PHP-07

1 3 0
                                        


Syifa menemani Agam membeli stok bahan makanannya. Dia bisa ada disini sekarang kerena pulang bersama Agam demi melancarkan misi mereka di depan banyak orang.

Menunggu di luar sambil menikmati udara malam enak juga. Syifa menyandarkan kepala pada kaca supermarket dengan mata yang tertutup rapat.
Ketenangan tersebut berakhir di rengut minuman dingin yang menempel pada pipinya.

"Aashh" pekik Syifa.

"Dingin ya kak ?? maaf ya" ujar Agam merasa bersalah.

Syifa berdiri melipat tangan di depan dada "Ck, udah tau itu dingin masih nanya. Buat gue kan ?? sini" Syifa segera merebut minuman itu tanpa menunggu respon Agam.

Agam memperhatikan Syifa lantas ia mengembangkan senyuman tanpa di ketahui gadis yang di perhatikan.

"Bagus deh kakak suka, tapi aku belinya satu biar kakak gak sakit perut"

Syifa menghabiskan minumannya dalam sekali teguk. Rasa seret di leher langsung tuntas teratasi "Gapapa. Eh itu lo beli apaan ??"
tanya Syifa melirik kantong besar hasil belanjaan Agam.

"Beli sekardus mie"

Syifa membelakak. Mungkin itu makanan kesukaan Agam namun tetap saja tidak baik untuk kesehatan.

"Dari banyaknya makanan kenapa mie ?? okelah kalau lo suka sama mie tapi itu gak sehat. Sekolah kedokteraan tapi gak bisa jaga kesehataan sendiri sama aja boong" ceramah Syifa tak habis pikir dengan pemikiran Agam.

Ia menarik Agam masuk kembali ke dalam supermarket. Menarik satu troller sedang lalu membawanya menuju susunan sayuran serta daging.
Syifa memilih beragam sayuran dan juga daging tanpa tanggung.
Ia juga menanyakan apakah Agam memiliki alergi agar dia bisa lebih konsisten memilih makanan yang cocok untuk anak itu.

Selepas membayar Syifa terpaksa harus membawa kantong besar berisi sayuran dan daging di atas motor matic milik Agam. Hitunglah pengorbanannya ini sebagai tanda terima kasih karena Agam mau membantunya menghapus seluruh gosip yang Deny sebar menyangkut dirinya.

"Beneran gak papa kak kita kerumah aku dulu ??" Agam memastikan ulang.

"Iyalah yakali belanjaan sebanyak ini lo bawa sendirian tanpa gue" jelas Syifa meyakinkan.

Agam pun segera melajukan motor secukupnya agar Syifa tidak pegal menahan lama belanjaan.

▪︎■▪︎

Agam memasuki apartementnya di ikuti Syifa. Ia mengambil alih semua barang belanjaan lalu memasukkannya ke dalam lemari pendingin terkecuali mie yang ia beli.

Syifa memperhatikan tempat tinggal Agam, lelaki tersebut menjelaskan bahwa ia tinggal sendirian sebab ingin lebih mandiri. Melihat seisi ruangannya saja Syifa sadar bahwa lelaki ini benar-benar serius merawat setiap barang miliknya. Bahkan lantainya tidak di tempeli debu sama sekali.

"Pantesan lo beli banyak mie, pasti gak bisa masak. Hadeh ntar gue ajarin masak deh biar 100% mandirinya" tawar Syifa menghampiri Agam.

Dia menoleh lalu menghadirkan cengiran khasnya. Ia meletakkan  sementara tas di pundak pada sofa ruang tamu. Berlanjut dengan mempersilahkan Syifa duduk manis membiarkan gadis itu melihatnya memasak.

"Berhenti..."

"Gue gak makan mie" sanggah Syifa melihat Agam bersiap membuka sebungkus mie di tangannya.

Agam manggut-manggut kemudian melanjutkan kegiatannya yang tertunda "Ini mie buat saya kak" ungkapnya memberi tahu.

Syifa membuang nafas kasar, ia merebut mie setengah terbuka lalu menyimpannya dalam laci kecil yang disediakan.

PHP (Pakar Hubungan Palsu)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora