Episode 20: Fast Healing

22 2 2
                                    

Maaf ya ges minggu sebelumnya saya tidak update bab 20, dikarenakan cukup sibuk dan banyak tugas dari sekolah kecuali jika deadline tugasnya masih lama. Jadi saya harap kalian ngerti ya!

So, happy reading!

••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

"Kamu akan tahu sendiri nanti, sekarang belum waktunya kalian bertiga mengetahui semuanya. Jika kalian tahu, kemungkinan akan terjadi perang yang penuh darah," jawab Necro.

Soobin pun kebingungan dengan jawaban Necro, ia juga merasa tidak puas dan sedikit kesal karena Necro tidak mau memberitahunya.

Ia juga semakin bingung dan kaget setelah tidak sengaja melihat punggung Necro yang ternyata luka dari tebasan pedang Lightbringer miliknya sudah sembuh sempurna, tidak meninggalkan bekas apapun.

"Tunggu sebentar, luka di punggungmu sudah sembuh?!"

"Ya, kenapa? Bukannya kau sudah tahu bahwa Beomgyu temanmu itu punya kekuatan seperti itu? Kenapa masih kaget?"

"Aku tahu itu, tapi Beomgyu saat menyembuhkan lukanya, lukanya masih berbekas sedikit, sedangkan kau benar-benar sembuh dengan sempurna."

"Itu sudah bagian dari kelebihanku, bahkan aku juga sempat terluka parah saat sedang melawan para ilmuwan itu. Aku tahu bahwa melawan dan membunuh mereka secara brutal seperti itu adalah hal yang seharusnya tidak dilakukan, tapi aku benar-benar terpaksa melakukannya."

Namun, Necro pun sadar bahwa Soobin hanya diam saja, seperti tidak mendengarkan penjelasannya dari tadi.

"Hei! Kau mendengarkanku tidak?! Jangan membuat kesabaranku habis, Soobin."

Soobin akhirnya sadar akan sekitarnya kembali, dan langsung berkata, "Aku mendengarkanmu, itulah kenapa aku terlihat bingung barusan. Apa maksudmu dengan 'para ilmuwan' itu?"

"Oh ya, Beomgyu tidak menceritakan semuanya kepada kalian berdua, dia cukup pintar ternyata."

"Kami berdua? Jadi ada salah satu dari kita bertiga yang tahu?"

"Ya, tapi aku tidak akan menyebutkan namanya, kau harus mencari tau sendiri."

"Kenapa kau tidak mau memberitahuku apa-apa?! Siapa tau kita semua bisa melakukan sesuatu untuk mengalahkan ahli sihir kejam itu!"

"Tidak bisakah kau sabar untuk beberapa waktu lagi?! Aku seperti ini karena aku tau kalian belum siap untuk mengetahuinya, itu terlalu menyedihkan untuk diketahui sekarang. Jadi, sudah selesai atau belum? Aku harus pergi," ujar Necro.

"Pergi sekarang katamu? Masih banyak pertanyaan dariku yang harus kau jawab."

"Maksudku, aku akan mengembalikan teman kalian Beomgyu, dan mengistirahatkan diri untuk beberapa jam. Untuk pertanyaan yang tidak bisa ku jawab, tanyakan saja pada Beomgyu itu sendiri. Jangan bertanya kepadaku, karena jelas aku tidak akan memberitahumu, tapi ada 1 hal yang harus kau ingat bahwa aku memiliki tujuan yang sama dengan kalian semua. Jika sudah selesai, aku akan pergi, sampai jumpa lagi."

Sesudah mengatakan itu, mata merah dan ungu Necro menghilang tanda berganti kepribadian, Beomgyu sudah kembali lagi seperti semula.

Namun, Beomgyu kebingungan saat melihat Soobin ada di depannya, dan 2 temannya yang lain yaitu Yeonjun dan Kai terbaring lemas di lantai. Ia sama sekali tidak ingat apa-apa setelah dirinya diambil alih oleh Necro.

"Beomgyu! Apa kau baik-baik saja?" tanya Soobin.

"Soobin hyung? Apa yang sudah terjadi disini?"

"Ceritanya panjang, aku akan memberitahu semuanya nanti. Kita harus menolong yang lain terlebih dahulu."

Lalu Soobin dan Beomgyu pun menghampiri 2 temannya itu yang ternyata sudah dalam keadaan pingsan. Pertama-tama mereka perlahan mengangkat Yeonjun secara bersama-sama, kemudian dilanjut dengan Kai. Mereka berdua dibaringkan di tempat tidur kamar mereka masing-masing.

Mengetahui luka Yeonjun yang sangat parah, mereka berdua pun berniat untuk mengobati dan memperban lengannya secara diam-diam.

