19.

7.3K 878 28
                                    





..



"Kak ... halangin jalan." lirih Mora di sebelah Alois yang masih berdiri mematung.

Alif dan Aulia hendak menyerang Mora, tentu saja- mereka harusnya tahu kapasitas dan kekuatan diri, bukannya malah menjadi buta di saat waktu genting seperti ini.

Mora menarik helaian rambut Aulia dan Alif yang tergolong panjang, dan mempertemukan kedua dahi Anak itu untuk beradu, hingga menimbulkan suara tempurung tulang yang sedikit keras.


"Akh!" Kedua Anak itu memekik, rasa pusing atau bahkan ingin mati mungkin menghampiri keduanya.

Alois, anak itu masih berdiri mematung, Ia kalut, atau terkejut? Entahlah.

Suaranya begitu keras, mungkin tengkorak kepala kedua Anak itu retak.

Air mata tentu tak dapat di bendung di dalam acaranya tengah memberi perhitungan apda mereka, seberapa kecewa dan kesalnya pada Adiba.

Mora melirik sang Mama, di mana Alois meliriknya setelah selesai mengikat tubuh perempuan itu.

Adiba di ikat di kaki ranjang miliknya dengan tengkuk yang di pukul keras, mati?

Entahlah- doakan saja tak begitu.

Mora kembali ke kamar Adiba, bau sperma menyengat, membuatnya mengernyit jijik.

Mencari-cari kartu pelajar yang memang sedari awal di simpan Adiba.

Dan pandangannya jatuh, tertuju pada sebuah buku tebal dengan satu cd bertuliskan nama lengkapnya.

Entah terlaku santai atau bagaimana, Mora memainkan cd tersebut, dan segera memutarnya di laptop milik Adiba.

..


Perempuan bernama Safira, salah satu teman mainnya, memiliki banyak rahasia, dan tak sedikitpun memiliki celah, Anak itu- selalu menjadi pusat di manapun Dia berada.

Adiba yang tak pernah di perhatikan sama sekali pada akhirnya hanya bisa menggigit jari saat lagi-lagi Safira menerima begitu banyak pernyataan cinta, termasuk Elon, laki-laki yang ia nikahi atas nama bisnis.

Tidak ada yang mengetahui hubungan keduanya, antara Elon dan Adiba, bahwa, keduanya adalah sepasang suami istri yang sudah memiliki 3 anak, 2 anak laki-laki dan 1 anak perempuan.

Tapi Adiba pun tak ingin memberitakan pada media, ketiga anaknya- bukan darah daging Elon, dan laki-laki itu dengan jelas mengetahuinya.

Hubungan antara keduanya hanya berbasis bisnis, tak ada rasa suka atau sayang di hati Elon, tapi tidak dengan Adiba yang begitu nendambakan sesosok Elon.

Meski dengan terang sudah ada kejelasan bahwa Ia terlalu muluk dan tak tahu diri.

Elon begitu nengagumkan sekaligus menawan, dan itu adalah hal wajar jika sampai Adiba tergila-gila padanya, bahkan sekarang, jujur saja- ia masih menyukai Elon.

Keduanya berpisah karna, Adiba yang sudah tidak tahan, keluarganya bangkrut dan jatuh miskin, sedangkan pihak Elon masih berada di puncak teratas.

Unfolding [End]Kde žijí příběhy. Začni objevovat