Apa Ini?

1.8K 207 80
                                    

Author POV

Semenjak kejadian semalam alias ulah tangan keparat botiek Alfan itu membuat ia beberapa kali matanya fokus ke arah selangkangan kak Daniel habis itu senyum-senyum nggak jelas gila tu anak.

"Makasih ya kak..". Ucap Alfan pada kak Daniel setelah selesai berberes barang-barang yang dibawanya dari rumah sakit.

"Iya sama-sama". Kata kak Daniel cuek.

"Gerah banget ya". Keluh kak Daniel sambil mengibaskan bajunya.

"Iya lah orang kak Daniel tadi belum mandi".

"Hehehe iya sih 😅".

"Kalo gitu gue pinjem baju elu ya buat ganti gue gerah ni sekalian numpang mandi".

"Tapi mana ada gue punya baju seukuran kak Daniel yang GENDUT". Kata Alfan dengan wajah memerah pada kata terakhir.

"Enak aja mana ada gue gendut!". Elak kak Daniel.

"Lah semalem katanya ada yang gendut ha!". Desak Alfan dengan wajah cengengesannya.

"Dasar! (Sambil menjitak kepala Alfan) mana pinjem handuknya gue mandi lu siapin baju ganti buat gue ok". Kata kak Daniel yang tiba-tiba sambil mengusap rambut Alfan yang membuat si boti dag dig dug dig ser.
.
.
Ketika kak Daniel mandi Alfan membantu emak untuk menyiapkan sarapan buat mereka yang terlampau telat tapi sebelumnya ia sudah menyiapkan baju ganti buat kak Daniel dengan baju yang menurutnya muat dipakek sama kak Daniel.
.
.
Kreeekk! (Suara pintu dibuka)

"Baju gue udah elu siapin?". Tanya kak Daniel dengan tubuhnya yang terlilit handuk dengan keadaan telanjang dada dan kondisi tubuh setengah basahnya membuat Alfan melongo kepalang setengah sangeknya.

"Woy iya-iya gue emang cakep nggak usah gitu liatin guenya". PD kak Daniel.

"A..a..apa?". Tanya Alfan tergagap.

"Nah kan sangking terpesonanya sama gue". Kata kak Daniel sambil berpose sok gantengnya tapi emang ganteng sih banget 😭.

"Nih ya gue ulangi sekali lagi baju gue udah elu siapin?".

"Su.. su.. sudah tadi a..aku siapin di kkkkamar". Jawab Alfan yang gobloknya masih gelagapan.

"Nih lu jemurin pakaian gue ya biar nggak asem tapi nggak mungkin juga sih gue asem hehehe". Perintah kak Daniel sambil melempar kaos beserta celana yang di pakai semalam tepat kearah Alfan yang dipersekian detik itu Alfan sempat mencium aroma maskulin tubuh kak Daniel yang membuat dirinya hampil melayang dalam setengah detik namun ia memaksakan diri untuk sadar sementara kak Daniel langsung melenggang pergi sambil ngikik untung aja saat itu emaknya Alfan lagi ke warung beli kerupuk.
.
.
Di dalam kamar kak Daniel lagi ganti baju sedangkan Alfan dibelakang rumah Alfan terheran-heran sambil sibuk membolak-balik baju milik kak Daniel.

"Kok nggak ada kemana ya tadi gue liat di kamar mandi juga nggak ada". Gumam Alfan pelan.

"Ahh sial fiks tu kancut dah dipakek sama kak daniel cihhh... Nggak nggak gue kenapa sih jadi binal benget kek gini Ya Allah maafin Alfan.....!".
.
.
Krekkk! lagi-lagi suara pintu terbuka namun kali ini bukan Alfan yang terperangah melainkan ibu-ibu tetangga Alfan yang terperangah menatap sosok yang keluar dari kamar itu bahkan mereka pun kompak berbisik-bisik dengan nada genit khas ibu-ibu.

"Bu rohmat itu tadi siapa kok ganteng bener?". Tanya salah satu ibu-ibu kepada emak.

"Oh ini temannya Alfan yang bantuin saya selama di rumah sakit tadi yang nganterin kerumah juga nak Daniel itu". Tutur emak.

"Ihh yang bawa mobil itu si nak ganteng tadi? Aduh Bu rohmat kenalin ke anak saya dong cocok deh sama putri kesayangan saya udah ganteng kaya baek lagi ya kan ibu-ibu". Celoteh salah satu ibu-ibu yang direspon anggukan dan bisik-bisik antusias dari ibu-ibu yang lain.

MENGEJAR CINTA KAK ASHARWhere stories live. Discover now