08.|KELAS MEET

100 11 0
                                    

بسم الله الر حمن الر حيم

Guys yang udah baca sampe sini aku minta votenya si please. Apa susahnya si vote aja. Hargai disini yang nulis.

Hari itu SMA Citra bangsa adakan pertemuan kelas setelah PAS. Alfi dan Arul memilih cabang Volly.

Hitung Difa dan Alina Apa Ya? Hari pendaftaran yang sama masih dimulai.

"Lin kamu mau ikut cabang apa?" Tanya Difa.

Sebenarnya Difa bingung harus memilih mengikuti perlombaan mana.

Alina berdehem. "Pengen catur tapi ga jago main nya, kayanya gue ga ikut deh dif" Jawab Alina.

"Emang lo mau ikut apa?" tanya Lina lagi dengan Difa.

"Ga ikut," Singkat sekali jawabanmu Difa.

"Emm yaudah kite jadi penonton aja, eh btw babak volly kali ini kayanya seru deh"

"Ada dua tim yang kayanya sama sama jago, yang tim pertama itu tim itu adalah sepupu lo Arul."

"Kalo tim yang kedua itu timnya si Satya, lo tau Satya kan Dif,?"

"Iya saya tau, itu kan yang populer banget"

"Wih bestie gue pinter. Nah iya yang itu selalu aja jadi omongan, ga kakel ga adkel tesepona sama kegantengan dia. Banyak yang ngantri jadi pacar adalah."

"Lin" Lina yang masih menjelaskan dengan senyum berbalik mendapati panggilan dari Difa.

"Seandainya kamu jadi cewe yang bakal ditembak sama Satya kamu mau?"

Lina mengernyit kan dahinya. "Kenapa lo nanya gue kaya gitu dif,?"

"Udah jawab aja."

"Pastinya ya gue Terima lah." Lina menjawab dengan percaya diri padahal bukan itu jawaban yang diharapkan oleh Difa.

Difa hanya tersenyum saat itu. Lina semakin kebingungan kenapa dengan Difa hari ini.

"Lin, saya padahal berharap kamu bisa berubah tapi ternyata kamu masih sama dengan yang dulu"

Lina terpaku dengan ucapan Difa, yanmemang Lina punya banyak nasehat dari Difa. Tapi tak ada satupun yang bisa menyadarkan nya.

"Gue bingung mau mulai dari mana Dif," Lina mengatakan itu dengan menunduk.

“Mulailah dengan mudah, dengan menutup aurat mu misalnya."

Ya memang benar hingga saat ini Alina bahkan belum berhijab.

"Rambut kamu bagus, bagus banget tapi lebih bagus ketika itu hanya menjadi hak untuk menjadi mahram kita"

"Kalo semisal disuruh menutupinya untuk apa Tuhan nyiptain rambut?" tanya Lina.

Difa tersenyum simpul. "Lalu apa gunanya baju yang melekat di tubuh Anda? Bukannya Allah menciptakan badan yang indah kenapa kau tutupi?"

Dmnn!! Lina kehabisan kata kata, ia tertampar dengan omongan Difa.

"Itulah mengapa Tuhan memintamu ntuk menutup aurat lin, wanita dalam Islam itu mulia. Allah memerintahkan untuk menutup aurat agar keindahan yang kau punya tidak bisa dilihat oleh sembarangan rakyat"

"Kamu tau rambut kamu ini, satu helai rambut yang dilihat oleh pria laki balasannya itu 70.000 tahun di neraka dan kamu perlu  tahu 1 hari di neraka sama dengan 1000 tahun didunia. Na'uzubullahiminzalik"

"Jadilah wanita yang langka lin, bukan wanita yang bisa dilihat oleh sembarangan orang. Jangan jadi seperti bulan yang bisa dilihat dan keindahan nya bisa dinikmati siapa saja, namun jadilah seperti matahari yang barangsiapa ingin melihat mu ia akan menunduk" Alina mencerna satu persatu ucapan Difa. Ia hanya sedikit tersadar sedikit.

Tugasku Adalah Mendoakan muWhere stories live. Discover now