"Kita harus mengobati luka Yeonjun, tapi bagaimana caranya agar ia tidak merasakan sakit sama sekali? Kita tidak punya obat bius," ujar Soobin.

"Tidak, hyung. Kita masih bisa melakukannya," ungkap Beomgyu.

"Benarkah? Bagaimana caranya?"

"Aku belum memberitahukan ini kepada kalian semua, aku tidak mungkin bisa menyembuhkan luka yang parah seperti ini, tapi aku punya kekuatan yang sama seperti obat bius itu sendiri. Jadi, aku bisa mematikan saraf rasa sakitnya, sehingga ia tidak bisa merasakan sakit untuk sementara waktu."

"Itu beneran? Kenapa kau tidak pernah memberitahu kita semua tentang itu?"

"Maaf untuk itu, hyung. Yang penting sekarang kita sudah bisa mengobati Yeonjun hyung tanpa bantuan pihak rumah sakit."

"Yasudah kalau begitu, ayo kita mulai."

Mereka akhirnya mulai mengobati Yeonjun, dimulai oleh Beomgyu yang mematikan saraf rasa sakitnya hanya dengan mengarahkan tangannya ke bagian yang terluka.

Dilanjut dengan Soobin yang secara pelan memasukkan kembali tulangnya yang sudah patah ke dalam kulitnya. Setelah berhasil memasukkannya, Soobin memperban lengannya, dan menyisakan sedikit dari perbannya dan di gantungkan di leher Yeonjun.

"Akhirnya selesai juga, tidak lama lagi ia akan segera siuman. Ayo kita cek Kai juga, siapa tahu ada bagian yang terluka juga di tubuhnya," kata Soobin.

Beomgyu pun mengangguk. Mereka berdua pun pergi meninggalkan Yeonjun sendirian di kamarnya, membiarkannya sampai siuman nanti.

Beberapa menit kemudian...

Yeonjun akhirnya sudah siuman dari pingsannya, ia merasa sedikit pusing saat melihat sekitar. Dia mulai merasa sedikit aneh karena saat duduk di tepi tempat tidur, lehernya terasa sedikit berat seperti ada yang menggantung.

Setelah dicari tau, ternyata itu adalah perban yang digantungkan di lehernya dan menahan lengannya yang patah tulang, agar tidak terlalu banyak bergerak.

"Sudah diperban? Siapa yang melakukannya?"

Karena teringat kembali kejadian yang tadi, Yeonjun langsung buru-buru berlari keluar kamarnya dengan mendobrak pintunya untuk melihat keadaan dan juga teman-temannya.

Ternyata Soobin, Beomgyu, dan Kai yang sudah siuman sedang berada di ruang tempat mereka bertarung dengan Sirius, untuk membereskan ruangan tersebut, karena setelah pertarungan tadi, banyak sekali perabotan rumah yang jatuh dan berserakan di mana-mana.

Kebetulan saja ruangan itu letaknya tidak jauh dari kamar Yeonjun, sehingga suara dobrakan pintunya terdengar sampai ke telinga mereka.

Mereka bertiga berlari menuju ke tempat asal suara itu berasal, mereka sedikit terkejut sekaligus senang saat melihat Yeonjun sudah siuman dari pingsannya. Yeonjun ikut senang melihat mereka yang keadaannya baik-baik saja setelah kejadian itu.

"Akhirnya kau siuman juga, hyung. Kita bertiga sangat mengkhawatirkanmu, bahkan aku dan Beomgyu sampai diam-diam mengobati lenganmu," ucap Soobin.

"Jadi, kalian berdua yang sudah memperban lenganku? Terimakasih untuk itu."

"Oh ya, apa lukamu sudah baikan? Maaf karena sudah gagal melindungimu dari incaran Sirius," tukas Kai.

"Iya tidak apa-apa, lukaku pasti akan segera membaik seiring berjalannya waktu, jangan terlalu merasa bersalah, ya. Oh ya Soobin, apa kau baik-baik saja? Karena terakhir kulihat, kau ditusuk oleh Sirius menggunakan pedangmu sendiri."

Mendengar pertanyaan Yeonjun, Soobin ternyata juga baru ingat akan lukanya yang habis ditusuk oleh Sirius di bagian perutnya. Saat ia mengecek lagi lukanya, ternyata lukanya sudah sembuh tapi berbekas.

Semuanya termasuk Soobin sendiri pun terkejut melihat lukanya yang cepat sekali sembuh, padahal itu luka yang cukup parah dan butuh waktu lama untuk sembuh.

"Tidak mungkin... bagaimana bisa luka parah seperti itu bisa sembuh dengan cepat?" tanya Beomgyu.

"Itu benar, Soobin. Apa yang terjadi sebenarnya?" sambung Yeonjun.

- To Be Continued

Evil Magic || TXTNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