Part 11. Kedatangan Mertua

107K 8.4K 47
                                    

Ibu dari Gio itu terus saja mengajak sang menantu berbicara. Inez pun sesekali menjawab pertanyaan dari ibu mertuanya itu, selebihnya ia hanya tersenyum.

"Oh ya, gimana, udah isi belum?" Tanya nyonya Regina yang mana membuat Inez mengerutkan keningnya.

Gadis itu terdiam sejenak,"isi? Oh, udah kok, ma." Jawabnya dengan polosnya.

Gio menyemburkan kopinya, ia tersedak karena mendengar jawaban polos sang istri.

Uhuk..uhuk..

"Kenapa dia menjawab sepolos itu," batin Gio.

Pria itu tak habis pikir, mungkin Inez pikir maksud dari kata isi itu adalah mengisi perut dengan makanan. Gio adalah pria yang sudah pernah menikah dan tentu saja ia mengerti akan pertanyaan dari kata 'isi' yang dimaksud oleh sang mama.

Nyonya Regina terlihat senang mendengar jawaban dari sang menantu.

"Kamu serius?" Tanya nya memastikan.

Inez mengangguk mantap,"iya, Ma. Perut aku udah diisi kok, aku udah makan tadi pagi."

Senyuman nyonya Regina luntur seketika, ia kira menantunya itu sedang mengandung ternyata tidak.

Ternyata gadis ini sangat polos, pikirnya.

"Oh, kirain mama kamu lagi hamil," ucapnya tersenyum tipis.

Kini giliran Inez yang tersedak mendengar kata itu.

Uhuk...uhuk...

"Kamu gak papa?" Tanya nyonya Regina dengan raut cemas melihat sang menantu tersedak.

"Aku gak papa kok, Ma."

"Syukurlah."

"Hati-hati minumnya," kata Nyonya Regina.

"Iya, Ma."

Inez meletakkan gelasnya kembali.

"Gila, gue kira maksud dari isi itu ya, makan. Eh, ternyata hamil," ucap Inez dalam hati.

"Gimana mau hamil, disentuh aja belum," batinnya.

Saat ini hanya ada nyonya Regina, tuan Edgar, gio dan juga Inez. Sementara si kembar sedang diantar ke sekolah oleh pria yang datang bersama orang tua gio, entah siapa itu.

"Apa kalian tidak ada rencana untuk berbulan madu?" Tanya Tuan Edgar yang sedari tadi hanya diam.

Pandangan Inez dan Gio bertemu, gadis itu langsung memalingkan wajahnya tak ingin berlama-lama bertatapan dengan Gio.

"Benar kata papa, kalian ini sudah enam bulan menikah, apa kalian tidak ada niat untuk bulan madu?" Ucap nyonya Regina menimpali.

Inez memilih diam, ia serahkan semuanya kepada sang suami.

"Aku sibuk pa, gak ada waktu buat bulan madu. Lagipula anak-anak tidak bisa ditinggal begitu saja," jawab Gio beralasan.

"Itu bisa diatur, anak-anak biar mama yang menjaga. Kalian pasti butuh waktu untuk berduaan, kamu juga jangan terlalu sibuk bekerja," seru nyonya Regina dengan semangat.

"Iya, benar kata mama. Kamu jangan terlalu sibuk bekerja gio," timpal tuan Edgar mengingatkan sang anak.

"Hm, mungkin lain waktu kami akan pikirkan lagi,"sahut Gio dengan santai, sesekali matanya melirik Inez yang kini hanya menyimak.

"Dih, ngapain lirik-lirik," ucap Inez dalam hati.

Gadis itu melirik jam yang melingkar ditangannya, seketika ia mengingat sesuatu. Hari ini adalah hari pertamanya masuk bekerja.

Giovanni's second wife [END/TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang