34.|GIBAH DAN SU'UDZON

54 5 0
                                    

بسم الله الر حمن الر حيم

Aku mohon kalau semisal cerita aku cuma buat kalian lalai sama ibadah mending jangan dibaca ya. Utamakan pencipta dulu. Utamakan ibadah dulu.

Oh iya buat kalian yang udah baca ceritaku aku mohon vote dan komen nya ya. Itu berpengaruh banget buat naikin mood aku. Tolong ya kalian bisa hargai aku yang nulis mikirin alurnya disini.

Dan kalo semisal menurut kalian cerita ini bagus kalian bisa rekomendasikan ke temen kalian ya biar mereka bisa baca kisah Alfi-Difa juga ya.

.
.

.

.

.

.

.

"Alhamdulillah udah selesai. " Hari ini adalah hari kedua ia piket ndalem. Mungkin cukup lelah namun tidak masalah. Ia sudah menyanggupi tawaran Alfi untuk piket beberapa hari ini di ndalem. Hanya sampai Tasya sembuh saja.

Difa sudah menyapu serta mengepel ndalem, sekarang ia akan mengecek keadaan Tasya. Kemudian setelah itu dia akan memasak.

Dia masuk kedalam kamar Tasya tak lupa untuk mengucapkan salam. Ia melihat Tasya sedang merapikan Jilbabnya dan hal itu pun disadari oleh Tasya.

"Ustadzah, berhubung Tasya udah sembuh. Tasya balik ke asrama ya ustadzah. " Pinta Tasya pada Difa.

Difa kira Tasya akan sakit lebih lama lagi mengingat jika dia

Difa hanya tersenyum mengangguk. "Iya nanti bilang bu nyai dulu. "

Setelah itu Difa pun pergi ke dapur untuk memasak. Tiba di dapur ia melihat bu nyai yang sedang memasak. "Eh bu nyai, biar saya aja. " Ujar Difa tak enak hati. Padahal ini sudah seharusnya tugas nya namun malah bu nyai yang mengerjakan nya.

"Gapapa nduk, kamu duduk aja. " Mendengar apa yang diucapkan oleh bu nyai membuat nya tambah tak enak hati.

"Yaudah nyai biar saya bantu. " Difa menawarkan dirinya namun lagi lagi bu nyai tetap kekeuh dan menolak nya.

"Nduk, kamu itu dari pagi udah nyapu halaman, nyapu ndalem, ngepel. Kamu pasti capek banget jadi kamu duduk aja. Nanti kalo masakan nya udah mateng kita makan bareng-bareng. "

Akhirnya Difa pun mengangguk pasrah bagaimana pun ia tidak bisa melawan bu nyai.

"Maaf Bu nyai, tadi Tasya bilang sama saya kalau dia udah sembuh dan mau pulang, apa boleh? "

"Beneran udah sembuh? Kalo emang udah yasudah gapapa. "

Tiba-tiba Vania muncul entah dari mana. "Assalamu'alaikum bu nyai. "

"Eh Vania, ada apa ya? " Tanya Bu Nyai sambil memasak.

"Gus Al nya ada bu? "

"Si Al nya lagi rapat sama dewan pembimbing, nanti kamu bisa kesini lagi. "

"Oh gitu ya bu nyai, yaudah syukron ya bu nyai. " Setelah mengucapkan itu tiba-tiba mata Vania tertuju pada Difa yang hanya duduk dan membiarkan Bu nyai memasak.

Tugasku Adalah Mendoakan muWhere stories live. Discover now