"ini apartemen gue, gimana?" Alin menatap sekelilingnya, apartemen yg tidak bisa dibilang kecil ini sangat mewah dengan ornamen-ornamen di dalamnya, dia yakini betul jika ini semua rangkaian Jean
"Bagus" ucap wanita itu
Alin menatap ke arah Jean "jadi, dimana kamar gue?" Jean mengerutkan keningnya
"Kamar kita sayang, lagipula gue udah bobol Lo, ya kita sekamar lagi" ucap Jean
Alin mendekati Jean lalu memajukan wajahnya"gue mau sendiri"ucap Alin
Saat wanita itu memundurkan wajahnya, Jean menarik tubuh Alin agar merapat dengan tumbuhnya, pria itu tersenyum miring, dia tidak akan melepaskan wanita di depannya ini
"Tapi gue gak mau, oh iya. Disini cuma ada 1 kamar, kalo Lo gak mau yaudah, selamat tidur dilantai" ucap Jean lalu Pria itu melepaskan pelukannya
"Jean ih" kesal Alin
"So, gimana? Mau tidur sama suami Lo, atau tidur sama demit yg nemenin Lo, banyak loh, soalnya udah lama ga di tempatin" ucap Jean membuat Alin merinding
"Jangan nakutin gue" Jean terkekeh
"Ayo ke kamar" Jean menggenggam tangan istrinya lalu Pergi ke kamar mereka
Alin terpana melihat kamar Jean yg begitu besar, bahkan lebih besar dari kamarnya, Alin lagi-lagi terpana melihat kamar ini, walaupun berwarna gelap tapi itu terlihat sangat mewah
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Suka?" Tanya Pria itu
Alin mengangguk, wanita itu duduk di ranjang Jean "gue gak bawa baju ganti, nanti besok sekolah gimana?" Tanya Alin
"Tenang, gue udah bawa semua barang-barang lo" ucap Jean
"Gimana klo semua orang tau kita udah nikah?" Jean duduk di samping istrinya
"Ya terima nasib aja si, tapi gue rencananya mau publish hubungan kita pas kelulusan nanti" ucap Jean
"Je?"
Jean menatap ke arah istrinya"tenang sayang, lagipula setelah lulus sekolah, kita bakal bebas, di kuliah gak akan ada larangan buat mahasiswa-i nya menikah" ucap Jean
'bukan Itu Jean, mimpi gue harus terkubur dalam-dalam karena pernikahan ini' batin Alin lirih
"Oh iyaa, Lo mau kuliah jurusan apa? Gue di jurusan penerbangan, cita-cita gue jadi pilot. Dari dulu gue bermimpi Bakal jadi pilot yg sukses" alin terdiam mendengar ucapan Jean
"Dulu cita-cita gue jadi dokter, entahlah gue gak tau itu bakal terwujud atau nggak, gue juga gak tau bakal kuliah atau nggak, gue harus ngurus keluarga gue kan? Kalo gue kuliah, nanti gue gak bisa jadi istri yg baik" ucapnya pelan
Jean menatap Alin iba, sebenarnya dia tidak melarang Alin untuk berkuliah "na, Lo mau kuliah kan? Gue gak akan larang lo" ucap nya
