23.

6.2K 785 78
                                    


*guys im sorry.. kadang tuh komentar kalian tenggelem sama notif2 baru, dan wp ku tuh ngga ngasih pemberitahuan kalo ada komentar atau pesan baru, jadi kadang aku balesnya lama kalo aku ngga bolak-balik keluar apk. atau semisal ada yang komennya belum aku bales maaf yai:'(

 atau semisal ada yang komennya belum aku bales maaf yai:'(

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.








..

Mora bersenandung, suara kicau burung peliharaan Joseph melengkapi sejuknya pagi hari.

Waktu baru menunjukkan pukul 5 pagi, namun Mora sudah berada di luar Rumah Elon, dan berada di dalam Rumah Pohon.

Jaket besar milik Eric ia curi semalam, karna suka dengan motifnya, alasan- padahal ia hanya malas untuk kembali ke kamar setelah masuk ke dalam kamar Kakak sulungnya itu.

Setelah menghabiskan waktu yang cukup lama, hingga langit mulai menunjukkan warna jingganya, Mora memutuskan untuk kembali ke dalam Rumahnya.

Bersiap-siap untuknya berangkat sekolah.

"Sampe kapan?" Ketika tengah menuruni tangga rumah pohon tersebut, Ia memberhentikan langkahnya.

"Sampe Tokoh Alois ketemu sama Alif." jawabnya, percakapan dua remaja laki-laki membuat Mora akhirnya duduk di pertengahan tangga, pantas saja.

"Kalo udah?" Bahu Mora bergetar, matanya memejam dan tawa tanpa suara pun muncul.

"gue udah ada rencana, tenang aja." bahkan tangan Mora ikut bergetar.

"Lo apa ngga kasian sama Alif? Kemaren lo banting dia." tanya salah satu dari mereka.

"Dari pada di siksa sama si Antagonis, mending gue turun tangan, kemaren aja gue pelan lemparnya." Mora menoleh ke bawah, mereka tak sadar akan kehadirannya, benar?

"Oo- it's getting interesting."

..

"Papa berangkat ayo!" Pekik Mora dengan antusias, Keluarga yang sudah berkumpul lengkap itu mengalihkan pandangan padanya sesaat ia berteriak.

Bara menggelengkan kepalanya heran.

"Kamu doang dek, Orang Tua di panggil malah girang" ucap Bara. Remaja itu mendekat ke arah sang Adik, dan mengecup pelan pipi tembam itu.

"Iri? Bilang bos!" Jawabnya meledek, sedangkan Lili dan Joseph hanya bisa saling pandang.

"Amour." yang di panggil menoleh, mandapati Joseph yang menatapnya dengan kantung mata yang terlihat gelap.

Unfolding [End]Where stories live. Discover now