10 : 𝓛𝓮𝓽 𝓶𝓮 𝓲𝓷 𝓽𝓱𝓲𝓼 𝓶𝓮𝓼𝓼𝔂

45 8 0
                                    

..... & (𝐃)𝐚𝐦𝐚𝐢

• ☘ ☘ ☘ •

Mereka berantem tentang apa sih?

.

.

.

.

.

"K-kak ini langsung gabung banget?"

"Yaiyalah, terus mau kapan lagi? tenang nggak langsung praktek juga kali, lo liatin kita latihan dulu."

Pergelangan tangan Juran tercengkram erat oleh genggaman Amai, gadis itu menarik raga laki-laki itu dengan amat antusias menuju kedalam ruang latihan. Batin Juran berangsur was was. Tiada terbesit sedikit pun bahwa ia akan diterima dengan ramah dan secepat ini. Usai derap langkahnya melewati bibir pintu, dilihatnya belasan remaja tengah berbaris rapih dan melakukan pemanasan dipimpin oleh Arga didepan mereka. Puluhan pasang mata tercekat dan menatap dirinya tanpa kedipan, rasa gugupnya menjulang pesat hingga tak mampu mengontrol ekspresi wajahnya.

Dilain sisi, melihat kedatangan sesosok orang baru yang tak lain anak laki-laki yang yang menyebalkan baginya, menuai reaksi sinis dari Arga, dan begitu jelas bahwa ia tak menerima kehadiran Juran yang mendadak itu.

"Guys! Akhirnya setelah sekian lama, kita punya member baru! Ayok kenalin diri lo dong." Ucap Amai sambil mendorong punggung Juran. 

Pandangan Juran berantakan dan menoleh ke berbagai arah, lidah remaja itu mendadak lemas tak berdaya, tak heran ia terkesan gelagapan dan takut.

"H-halo, gue Juran salam kenal semua. Mulai hari ini gue akan bergabung sama kalian, makasih."

Beragam reaksi mewarnai kedatangan Juran, ada yang bingung, senang, biasa saja dan marah khususnya Arga. Mendengar Juran melakukan perkenalan cukup membuatnya kebakaran jenggot dan mengambil langkah seribu untuk menentang keputusan Amai.

"Amai, lo nggak bisa sembarangan masukin orang gitu aja dong apalagi dia."

"Emang dia kenapa? Toh dari awal konsep kita kan terbuka buat semua orang, selagi mau belajar kenapa enggak?" 

"Ya tapi dia harus punya minimum basic dulu dong? lo yakin si atlet taekwondo ini gapunya maksud lain buat masuk sini?"

Dahi Amai sontak mengkerut, tidak habis pikir ia dibuat Arga, terlebih mendapati betapa geramnya wajah laki-laki itu pada Juran.

"Maksud apaan sih? Dini, Bila, Satria mereka juga dulu anak volley yang gapunya basic sama sekali tapi kita welcome aja tuh, aneh lo mendadak bawa-bawa taekwondo." Balas Amai menentang argumen Arga.

"Tapi Mai-"

"Arga stop. Kita gaboleh pilih-pilih gitu, lo bilang sendiri kan kalo keputusan gue ini mutlak sebagai ketua? Udah gausah cari ribut! Jangan dengerin dia ya Ran, lo duduk aja tuh dibelakang hari ini tugas lo cuma observasi kegiatan kita oke?"

Juran mengangguk dengan senang hati, sebelum dirinya ikut mendekam bersama teman-teman barunya dibelakang, netra pemuda itu mencuri pandang pada Arga yang masih pundung sembari menjulurkan lidah untuk mengejeknya. Siapa yang tidak jengkel dibuatnya? Kedua tangan Arga terkepal kuat bak ingin mencakar muka tengil Juran secara brutal namun apa dikata? Terlebih kala argumennya sudah kalah telak dari Amai, ia tak berhak melempar alasan lagi atau Amai dan para anggota lain akan mempertanyakan sikap penolakannya.

Juran(G) & (D)amai | Jungwon | ENHYPENWhere stories live. Discover now