Masih Awal

2.3K 149 16
                                    

Alfan Pov

"AWASLU BENCONG!"

Pesan dari Edo yang sontak membuat jantung ku berdetak 2 kali lebih cepat kenapa ni anak tiba-tiba chat kaya gini jika dilihat dari tulisannya menyiratkan kata-kata ancaman kepadaku.

Jadilah semalaman itu aku tidak bisa tidur nyenyak karena terngiang-ngiang pesan Edo mau bales juga takut nggak dibales juga takut kenapa dia tiba-tiba begitu benci kepadaku.

"Alfan coba kamu maju ke depan kerjakan soal nomor 7".

"Fan.. hussssttttt". Tegur Roy sambil nyenggol kakiku dari bawah berulang ulang.

"Apa...". Jawabku pelan

"Itu...". Tunjuk roy dengan kedua alisnya

"Alfan ibu bilang maju kedepan ya!"

"Eh iya Bu gimana?".

"Kerjakan soal nomor 7 di depan!". Perintah Bu Utami yang membuat ku kelabakan gimana tidak Bu Utami guru akuntansi ku ini orangnya rada" killer jadi takut banget loh mana kalo soal hitung menghitung gua lemah banget lagi.

"Roy...". Melasku pada Roy

"Udah ntar aku bantuin". Bisik Roy pelan

Akupun maju kedepan 15 menit lebih aku maju didepan kelas hapus sana hapus sini tapi belum kelar-kelar juga soal sialan ini meskipun Roy membantu ku tapi yah karena aku yang oon ya tetep aja nggak paham.

"Gimana nggak bisa?". Tanya bu Utami sinis padaku

"He he iya Bu..". Jawabku malu

"Makanya kalo guru menjelaskan diperhatikan jangan melamun terus!".

"Iya Bu..".

"Ada yang mau maju untuk mengerjakan soal ini?" Tanya bu Utami ke anak-anak yang lain.

"Saya Bu!". Seru salah satu siswi ya itu Tania

"Ok Tania silahkan maju kedepan dan kamu Alfan bisa duduk kembali dan diperhatikan temannya".

"Baik Bu.."

Akupun duduk dengan lesu + malu dan sempat aku lihat sekilas Tania senyum sinis kearahku yah biarin saja nggak usah diladenin lagian udah banyak masalah ngladenin itu anak malah tambah bikin pusing.

"Lu kenapa sih fan hari ini keliatan murung gitu?". Tanya roy saat kami berada dikantin

"Gue sebenernya ada masalah sih Roy tapi gue belum yakin aja mau cerita sama elu". Jawabku sambil mengaduk mangkuk sotoku

"Fan kita ini sekarang udah jadi sahabat kalo elu butuh apa-apa atau mau cerita ke gue ya silahkan aja gue nggak keberatan kok dan kalo bisa gue pasti bantuin elu tapi kalo sekarang elu belum bisa cerita nggak papa kok.. tapi kalo sewaktu-waktu elu pengen cerita jangan ragu-ragu buat cerita ke gue". Jelas Roy panjang lebar yang membuat hatiku menjadi lebih tenang.

"Makasih ya Roy".

"Ok!".

Setelah kami selesai makan kamipun kembali ke kelas aku dan Roy yang sudah mulai akrab dengan beberapa siswa-siswi di kelas mulai berbincang-bincang dengan mereka di depan kelas dan tak lama bel masuk pun berbunyi selanjutnya mata pelajaran kami yaitu muatan lokal bahasa Jepang.

"Ohayo gozaimasu". Sapa sensei Fauzi

"Ohayo sensei". Jawab siswa-siswi bersamaan

"Itu kenapa belum duduk?". Tanya sensei kepadaku

"Maaf sensei kursi saya tidak ada". Jawabku yang sontak di iringi ketawa dari teman-teman yang lainnya

"Coba cari dibelakang". Perintah sensei tapi tidak ada juga aku juga izin cari diluar kelas siapa tau dipakek nongkrong teman-teman tapi juga tidak ada

MENGEJAR CINTA KAK ASHARWhere stories live. Discover now