PHP-06

1 3 1
                                        

Syifa berhasil meloloskan pacarnya dari berbagai game di luar nalar yang ia buat.

Rupanya hal tersebut di tangkap oleh maba yang lain sehingga mereka protes ingin di perlakukan seperti Agam.

Syifa menyandar pada tiang gedung lantai dua. Melihat dari atas banyak manusia telah berkumpul di bawah.

DOR !!

"Anj kaget gue" pekik Syifa.

Nazwa terbahak mendapati Syifa berhasil kaget akibat ulahnya.
Ia memegang bahu teman baiknya itu namun langsung di tepis Syifa.

"Gak lucu tau, kalau gue serangan jantung gimana ??"

"Ya abisnya lo serius banget" jawab Nazwa masih tertawa.

Nazwa berpaling mengikuti arah tatapan Syifa. Tidak ada yang special sebelum sesuatu melintas di otak mungilnya.

"Nungguin mas pacar kah??" goda Nazwa.

"Tuh tau ngapain nanya, lagian biasanya dia datang paling awal"
balas Syifa.

"Perhatian banget dech lo. Tanda-tanda cinta ga si" Nazwa mengedipkan matanya pada Syifa lalu kembali tertawa.

"Cinta-cinta lambe mu. Gue gak cinta sama lelaki modelan dia"

"Hah ??"

Dahi Syifa berkerut mendengar balasan Nazwa seakan bingung dengan ucapannya barusan.

Gadis itu menggenggam bahu Syifa. Matanya membelalak tidak percaya. Ia juga mengamati Syifa dari atas sampai bawah.

"Lo ?? lo..."

"Apaan ?? bicara tuu yang jelas" tukas Syifa.

"Lo lesbie ??" usai bertanya Nazwa mundur dua langkah, menutup mulutnya menggunakan kedua telapak tangannya.

"Astagfirullah. Woy gue normal ya masih suka cowok, tapi bukan Agam juga cowoknya. Otak lo kurang sekolah" tegas Syifa.

"Maap, gue kaget kiranya lo belok" sahut Nazwa bervolume cukup keras.

"Pake toa sekalian Wa, temen kek lo bagusnya gue dorong ke bawah" canda Syifa mengambil ancang-ancang seperti hendak mendorong Nazwa.

"Cuy jangan... jangan serius gitu" mohon Nazwa agak cemas.

Posisi kepala Nazwa se-macam di dorong Syifa. Tangannya menopang pagar besi agar tidak jatuh biarpun dorongan Syifa tidak kuat.

Hingga muncul sosok pemuda dengan tas hitam melekat pada kedua bahunya. Tidak lupa celana jeans dan kaos hitam pas di tubuh besarnya. Lengan pendek menjadikan otot lelaki tersebut kelihatan di tambah kulitnya yang putih bersih bersama wajah gantengnya.

"Syifa, fa, liat ada cogan anjaayy" panggil Nazwa.

Syifa menoleh pada lelaki yang temannya maksud. Kenapa baru kelihatan tuh anak baru. Syifa menyipitkan matanya berusah melihat jelas tampang pemuda tersebut.

"Ganteng kan??" ujar Nazwa.

"....."

"Itu... ITU AGAM WA" teriak Syifa tepat di telinga Nazwa.

"YaTuhan, telinga gue" Nazwa mengelus pelan telinganya sembari melihat Syifa berlari sekuat tenaga menuju tangga.

"Masa sih itu Agam" gumam Nazwa melihat kembali sang lelaki.

"Padahal mau gue pepet. Ganti aja deh" lirih Nazwa kemudian berlalu dari sana.

●●●

Inaugurasi terakhir hari ini, sebenarnya kemarin bisa selesai tapi karena banyak panitia yang memiliki kelas maka mereka tunda menjadi hari ini.

PHP (Pakar Hubungan Palsu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang