Episode 14: Unbelievable Confession

20 4 4
                                    

Sementara itu, aku teringat akan kata-kataku kepada Soobin barusan yang terlihat sangat meremehkan kemampuannya. Karena merasa tidak enak, aku memutuskan untuk meminta maaf padanya.

"Soobin, aku ingin minta maaf kepadamu atas perkataanku tadi saat kita di ruang tamu. Aku seharusnya tidak bersikap keras seperti itu padamu."

"Oh itu tidak apa-apa, hyung. Aku tahu pemikiranmu saat itu, pasti kau sangat penasaran kan siapa orang yang kulihat itu," jawab Soobin.

"Terimakasih, Soobin, karena sudah memaafkanku."

"Sama-sama, hyung. Tidak usah dipikirkan lagi ya, bersikaplah seolah tidak pernah terjadi apa-apa di antara kita."

Bersamaan dengan itu, Taehyun akhirnya kembali sesudah pergi keluar untuk membersihkan bangkai dan darah burung di jendela tersebut.

"Aku sudah selesai membersihkannya," ucap Taehyun.

Mendengar itu, aku pun melihat sekaligus berjalan menuju jendela tersebut dan ternyata benar saja, darah dan bekas pecahan di jendela itu sudah tidak ada, juga bangkai Burung Gagak itu tersingkirkan dan tidak ada tertinggal bekas apapun, benar-benar sangat bersih.

"Taehyun, kau benar-benar mengatasi semuanya sendirian?"

"Iya, memangnya kenapa, hyung?"

"Terasa mustahil saja bagiku, bagaimana kau bisa membersihkan semuanya dalam waktu singkat, juga sampai tidak ada bekas apapun dari Burung Gagak tersebut, semuanya kembali seperti semula."

"Ooh itu, aku sedikit menggunakan kekuatan sihirku untuk menghilangkan semua bekas dari bangkai Burung Gagak itu termasuk bekas pecahan dari jendela itu, sisanya aku melakukannya dengan kedua tanganku sendiri. Jadinya itu membuat semua cepat terselesaikan, tidak ada yang perlu kau curigai, hyung."

"Jadi kau sedikit menggunakan sihir untuk membersihkan semuanya, ya, baiklah kalau begitu."

"Teman-teman! Maaf kalau aku menganggu, tapi aku ingin mengatakan sesuatu kepada kalian semua," ucap Beomgyu.

"Itu tidak apa-apa, gyu, apa yang ingin kau bicarakan kepada kita semua?"

"Tolong jangan biarkan Jiyoung tahu akan hal ini. Aku tidak terlalu tahu apa yang akan terjadi jika dia mengetahuinya, tapi yang pasti itu akan menjadi masalah besar bagi kita semua. Apalagi jika dia sampai tahu siapa kita sebenarnya."

"Ya, kau benar, gyu. Kita harus merahasiakan kejadian yang terjadi tadi pagi darinya. Tapi apa kau yakin, gyu? Kalau itu adalah jalan terbaik? Karena kita semua tidak mampu merahasiakan semuanya dalam waktu yang lama."

"Ya, aku yakin ini adalah jalan yang terbaik. Ada saatnya dia berhak tahu semuanya, tapi tidak sekarang."

Semuanya termasuk aku pun mengangguk tanda setuju untuk merahasiakan kejadian itu dari Jiyoung sampai ia berhak mengetahuinya.

"Jangan lupa juga kalau kita harus menyelamatkan dunia dari penjahat seperti Mort, dia sangat berbahaya," ucapku.

"Menyelamatkan dunia dengan hanya kita berlima saja? Apa kau yakin akan hal itu, hyung?" tanya Kai.

"Itu memang terdengar mustahil bagi kalian. Tapi mau bagaimana lagi, memang pada dasarnya hanya kita yang bisa melakukannya, dunia membutuhkan kita berlima."

Setelah pembicaraan itu, Taehyun pun mengajak Beomgyu untuk bicara pribadi dengannya.

"Hyung, bisakah kita bicara secara pribadi sebentar? Ada hal penting yang harus kukatakan," ucap Taehyun.

"Boleh-boleh saja, hal penting apa memangnya?"

"Nanti kau akan tahu sendiri. Kita bicaranya di luar kamar saja, jangan disini."

Evil Magic || TXTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang