13. what is wrong with Mora?

10.3K 1.1K 69
                                    




..


Alois dengan tanpa perasaannya mendorong Alif, membuat anak itu kembali terjatuh untuk kedua kalinya.

Aulia yang melihatnya tentu terkejut, hingga menunggu beberapa detik baru ia bisa memproses segalanya. Yang pastinya percuma karna Alois sudah pergi meninggalkan keduanya.

Alois mengusak rambut kasar, ia berlari mencari Mora, sungguh, hatinya hanya merasa tak nyaman saat Mora melontarkan kata-kata yang menurut Alois kasar, tindakan seperti menuduh itu membuat Alois tanpa sadar mengangkat tangan dan menampar Mora, Adik kelas lucu yang sangat ia perhatikan akhir-akhir ini.


..

"Mora?"

Siswa yang tengah terduduk di antara rerumputan di belakang kelas itu mendongak, dan benar saja.

Mora tengah memompa dada Bambang yang sedang kehabisan nafas, sedangkan Anjing ada di dalam sakunya.

"Kamu ngapain Ra?" Tanya Alois khawatir.

Mora yang kesal hanya melemparkan bombastic side eye nya pada Alois, ia tak peduli apa yang tengah Alois itu lakukan disini.

Mora bangkit, menghadap langsung pada tubuh Alois yang lebih tinggi darinya, matanya panas.

"Kakak minta maaf, Kakak ngga maksud nampar kam-"

"Minggir!" Pernyataan Alois di potong, Alois menatap Mora makin khawatir kala melihat mata anak itu memerah, dan berkaca-kaca.

Alois tentu saja panik. "Ra, Kakak minta maaf! Kakak ngga ber-"

"bilang Aku minggir!" Tekan Mora kembali memotong perkataan Alois, meski dengan tatanan kata yang tak teratur.

Anak itu menempatkan Bambang di tangan yang sengaja ia tekuk untuk menempatkan Bambang supaya lebih nyaman.

Baju Mora basah kuyup, Anak itu melakukan pertolongan pertamanya pada si kedua Anak buah yang tadinya sekarat bahkan saat gerimis mulai deras mengguyurnya.

Alois terdiam, ia mundur untuk memberi jalan pada Mora, ia hanya bisa menatap Mora jalan perlahan menjauh darinya.

Alois sekarang benar-benar merasa bersalah sekaligus menyesal, pasti tamparannya begitu sakit dan Mora sangat kecewa padanya, hingga membuat mata anak itu berkaca-kaca.

"Duh! Pedes matanya! Si Bambang juga gara-gara lo nih mata gue kemasukan air gerimis!" Mora mengucek kelopak matanya, lalu mengintip saku seragamnya.

"Njing? Tidur ya?" Si Anjing tak menjawab, Anak buah Mora itu hanya mengedipkan kelopak matanya dan menatap Mora lamat seperti Katak bodoh.

"Apasih gue liatin lo mulu?" Mora terdiam, salah eja.

"Apasih liatin gue lo mulu." ucapnya lagi mengulang, masih bingung dengan susunan kata.

"heh? Apasih ... Apasih liatin gue mulu?!" Pekiknya kesal sendiri, mengoreksi perkataannya berulang kali.

Lalu mencibir, menatap Anjing yang masih menatapnya.

Unfolding [End]Where stories live. Discover now