26.

5.3K 630 23
                                    


..




Karna kehebohan Mora yang mengajak Anak buah barunya melakukan yoga bersama-sama, dan pertimbangan penuh, Joseph akhirnya menyuruh Mora untuk memutuskan, siapa yang akan ia tahan dan akan di keluarkan.

Berakhir dengan berat hati, Mora melepaskan 3 tikus lainnya dengan sisa satu yang sekarang tengah ia ajari merefleksikan tulang-tulangnya lagi.

Wajahnya cemberut sedari siang tadi, meski saat ini Dia masih dalam kegiatannya mengajari satu Hamster yang tersisa untuk di ajari yoga.

"Nah- bener, lurusin kakinya." perintah Mora, ia juga ikut mengikuti gerakannya.

Tangannya yang gemas karna si tikus tak mendengarkannya pun, meraih kaki kecil itu dan di luruskan paksa.

"Apasih? Alay banget gituan doang- nih liat gue" Mora kembali mengomel, menatap sinis tikus yang ada di sampingnya.

"Bambang, jagain makanan gue- awas aja sampe ada lalet!" Tangan Mora menunjuk sepotong pie coklat miliknya.

Alasan mengapa Joseph memintanya untuk menyingkirkan beberapa anggota barunya karna Eric sudah sangat tertekan.

Mungkin jika hal seperti ini berlanjut sampai berhari-hari kedepan, mungkin Eric akan jatuh dalam ke adaan stres.

Jika teringat lagi, Mora selalu mengernyitkan hidungnya. "Kesal sekali ... ish!"

..

"Ade ganti baju ya." Lili tiba-tiba muncul dari luar kamarnya, maju dan membukakan lemari baju cucu nya.

Mora mengamati apa yang sedang di lakukan Lili.

"Emang ke mana mau?" Tanya Mora penasaran.

"Udah jam setengah 6 Oma." pernyataan Mora yang di tambahi nada malas itu mengundang tawa kecil dari Lili.

"Mau dinner di luar sayang." Mora mengangguk, ikut berdiri dan menyusul Lili, berdiri di sebelah wanita Tua itu.

"Di mana?" Tanya Mora lagi, Lili menggelengkan kepalanya maklum, Anak kecil di penuhi rasa penasaran.

"Di tempat biasa kita dulu Momo- yaudah, Ade mandi dulu deh kalo mau, kalo engga cuci muka dulu ya?" Mora mengangguk, kepalanya di isi pertanyaan, di mana restoran yang menjadi langganan keluarga ini?

"Ade! Udah belum?" Mora segera keluar dari kamar mandi, dan di sanalah, Elon berdiri dengan kemeja lengan pendek, terlihat rapi dan elegan.

Keduanya turun dengan santai, wewangian parfum bercampur mulai masuk ke indra penciumannya.

Ketika sesampainya di bawah, Mora kembali mendapati pakaian rapi dan terlihat menawan melekat di tubuh seluruh anggota keluarganya.

Mora menunduk, mengamati pakaian yang ia kenakan, atasan warna biru langit dan celana pendek putih, di lengkapi sneakers yang senada dengan celana pendeknya.

Bibirnya melengkung ke bawah, Elon, Lili, Joseph beserta tiga kakaknya terkejut dan panik saat mendengar pertanyaan dari Mora.

"Mora Anak angkat ya?" Lirihnya.

"Astaga Momo, siapa yang bilang kaya gitu nak?" Lili mendekat, menyentuh bahu Mora, dan bertanya dengan khawatir.

Unfolding [End]Where stories live. Discover now