin dan Kenzo.

"Ehh bentar masih banyak bunda blm bicara"cegah Zahra terlebih dahulu.

"Udah bund mereka mau berangkat nanti kesorean"larang revan.

"Yaudah sana berangkat,,sheelin ingat ya kata bunda kal-"

"Kalau udah nyampe sana kabarin" baru saja zahra ingin berbicara Kenzo terlebih dahulu memotongnya.

"Udah udah berangkat gih"putus Revan yang jengah melihat anaknya dan istrinya bertengkar.

"Bentar pah,she-"

Kenzo yang sudah tak tahan lagi dirinya pun langsung membawa sheelin ke mobil daripada harus mendengar Zahra berbicara panjang lebar lagi.

"Ken Bentar tadi bunda mau ngomong" cegah sheelin sebelum Kenzo menyuruhnya masuk ke dalam mobil.

"Lo mau dengerin bunda sampe malem?" Tanya Kenzo menaikan satu alisnya ke atas.

LINZO (Revisi)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora