Jean terkekeh, pria itu mengikat rambut istrinya ke belakang agar rambut wanita itu tidak mengganggu Alin yg sedang makan "gak salah bunda milihin Lo buat jadi istri gue na" ucap pria itu

Alin memalingkan wajahnya, apa dia juga beruntung mendapatkan Jean? Entahlah dia bingung dengan perasaan nya, kadang dia menyukai sikap Jean, dan kadang juga tidak

Dia teringat kata-kata Arga jika Jean masih belum selesai dengan masalalu nya, dia tidak bisa mengelak jika dia juga masih terperangkap di masalalu, dia masih menyukai Jordan, dan dia juga menyukai Leon partner OSIS nya, sekarang jean. Alin sangat serakah

Tentang perasaannya pada Leon, perlahan-lahan mulai memudar karena kehadiran Jean di dalam hidupnya, namun Jordan? Pria itu masih tetap ada di hati Alin. Alin pikir hubungan ini tidak sempurna jika keduanya masih belum selesai dengan masalalu nya

"Lo nyesel nikah sama gue je?" Tanya wanita itu spontan

✈️•✈️•✈️

"Anak- anak, ini hari terakhir kita berada di Bali. Jadi bereskan semua barang-barang kalian yg ada di kamar masing-masing. Terimakasih" ya selesai sudah acara study tour mereka selama satu Minggu ini, banyak sekali tempat yg mereka kunjungi, dan satu tempat yg paling berkesan adalah saat mengunjungi danau Beratan Bedugul, disana Jean memeluknya sambil mengatakan cinta kepadanya

Itu berkesan, walaupun rasa itu belum sepenuhnya ada. Namun Alin senang Jean mengungkapkan cintanya lagi dan lagi, entah itu fakta ataupun kebohongan

"Alin" panggil Arga

Alin membalikan tubuhnya, wanita itu melihat Arga yg membawa paper bag di tangannya"apa ga?"

"Tadi gue liat gantungan kunci bagus, gue beli couple, itu buat Lo sama Jean" Alin terkekeh

"Makasih banyak ga, nanti gue kasih satunya lagi buat Jean" Arga manggut-manggut

"Yaudah gue ke kamar dulu, mau beresin barang-barang" ucap Arga yg di angguki alin

Setelah kepergian Arga, Alin teringat jika dia Harus membereskan barang-barangnya juga. Alin berjalan menuju kamarnya untuk membereskan semua barang-barang nya

Tapi lagi dan lagi dia dibuat terpesona oleh jean, pria itu dengan telaten membereskan semua barang-barang mereka, Alin lupa jika mereka satu kamar

"Je, gue bantu" ucap Alin menawarkan diri

Jean menggeleng "biar gue aja, Lo pasti capek. Tidur aja gih, nanti gue bangunin kalo udah mau pergi" Alin menggeleng

"Gue gak ngantuk" ucapnya

Jean tersenyum, pria itu merapikan koper-koper mereka, lalu dia berjongkok di depan Alin yg duduk di sisi ranjang

"Lin, boleh gue ngomong?" Tanya Jean

"Apa?"

"Gue boleh masuk sekolah penerbangan?" Alin terdiam, penerbangan? Apa Jean ingin menjadi seorang pilot?

"L-lo mau jadi pilot?" Tanya Alin kaget

Pria itu mengangguk"boleh kan?"

Dia tidak berhak melarang Jean karna itu cita-citanya, tapi satu yg dia fikirkan sekarang. Bagaimana dia meneruskan sekolahnya jika dia hamil nanti? Apa cita-citanya tidak akan terwujud

"Na?" Alin tersadar, wanita itu tersenyum ke Arah Jean

"Itu cita-cita Lo, gue gak berhak buat larang lo" ucapnya

"Makasih. Btw Lo mau jadi apa?" Tanya pria itu

Alin menggeleng "gue gak tau, semua yg udah gue rangkai gak mungkin terwujud" Ucapnya

"Kenapa?"

"Kalo gue hamil, gue harus fokus sama dia je. Gue gak mau kalo anak gue gak dapet kasih sayang dari gue" ucap Alin

Jean menghela nafas"na, Lo gak bakal hamil. Dan kalaupun Lo hamil, gue bakal selalu ada di samping Lo, Lo juga masih bisa lanjut kuliah" ucap  Jean

"Gak tau je" gumamnya pelan


Tbc

"Kita gak tau kedepannya kayak gimana, bahagia atau sengsara"

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।

"Kita gak tau kedepannya kayak gimana, bahagia atau sengsara"

Jean & Alin (END)जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें