Episode 16: Behind the Bushes

27 5 3
                                    

"Beomgyu, seharusnya kau tidak perlu membunuhnya seperti ini. Dugaanku ternyata benar, ia tidak sejahat yang kita kira," ucapku.

"Kenapa kau masih ragu, hyung? Dia sudah jelas bersalah, ia sudah mengkhianati kita, bekerjasama dengan Overdoom dan membuatku menjadi seperti ini, apa hyung lupa dengan semua itu?" tegas Beomgyu.

"Dia memang bersalah, gyu. Tapi bukan berarti kita harus berbuat jahat balik padanya, apalagi sampai membunuhnya seperti ini. Aku juga sudah memberitahu kalian semua untuk berhenti menyerangnya, tapi kau tidak menghiraukannya."

"Sudah sudah, tidak ada gunanya kalian bertengkar seperti ini. Yang penting sekarang, kita harus mengubur mayatnya dan juga membersihkan semua darahnya terlebih dahulu," sambung Soobin.

"Aku akan mengubur mayatnya di pulau, kalian disini saja sekalian membersihkan semua darah yang ada di lantai," kataku.

"Menguburnya di pulau tempat kita bertemu pertama kali? Apa kau yakin akan hal itu, hyung? Lokasi pulau itu berjarak 300 km dari sini," ucap Kai.

"Tidak perlu khawatir, mungkin aku sudah sampai di sana dalam waktu 1 setengah jam, apa kalian lupa dengan salah satu kekuatanku?"

"Yasudah kalau begitu, kita akan tetap disini sekalian membersihkan semua darah yang ada di lantai sesuai perkataanmu itu. Tapi hati-hati, hyung," jawab Soobin.

Aku pun mengangguk, lalu mulai mengangkat mayat Taehyun dengan pelan, kemudian diletakkan di bagian punggung agar mudah untuk membawanya sampai ke pulau.

Setelah itu, aku berjalan ke pintu depan lalu keluar rumah melalui pintu tersebut, orang-orang hanya tahu aku cuma bisa berlari secepat Rusa biasa, padahal aku bisa berlari lebih dari itu. Hanya saja jika aku berlari terlalu cepat, energiku akan cepat terkuras, batinku.

Tanpa basa-basi, aku mulai memosisikan tubuhku sebelum mulai berlari dengan mencondongkan badan dan satu kaki ke depan sebagai tumpuan berat badan. Setelah itu aku langsung berlari sangat cepat, sekitar 200 km/jam menuju pulau sihir itu. Saking cepatnya, orang-orang di kota sama sekali tidak bisa melihat wujudku dengan jelas, mereka hanya merasa seperti ada angin kencang yang melewati mereka. Itu hal yang bagus, karena aku bisa aman membawa mayat Taehyun sampai ke pulau tanpa ketahuan oleh siapapun.

Setelah 1 setengah jam berlari, akhirnya aku sampai di pulau sihir tersebut. Akan tetapi, aku harus beristirahat terlebih dahulu karena kehabisan cukup banyak energi hanya untuk berlari secepat itu.

Aku beristirahat dengan duduk bersandar dipohon yang terlihat sangat besar di pulau ini, kemudian meletakkan mayat Taehyun tepat di samping pohon tersebut.

Setelah beberapa menit beristirahat, tiba-tiba saja terdengar suara. Aku yang mendengar suara itu pun sontak terkejut, dan langsung mencari sumber suara tersebut. Ternyata sumber suara aneh itu berasal dari semak-semak yang berada di depan pohon tempatku beristirahat. Semak-semak itu juga bergerak seolah-olah ada makhluk seperti hewan ataupun manusia dibaliknya.

Karena penasaran, aku mulai berjalan pelan-pelan menuju semak-semak tersebut untuk melihat apa yang ada dibaliknya. Namun saat aku membukanya, tidak ada apa-apa dibalik semak-semak itu, padahal jelas ada yang bersembunyi dibaliknya.

Tidak ada apa-apa disini, padahal jelas-jelas aku melihat semak-semak ini bergerak sendiri seperti ada sesuatu dibaliknya. Apa aku sedang berhalusinasi? ucapku didalam hati.

Saat sedang kebingungan, mendadak saja ada yang menyentuh bahuku dari arah belakang. Aku pun memberanikan diri untuk berbalik badan. Setelah berbalik badan, aku sangat terkejut ternyata yang menyentuh bahuku adalah hewan yang terlihat lebih tinggi dariku, yaitu sekitar 200 cm lebih.

Setelah dilihat lebih teliti lagi, hewan itu ternyata adalah Rusa. Akan tetapi, Rusa itu memiliki bulu berwarna putih bercahaya di sekujur tubuhnya, tanduk yang panjang, dan juga sangat tinggi, tidak seperti Rusa biasa.

Awalnya aku berpikir positif, karena memang di pulau ini banyak sekali hewan-hewan aneh yang sama sekali belum pernah dilihat oleh manusia. Akan tetapi, aku merasa yang ini sangatlah berbeda.

Rusa ini tidak terlihat berbahaya karena ia tidak menyerangku, dan juga saat aku mendekatinya, ia tidak lari, padahal ini pertama kalinya ia melihatku.

Apa jangan-jangan Rusa ini yang berada dibalik semak-semak tadi? Tapi tidak mungkin, tubuhnya saja sangat berkilau. Jika benar yang berada dibalik semak-semak adalah Rusa, aku seharusnya melihat ada cahaya di sana walaupun hanya sedikit.

Namun, aku berusaha untuk tidak terlalu memikirkannya. Rusa itu terlihat sangat jinak, untuk memastikan lebih lanjut, aku pun berniat untuk menyentuh Rusa tersebut. Dan lagi-lagi Rusa itu membiarkanku menyentuhnya, tidak memberontak ataupun takut padaku.

Saat aku menyentuhnya, bulu-bulunya sangat lembut sekali seperti bulu domba, bedanya hanya sedikit kasar. Rusa itu terlihat sangat nyaman saat aku menyentuhnya ibarat hewan peliharaan ke majikannya.

Setelah itu, ia menengok ke arah mayatnya Taehyun yang masih berada di pohon besar itu, kemudian berjalan kesana. Aku pun mengikuti Rusa itu yang sedang menghampiri mayat Taehyun sekalian berjaga-jaga.

Setelah Rusa itu sampai di pohon, ia pun mengisyaratkan sesuatu kepadaku seperti menyuruh untuk menaikinya dan juga membawa mayat tersebut.

"Kau... menyuruhku untuk menaikimu?"

Anehnya setelah mendengar pertanyaanku, Rusa itu langsung mengangguk seolah mengerti apa yang kubicarakan. Aku yang melihatnya langsung terkejut, lalu berkata, "Kau mengerti bahasaku?!"

Namun, Rusa itu semakin membuatku terkejut, yaitu ia juga bisa berbicara layaknya manusia, "Tentu saja aku mengerti bahasamu, ternyata kau bisa berbicara denganku."

Aku yang masih sangat terkejut, tidak bisa berkata apa-apa selama beberapa detik. Setelah itu aku bertanya kembali kepada Rusa aneh itu, "Kau ini... apa sebenarnya?"

- To Be Continued

Evil Magic || TXTWhere stories live. Discover now