18.|PENYEBAB

61 8 0
                                    

بسم الله الر حمن الر حيم

Drttt...  Drttt..

Handphone Rakhi bergetar tanda ada seseorang yang menelepon disana. Rakhi mengambil handphone tersebut lalu mengangkatnya.

"Assalamualaikum nan?"

"Maa Syaa Allah serius? "

"Sanggup sanggup. "

"Lusa? Oke nanti tak bilangin sama yang lain. "

Tut..

Sambungan terputus, dan saat itulah senyuman Rakhi tak luntur dari sudut bibirnya.

Tak lama kemudian Rakhi berkumpul diruang keluarga dengan Delina serta Difa.

"Mau ngomongin apa yah? " Tanya Difa.

"Iya nih yah, kek nya serius banget. " Ujar Delina yang ikut menimpali.

"Kita bakalan pindah dari sini. " Rakhi berujar to the point.

"Loh kenapa yah? " Tanya Delina.

"Iya yah kenapa? "

Tentu Delina dan Difa sangat terkejut mendengar penuturan yang terdengar dari mulut rakhi. Menurut nya bagaimana bisa? Bukannya ia tinggal disini saja kesusahan apalagi jika pindah.

"Yah jangan macem macem kita lagi kesusahan. "

"Ayah tau bun, maka dari itu kita pindah buat naikin ekonomi kita. "

"Maksud ayah? " Tanya Difa menatap Rakhi.

Rakhi beralih menatap anak semata wayang nya. "Semenjak kejadian kamu pas itu ayah berinisiatif buat pindah. Tapi ayah ga punya biaya juga kalo mau pindah. Ayah sering sedih sendiri ngeliat kamu yang tiba-tiba nangis sendiri."

" Dan mungkin Allah mendengar doa doa ayah barusan ayah dapet telepon dari om kamu katanya lagi buka pekerjaan tapi dijakarta. Jadi otomatis kita akan pindah dan Difa juga ayah yakin akan terlepas dari masa lalu nya. "

Flashback off

**********

Pagi itu Rakhi berkunjung ke sekolah ia berniat menanyakan apa yang terjadi pada Difa sampai ia tak ingin masuk sekolah. Tak lama kemudian Rakhi diantar oleh seorang guru untuk menuju ruang BK.

"Assalamu'alaikum pak. "

"Walaikumsalam, silahkan duduk pak. " Rakhi pun duduk dan berdehem sebelum berbicara.

"Jadi gini pak, saya selalu wali dari anak saya yang bernama Adifa Hisyana Syakila dari kelas 12 MIPA 2 ingin bertanya apakah kemarin ada kejadian ya pak yang terkait dengan anak saya? Karena hari ini itu dia tidak masuk dan alasannya katanya dia takut. "

"Maaf sebelumnya pak Rakhi, saya selalu guru bk juga tidak mendapat laporan apapun dihari kemarin. "

Rakhi yang mendengar itu sedikit menyesal, padahal harapannya ia akan tau siapa yang membuat anaknya kembali mengingat trauma itu.

Rakhi menunduk dan menghela nafas panjang, seakan harapannya musnah. Ia sangat khawatir dengan Difa. Ia takut jika kejadian yang sama akan terulang kembali. Rakhi sebagai orang tua terlebih ayah tak akan membiarkan anak nya disakiti oleh siapapun.

"Emm kalau begitu mari saya antar ke kelas Difa pak, barang kali ada teman atau siapa yang melihat kejadiannya."

Rakhi yang mendengar itu bola matanya berbinar ia seperti mendapatkan kesempatan kembali. "Baik Pak ayo. "

Tugasku Adalah Mendoakan muWhere stories live. Discover now