Syifa memandangi Agam tidak percaya, sedangkan yang di tatap tetap diam enggan membalas tatapan Syifa.

Masih ada beberapa yang belum hadir karenanya Syifa berkesempatan mengajak Agam berbicara sebentar.

"Sejak kapan oufit lo berubah ??" tanya Syifa menyelidik.

"B-baru.. tadi pa-gi ka-k" jawab Agam gelagapan.

"Lo kenapa ngomongnya gitu ??"

"Soal-nya aku belum pe-de"

"Ooh gitu toh, santai kali lo cakepan pake beginian" puji Syifa.

Agam tersenyum, ternyata usahanya merubah penampilan membuahkan hasil juga.

"Btw gue kayaknya gak bisa bantuin lo hari ini. Banyak temen-temen lo gak setuju kalau lo berulang kali lolos dari game yang gue buat"

"Tapi tenang karena yang tersisa cuman make up jadi nanti gue yang ambil alih make up-in lo"
jelas Syifa.

"Makasih kak"

Syifa manggut-manggut tetapi masih fokus memperhatikan sang pacar sekarang.
Mulai dari bentuk rambut yang berubah menjadi sedikit acak-acakan di depan menambah parasnya.

Lalu beralih pada kaos yang menggantikan kameja bermotif. Dan terakhir celana jeansnya yang menggantikan celana kain hitam mirip punya bapak-bapak.

"Kak Syifa kita udah bisa mulai" panggil Raisa.

"Oke kita kesana" ujar Syifa memberi jempol.

"Yuk barengan" Syifa menarik lengan Agam kemudian mereka berjalan berdampingan menuju gerombolan.

●●●

"30 menit dimulai dari sekarang"

Sorak meriah memenuhi taman tempat kami melaksanakan kegiatan.

Syifa sebagai pendamping Agam fokus memilih alat yang akan ia gunakan untuk merias wajah pacarnya.

Ia menggunakan bedak padat terlebih dahulu, lalu menggunakan lip tint sebagai blush, menggambar eyeliner asal.

Mengoles lipstick merah terang pada bibir tak lupa membuat sedikit obre. Meratakan bedak dengan brush, kemudian memberi efek glowing menggunakan glitter.

"Lihat gue biar gampang pakein mascaranya" perintah Syifa di turuti Agam.

Hembusan napas Syifa menyentuh sebagian besar pemukaan wajah lelaki itu. Ia berusaha tenang agar tidak mengganggu Syifa yang tengah sibuk mengurusnya.

Waktu tersisa 5 menit lagi. Syifa meniup-niup maskara agar cepat kering dan tidak menimbulkan bercak di eyeshadow coklatnya.

Raut muka Agam berubaha seperti sedang menahan sesuatu.

"Kenapa ?? gak nyaman ya pake mascara ??"

"Enggak kak" sanggah Agam.

"Trus kenapa mukanya masam begitu ??" tanya Syifa penasaran.

"Itu... Mm..."

Agam memilin jarinya kemudian berbicara bertepatan dengan bunyi pertanda waktu selesai "Mulut kaka bau"

"Sialan lo" Syifa menendang kursi Agam kuat sayangnya malah ia yang terpental ke belakang.

BRUK

"CIEEE BADUT SAMA PARTNERNYA SO SWEET"

"KIW KIW"

"WADAU LUCU BANGET KALIAN"

Teriak maba dan teman-teman Syifa yang lain melihat pemandangan Syifa dan Agam jatuh bersamaan dengan tangan Agam yang melindungi kepala Syifa.

Netra mereka berdua bertemu ditambah sorakan dari yang lain membuat Syifa menutup seluruh wajahnya menahan malu.

"Kamu gak papa??" tanya Agam tanpa embel-embel 'Kak'.

Syifa mengangguk kemudian merasakan badannya di tarik duduk. Agam berdiri dan memberikan tangannya berniat membantu.

Awalnya Syifa ingin menolak namun mengingat misinya, maka sekarang adalah saat yang tepat untuk beraksi.

Syifa berdiri di bantu Agam. Senyumnya mengembang penuh ketulusan. Memandang Agam lalu ia segera memeluk pacarnya di depan banyak orang.

"Makaciii cayaaaang" tutur Syifa nyaring.



TBC

Semua yang suka Syifa kena mental, mba crush udah publish mas pacar 😭🤣

Ketik >< kalau mau adegan bucinnya Syifa-Agam.

Ketik <3 kalau mau Nazwa nyusul punya pawang.

Fren maaf yo kalau kurang nyambung, Author bikin ceritanya karena lagi gabut jadi gak nyusun scenarionya dulu.

Jangan Lupa Vote
⭐⭐⭐

PHP (Pakar Hubungan Palsu)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora