CHAPTER 5

78 17 2
                                    

HALO HALO
SELAMAT MALAM PADA KALIAN SEMUA
SEMOGA SELALU SEHAT DAN SEMANGAT MENJALANI HIDUP.

KEMBALI LAGI DI CERITA MY GHOST BOYFRIEND

SEMOGA SUKA YA

*****

Kita terlalu tak mungkin, susah untuk memaksa keadaan yang serba salah.

_RADEN RAVIAN MAHESWARA_

Cekikikan itu terus terdengar di luar tenda. Yara yang mengatur nafasnya itu hanya menatap dengan mata ketakutan. Pasalnya dia baru pertama kali mengalami kejadian seram seperti ini. Jasmine  menelan ludah karna ia juga merinding akan suara cekikikan yang menggema itu.

"Temen kalian aku ajak main dia nolak. Jadi, aku kasih dia hadiah, suka?"

 Jadi, aku kasih dia hadiah, suka?"

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

Jasmine menggenggam tangan nya kuat. Ketika ketakutan itu terus menyelimuti mereka, tiba-tiba ponsel Jasmine bergetar tanda panggilan masuk. Jasmine berdecih karna ini bukan saat yang tepat untuk meangkat nya.

Jasmine mengambil ponselnya yang ia letakkan di bawah bantal kecilnya dan tertera nama Cakra disana.

"Keadaan lo gimana?"

Jasmine seolah mengerti dengan pertanyaan ini, ternyata Cakra juga bangun di jam segini.

"Gua baik-baik aja, kita bertiga lagi bangun di dalam tenda."

"Gua, Gala sama senior juga lagi bangun. Karna ada ribut-ribut dari luar tenda."

Jasmine terdiam sejenak. "Gua matiin telponnya." Jasmine segera menutup telpon itu secara sepihak.

"Aku bisa mengatasi ini." bisik Ravian di belakang telinga Jasmine.

"Tetaplah diam disini dan jangan khawatir. Aku akan segera kembali." ucap Ravian sebelum pergi, menemui kuntilanak itu.

Ravian berdiri di belakang kuntilanak itu dengan kedua tangannya yang terkepal. Ia menatap marah pada sosok yang mengganggu Jasmine, gadisnya. Mata Ravian sontak berubah menjadi merah darah dan beberapa urat leher yang menonjol.

"Enyah dari sini." ucap Ravian dengan tajam.

Kuntilanak itu berbalik dan menatap Ravian. Wajah hancurnya begitu terlihat jelas, bahkan ada bau busuk yang menyengat dari tubuh kuntilanak itu. Ia cekikikan melihat Ravian yang menahan amarah.

"Hihihi, ternyata masih ada makhluk  sejenisku. Mengapa kamu marah? Aku bahkan tak menyentuh gadis yang harum itu." Kuntilanak itu cekikikan.

Ravian berjalan mendekati kuntilanak itu dengan langkah kaki yang berat. Ravian tak suka harus berurusan dengan makhluk pengganggu dan dengan sangat lancang membicarakan Jasmine tanpa seizinnya. Tiba-tiba Ravian mencengkram wajah kuntilanak itu kencang, dengan setiap kemarahan mengalir di setiap jemarinya.

My Ghost Boyfriend [HIATUS]Место, где живут истории. Откройте их для себя