Karena merasa malu dan juga sudah tak ada muka lagi dihadapan Gio, Wanita itu melengos pergi dari pada menjadi bahan tertawaan mereka.

Tak lama, sepasang kekasih yaitu pemilik acara ini datang menghampiri mereka.

"Wah, yang abis tunangan mukanya sumringah bener," celetuk Dika seraya bersalaman ala pria dengan Haikal, pria yang bertunangan itu.

"Iyalah, bentar lagi dia mah mau ngerasain yang enak-enak," timpal Daniel seraya menaik turunkan alisnya.

"Apaan tuh?" Seru Reza seolah bertanya.

Haikal menggeleng-gelengkan kepalanya,"heran gue sama si Daniel, pikirannya ngeres mulu."

"Kalo gak gitu, bukan Daniel namanya," seru Dika.

Haikal terkekeh.

"Selamat ya bro," ucap Baron memberikan selamat kepada Haikal.

"Makasih, Ron," balas Haikal.

Semua memberikan selamat kepada Haikal dan juga Tania.

Kini, giliran Gio yang memberikan selamat kepada pasangan itu.

"Selamat, Haikal, Tania," ucap Gio tersenyum tipis seraya menjabat pasangan itu.

"Makasih, Yo. Akhirnya Lo datang juga," seru Haikal.

"Hm."

"Selamat menikmati pestanya, ya, bro. Sebenarnya acara resmi udah sih, cuma gue mau ngadain pesta lagi, ini khusus temen-temen SMA aja, sekalian reunian gitu," ucap Haikal.

"Bagus nih, Lo bikin acara begini. Jadi temen-temen pada datang semua," ucap Baron menimpali

"Haha, bisa aja Lo, Ron," sahut Haikal.

Haikal beralih menatap Gio, pria itu penasaran dengan sosok gadis yang sedang bersama kedua anak Gio itu. Seingatnya, istri Gio sudah meninggal, apakah itu calon ibu sambung untuk anak-anaknya? Pikir Haikal.

"Oh, iya, Yo. Itu siapa yang lagi sama anak-anak Lo?" Tanya Haikal penasaran.

"Dia istri barunya Gio," bukan Gio yang menjawab melainkan Reza.

"Hah? Serius? Lo udah nikah lagi, Yo?" Tanya Haikal tak percaya.

Gio hanya mengangguk, pria itu sudah malas menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sama dari teman-temannya.

"Waw, baru tujuh bulan ditinggalin istri, ternyata Lo udah gak betah ya, jadi duda lama-lama," ucap Haikal.

"Ngomong-ngomong udah berapa lama kalian menikah?" Tanyanya lagi.

"Enam bulan," jawab Gio singkat.

Reza, Dika, Rian dan tentunya Haikal terkejut mendengar jawaban Gio.

Mereka tidak menyangka.

"Berarti setelah sebulan Adhisti meninggal, Lo menikah lagi," seru Rian menebak.

Baron yang mengerti situasi, Gio sudah tidak nyaman dengan pertanyaan-pertanyaan dari mereka.

"Iya, mereka menikah setelah sebulan kepergian Adhisti. Itu juga bukan kemauan Gio, dia cuma ngejalanin wasiat dari istrinya untuk menikah dengan gadis itu, ngerti, kan?" Ucap Baron menjelaskan agar tidak ada kesalahpahaman, sehingga mereka berpikir yang tidak-tidak.

"Udah, ya. Jangan tanya-tanya lagi, capek gue dengernya Gio lagi, Gio lagi yang ditanya. Gak ada yang mau nanya gue gitu?"

Baron sengaja mengatakan itu, agar mereka berhenti bertanya tentang Gio.

Gio sudah tahu, pasti semua teman-temannya akan berpikiran seperti itu saat mengetahui bahwa dirinya sudah menikah lagi. Mereka pasti menyangka bahwa Gio semudah itu melupakan mendiang istrinya. Padahal pada kenyataannya, saat ini pun dirinya masih memikirkan mendiang istrinya, disaat dirinya sendiri sudah menikah lagi.

Bukankah itu sangat menyakitkan untuk istri barunya?

Namun, sebagian orang menduga bahwa Inez adalah orang ketiga dalam rumah tangga Gio dan Adhisti.

Buktinya, Gio menikah dengan Inez saat kepergian Adhisti baru menginjak satu bulan, dan itu membuat sebagian orang berpikiran negatif.

"Hahaha...Ron,Ron. Lo mah gak usah ditanya kita-kita juga udah tahu. Nah, kalau Gio mah beda lagi, dia kan tertutup banget orangnya," ucap Dika.

"Udah, udah, ah. Gue mau minum, Lo pada gak haus emang? Ngobrol terus dari tadi," seru Daniel sedikit kesal.

Setelah Daniel mengatakan itu, mereka bubar entah pergi kemana. Ada yang mengambil minum ataupun makanan ataupun bertegur sapa dengan teman-teman yang lainnya.

Ketiga sahabat itu tentu saja selalu bersama-sama. Mereka mengambil minuman.

"Heran gue, mereka suka banget kepo," ucap Daniel.

Pria itu meneguk minumannya.

"Ini yang buat saya malas bertemu mereka," seru Gio.

"Udahlah, nikmatin aja pestanya," ucap Baron.

Daniel mengalihkan pandangannya menatap kearah meja istri dan anak-anaknya Gio.

Lalu, pria itu menatap sahabatnya.

"Yo, Lo gak mau samperin istri sama anak Lo tuh," ucapnya.

Gio melirik meja yang ditempati Inez dan si kembar.

"Nanti," jawabnya singkat.

Pria itu meneguk minumannya.

Gio terus menatap kearah meja mereka.

Terlihat Inez yang mulai bangkit dari tempat duduknya. Sepertinya gadis itu akan pergi ke toilet, pikir Gio.

.
.
.










Giovanni's second wife [END/TERBIT]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن